We Meet Again

66 1 0
                                    

DUA TAHUN KEMUDIAN..


Dua orang cewek cantik baru saja menyelesaikan konser mereka di Los Angeles. Fans yang berteriak-teriak, panggung dengan spotlight yang luar biasa, semuanya telah menjadi dunia mereka kini. Mereka tersenyum satu pada yang lainnya, kemudian berkata pada semua pengunjung yang hadir pada acara konser besar-besaran itu.

"Thank you for coming and enjoying our performance. This is our first time in LA, and we'll come back!"

Begitulah kata mereka menutup konser perdana di LA itu. Mereka berpegangan dan mengangkat tangan, lalu menghilang ke backstage setelah kepulan effect asap yang spektakuler itu.

Dan begitulah. Konser itu selesai.

**

"Okay. Great job, Liv!" seru Samantha bangga. "Kita sudah menaklukkan LA!"

Livia juga tersenyum puas. "Yup, Sam. We've made it." kata Livia, sama bangganya dengan Sam.

Tiba-tiba pintu hotel mereka itu terbuka, dan manager mereka, Ms. Amelie, menerobos masuk ke dalam ruangan itu. Wajahnya berseri-seri karena senang.

"Wow, girls! You both rocked this show!" seru Ms. Amelie girang.

Sam dan Liv tertawa. Tetapi mereka setuju dengan apa yang baru saja Ms. Amelie katakan. Mereka tahu, mereka memang hebat. Dan semua perjuangan yang mereka lakukan semasa trainee sepertinya sudah terbayar.

"Ms. Amelie, can we go to that fast-food restaurant?" tanya Sam sambil menunjuk sebuah restoran yang terlihat dari jendela kamar mereka itu.

Ms. Amelie mengangguk. Ia sendiri juga sepertinya kepingin sekali mentraktir dirinya sendiri. The show was a great success, after all..

Maka kedua cewek, eh salah, ketiga cewek itu segera turun ke lantai dasar, keluar hotel, menyebrang jalan, dan memasuki restoran itu.

Mereka memilih tempat di pojok ruangan, dan mulai memesan.

Seorang waiter datang, dan berkata.

"Good evening, miss. Anything can I help you?"

"Three cheese burgers. And theree rootbeers." kata Sam nyantai.

Livia mengangguk, dan ia menatap waiter itu. Lalu ia terkesiap.

Sam heran, dan menatap sahabatnya itu.

"Huh? Kenapa Liv?" tanyanya bingung.

Livia menunjuk waiter itu, yang juga menyebabkan waiter itu bingung.

"Dia," kata Liv sambil tetap menunjuk. "Dia mirip dengan Jason."

Sam membelalak. Tetapi ia tertawa kecil.

"Liv.. Liv.. Nggak mungkin dia itu Jason.. Haha!" katanya dengan memberikan penekanan khusus pada kata 'nggak mungkin'.

Ms. Amelie bingung. Tampak sekali ia bingung, karena ia tak mengerti bahasa Indonesia sama sekali. Jadi ia diam saja melihat tingkah laku dua orang ini.

"Tapi, Sam, liat deh. Mirip banget kan?" kata Liv nyerocos, karena dia mengira bahwa si waiter ini nggak ngerti bahasa Indonesia.

"Ya memang mirip, Liv.. Tapi dia pasti bukan Jason.. Jason emang di LA, tapi pasti bukan yang ini lah.."jawab Sam tenang.

Tanpa disadari, si waiter itu menyambung pembicaraan Liv dan Sam.

"Lho, kalian Livia dan Samantha ya?" tanyanya ragu.

Liv kaget luar biasa, karena nggak nyangka waiter itu bisa bahasa Indonesia. Dan Sam juga kaget, soalnya waiter itu tahu mereka siapa.

"Ehh, sorry banget lho.. Tapi iya, kita Liv dan Sam.. Duo artis itu lho." kata Livia bingung, sekaligus bangga dengan kata 'artis' itu.

Waiter itu mengangguk. Lalu dia tersenyum.

"Oh, bagus banget! Aku bisa ketemu sama Liv dan Sam yang asli. Nggak nyangka banget, bisa ketemu kalian di tempat kayak gini.. Haha!" kata waiter itu, dengan sedikit malu.

Sam dan Liv juga tertawa. Memang sih, mana ada orang yang nggak bangga bisa ketemu salah satu artis paling populer worldwide saat itu.

Tetapi dalam hati Sam, rasanya ada sesuatu yang aneh tentang si cowok waiter ini. Dia bener-bener pingin tahu siapa nama cowok itu, tapi dia terlalu malu buat nanya. Jaga image gitu kan ya? Namanya juga artis.

Tapi Liv, yang emang lebih friendly dibandingin sama Sam, udah kayak nganggap waiter ini kayak teman. Jadi dia nyantai aja waktu nanya-nanya. Saat dia mau nanya, eh, si waiter ini udah pergi, nyerahin pesanan kali ya.. Sekitar lima menit, si waiter itu kembali lagi sambil membawa pesanan mereka. Dia meletakkan pesanan di meja, saat Liv udah memberikan pertanyaan padanya.

"Oh ya, nama kamu siapa ya? Nggak enak kan, udah ngobrol lama, tapi nggak tahu siapa namaya.." tanya Livia pada waiter itu.

Si waiter kelihatan agak bingung, tapi akhirnya buka mulut juga.

"Lho, bukannya udah tahu ya? Tadi kan udah disebutin?" tanya si cowok waiter itu. Bingung.

Liv heran. "Huh? Siapa?" tanyanya bingung.

"Oh, sorry deh.. Aku Jason." kata si waiter itu.

Sam yang saat itu sedang minum langsung tersedak. Dia mengelap mulutnya yang berantakan dan meletakkan gelasnya.

Liv, Ms. Amelie, dan waiter yang mengaku bernama Jason itu langsung menoleh kearah Sam.

"Uhuk." Sam terbatuk, dan Liv menepuk-nepuk punggungnya.

Setelah beberapa saat, Sam udah mendingan.

"Uhuk. Sorry, tapi namamu tadi siapa?" tanyanya pada waiter itu.

"Oh. Jason. Kenapa ya?" tanya si waiter Jason itu innocently gitu.

Sam terpana. Nggak yakin dengan apa yang di dengarnya.

Liv, yang langsung sadar apa yang ada di pikiran sahabatnya itu, segera memotong pembicaraan itu.

"Eh, sorry, dulu ada kenangan nggak enak tentang cowok yang namanya juga Jason.. Mungkin dia keinget kejadian itu, hehe.." kata Liv sambil meringis.

Sam mau protes, tetapi akhirnya ia memilih diam. Memang sih, itu yang sebenarnya terjadi..

Jason mengangguk. "Oh, gitu.. Ya mau gimana lagi, masa aku ganti nama?" katanya polos.

Sam tersenyum. Cowok ini sepertinya benar-benar mirip dengan Jason yang dikenalnya dulu. Jason bisa menenangkannya kalo dia lagi ada masalah. Dan sepertinya cowok ini juga bisa. Rasanya nyaman kalo berada di deket cowok ini, pikir Sam.

Tiba-tiba dia datang dengan sebuah ide.

"Hey, gimana kalo kamu jadi bodyguard kita? Kita artis, dan belum punya bodyguard. Lagian, kamu juga nggak jelek-jelek amat kalo jadi bodyguard kayaknya?" tanya Sam, sambil melirik Liv.

Liv awalnya melongo. Tapi ia juga setuju dengan saran Sam. Maka ia berkata pada Ms. Amelie, yang sejak tadi diam seperti batu karena nggak ngerti apa yang tiga orang ini bicarakan.

"Ms. Amelie, we'd like this guy to be our bodyguard. He didn't look so bad, didn't he?"

Ms. Amelie terlihat sedikit terkejut. Cukup mengherankan. Alasan sampai sekarang dua cewek ini belum punya bodyguard, karena mereka nggak pernah mau. Jadi, saat mereka minta seseorang buat jadi bodyguard, rasanya nggak apa deh. Bagus malah.

Lalu si manager ini melihat (menilai mungkin ya) Jason dari atas ke bawah. Dan ia merasa bahwa cowok ini boleh juga lah. Toh sepertinya dia akrab dengan Liv dan Sam.

Jadi ia mengiyakan permintaan itu, yang disusul dengan seruan senang dari ketiga belah pihak.

Autumn MemoriesWhere stories live. Discover now