FIRST SNOW FALL

17 7 0
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Presensi itu tengah menerawang pada para pejalan kaki yang hilir mudik dari dalam cafe yang tengah ia tempati guna menikmati segelas coklat hangat di awal musim dingin.


Pendar bulan tertutup awan. Gemerlap bintang sirna tergantikan butiran pertama salju turun.

Ia menyambutnya dengan senyum hangat.

Butiran putih itu pasti akan memadati kota esok hari.

Senyum masih tersungging di hibir plumnya. Mengingat usaha kerasnya terbayar pada kompetisi tiga hari yang lalu dia ikuti, namun tak sampai disitu saja dirinya mencapai mimpinya. Ia masih butuh pengakuan di mata dunia. Setidaknya satu awalan kecil mampu merubah hidupnya kelak.

Seorang gadis dengan rambut sebahu itu melintas tepat di hadapannya dengan terhuyung-huyung.

Pun tubuh mungil itu tak lepas dari atensi jimin yang semakin menyipit.

'BRUK'

Jimin segera berlari keluar cafe demi merengkuh tubuh mungil itu yang sudah ambruk di tanah.

"Astaga kau dingin sekali. Maafkan aku ,aku harus membawamu pulang"

..
.
.
.
.
.

Jangan menyakiti dirimu lebih dari apapun kau terlalu berharga untuk selalu terluka.

StopoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang