Unfolded

43 4 1
                                    

LIVIA diam tak berkutik. Michael juga. Sama sekali tak tahu apa yang harus dikatakan.

"Ayo, Liv, jawab! Kenapa kalian sembunyikan semuanya? Kenapa!?" suara Sam yang sedikit serak itu menyayat hati Livia. Sebenarnya ia tak tega.

"Sorry Sam.." jawab Liv pendek, sambil menunduk ke bawah. Ia merasa tak mampu memandang wajah sahabatnya itu.

"Maaf saja nggak cukup Liv. Sama sekali nggak cukup. Kenapa harus kalian sembunyikan kenyataannya? Kenapa kalian nggak ingin aku tahu kalau Jason ini adalah orang yang selama ini kucari?" suara Sam benar-benar memelas. Mike jadi tak tahan melihatnya.

"Lalu apa yang bisa kami lakukan untuk menebus kesalahan kami?"

Sam menolehkan wajahnya, tapi ia tak berkata apa-apa. Sebenarnya ia sendiri tak tahu apa yang diinginkannya sekarang.

Tapi ia berdiri.

"Sudahlah. Kupikir kalian sahabatku. Tapi buktinya?" kata Sam setengah menggumam, lalu ia segera meninggalkan restoran itu.

Liv dan Mike berpandang-pandangan.

"Tuh liat. Semuanya gara-gara lo kan," gumam Liv.

Mike tak menjawab. "Aku lagi. Kenapa sih sedikit-sedikit selalu aku?"

"Ya karena kau terlalu berisik ia jadi dengar kan!?"

Mike mendengus. "Bukan salahku jika dia tahu. Seharusnya justru kau yang disalahkan, aku sudah hendak memberitahunya, tapi kau menghalang-halangi."

"Aku hanya mencoba mencari cara agar tak menyakiti perasaannya, Mike!"

"Apa yang kau lakukan justru tambah menyakitinya. Tidakkah kau lihat ekspresi terluka di wajahnya itu?"

Liv mendesah. "Lalu sekarang bagaimana? Apa yang harus kulakukan?"

"Entahlah. Kalau maaf tidak cukup, kau harus memikirkan cara lain," Mike berkata singkat, lalu ia berdiri dan menuju kasir. Membayar, dan meninggalkan restoran itu.

Meninggalkan Liv yang duduk terkulai dengan perasaan bercampur aduk.

**

Sam memasukkan baju-bajunya ke dalam koper. Saat ia hendak menguncinya, ia mengalami kesulitan. Jason, yang tiba-tiba datang, segera menawarkan bantuan.

"Perlu bantuan? Sini, biar kubantu," katanya seraya membetulkan lock koper Sam.

Tanpa disangkanya Sam menarik koper itu dan menepis tangannya.

"Tidak usah. Terima kasih." jawabnya dingin.

Jason yang tidak tahu apa-apa hanya melongo, sementara Sam tak memedulikannya dan berkutat sendiri dengan kopernya.

Tapi hasilnya nihil. Koper itu sama sekali tak bisa dikunci. Maka ia menyerah. Ia separo melemparkan koper itu, dan menggerutu sendiri.

Ia meninggalkan Jason dan kopernya, lalu pergi keluar bungalo itu.

Jason yang dari memperhatikan hanya tersenyum kecil. Setelah memastikan Sam tak melihat, ia menghampiri koper itu dan dengan mudah menguncinya.

Mungkin Sam tak sadar, tapi Jason telah mengganti kunci koper Sam. Kunci kopernya yang lama rusak, dan Jason tanpa sengaja mengetahuinya. Ia merasa kasihan jika nanti terjadi sesuatu pada Sam hanya gara-gara kopornya itu.

Dan setelah ia selesai, dengan tersenyum lagi ia meletakkan sebuah memo kecil di atas koper Sam. Lalu ia pergi keluar.

Sampai di koridor Jason berpapasan dengan Sam, tapi Sam sama sekali tak tampak peduli. Dan hal ini membuat Jason sedikit bingung.

Autumn MemoriesWhere stories live. Discover now