Satu hari sebelum waktu libur akan selesai, social media seakan tengah membuat suatu diagram lingkaran dengan angka dan persennya yang mengekspresikan seberapa excitednya komplotan murid yang menunggu hari masuk sekolah dengan alasan tertentu seperti ; Rindu pada teman sebayanya, ingin menggali banyak ilmu dengan berbagai macam mata pelajaran (yang kuyakin hanya mendapatkan seperdelapan persennya), juga kembali mendapatkan uang jajan hariannya, dan alasan-alasan lainnya.
Namun sebagian besarnya, para pelajar kebanyakan meyesalkan waktu yang begitu cepat berlalu, karena waktu liburan yang dapat dinikmati hanya dua minggu dan itu belum cukup dibandingkan dengan hampir setengah tahunnya hidup para pelajar dikuasai oleh sekolah, dan tugas.
Bersamaan dengan waktu liburan semester yang hampir berakhir, satu tahun yang penuh dengan kisah-kisah dan pengalaman yang cukup membekas pada tiap orang yang mengalami pun juga ikut berakhir, dan telah tergantikan oleh tahun baru tepat pada pukul 00.00 WIB.
Harapan dan doa turut meramaikan langit kelam yang penuh dihiasi oleh ledakan kembang api yang indah dan mengagumkan dimalam tahun baru.
Salah satu dari sejuta umat yang tengah bersuka atas pergantian lembaran baru, seorang gadis tengah berdiri diteras rumahnya, mengasingkan diri dari kerumunan para keluarganya yang sibuk dengan arang yang mengeluarkan asap dan jagung bakar yang telah dilumuri mentega. Ia menengadahkan kepalanya menatap kagum pada langit malam yang kini bersinar terang efek percikan api yang melayang diatas sana. Tangannya menangkup didepan dada, sesekali terangkat untuk mengusap air mata harunya. Begitu indah. Begitu mengagumkan.
Seorang gadis yang memilik kehidupan selayaknya manusia normal, ia mengharapkan berlimpah-limpah kebaikan ditahun yang sudah datang ini. Dirinya akan berusia 17 tahun tepat di awal tahun, dan itu akan terjadi selang 6 hari kedepan. Tidak dipungkiri betapa banyak permohonan dan doanya kepada Tuhan untuk kehidupannya.
"berikanlah aku kekuatan dan kesabaran" bisiknya pada angin malam.
~~~
Beruntungnya, hari pertama sekolah tidak jatuh pada hari senin. Jadi tidak ada keringat, dan murid pingsan dihari pertama masuk sekolah. Suasana sekolah tidak jauh berbeda dari tahun lalu sebelum memasuki liburan semester. Paling-paling beberapa dari setiap kursi maupun meja kelas terdapat benda yang terlihat baru seperti tas. Dan juga suara heboh para murid nakal yang menggoda murid yang menggunakan sepatu baru, sehingga lorong sekolah ramai dan menghambat jalan.
"cecunguk kita satu ini nggak bisa dibiarin hidup tanpa kita kalo udah ketemu makanan" murid laki-laki dengan tubuhnya yang gempal baru saja datang dan kemudian meninju kesal lengan temannya yang seperti duplikatnya tokoh detektif conan.
"kalian yang seharusnya dilarang dekat-dekat dengan makanan. Selama beberapa bulan terakhir, uang gue sia-sia cuma untuk dikerokotin tikus macam kalian" tangannya mendekap leher si duplikat detektif conan "dasar rakus" lanjutnya, Lalu menarik paksa menuju kelas mereka, diikuti beberapa temannya dari belakang.
"kita harus sebangku lagi put?" ia mendudukan tubuhnya yang gempal disebelah kursi si diduplikat conan yang tepat disebelah jendela dengan gordynnya yang melambai tertiup angin dan merusak tatanan rambut keduanya. Namun tidak ada satupun dari mereka yang bergerak untuk menghentikan lambaian rusuh dari sang gordyn.
"kita cuma liburan semester. Bukan kenaikan kelas" Putra memandang malas pada temannya yang besar. Kemudian memalingkan pandangan pada pintu yang baru saja kedatangan seorang gadis berhijab dengan senyum 5 jarinya dan menyapa temannya kemudian memekik gembira dengan tangannya yang kini sudah memeluk erat teman-temannya.
YOU ARE READING
If you're not the one
Short Storyif you're not the one, then I'll let you go with her. seseorang membutuhkan aku. aku, rakyat biasa yang mencintai pangeran. namun Cinderella lebih membutuhkanmu untuk mencari sepatunya yang hilang, mungkin kau bisa mencoba untuk mencarinya didasar...