senior highschool memory ~ first year (orientation period)

43 10 72
                                    

Juni 2015

Hari ini adalah hari pertama kami berlima masuk ke sekolah baru, jenjang sekolah terakhir yang akan kami lalui sebelum masuk ke universitas. Sama seperti TK, SD, SMP sebelumnya di SMA ini kami kembali 1 sekolah di salah satu SMA swasta yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Saat ini kami masih berada di kelas yang acak belum sesuai jurusan karna penjurusan akan dilakukan saat kenaikan kelas dua nanti

Di kelas ini aku hanya sekelas dengan Hanif saja sedangkan Jeno dan si kembar berada di kelas lain. Hanif udah banyak berubah karena dia, Jeno, dan si kembar udah mengalami pubertas yang menyebabkan perubahan cukup besar di badan mereka.

Dari awal masuk ke dalam ruang kelas ini tatapan teman teman dan kakak kelas yang ada di ruangan ini langsung tertuju kepada Hanif. Dia berjalan disamping ku sambil merangkul bahu ku seperti biasanya tapi dia tidak sadar tindakannya itu membuat ku berhasil dilirik dengan sinis oleh semua perempuan di kelas ini

Setelah bel masuk berbunyi kelas pun dimulai, mulai terdengar suara suara ocehan para kakak kelas yang menjadi pendamping kelas ku. Pemeriksaan kelengkapan seragam sudah selesai dan sekarang kami disuruh keluar untuk berbaris di lapangan mendengar kan arahan dari kepala sekolah dan ketua osis

Saat berjalan ke arah lapangan aku merasakan ada yang meletakkan lengan di bahu ku seperti sedang merangkul, ternyata itu Jeno dan terlihat juga Renan yang berjalan disamping Hanif sedangkan Jevan berjalan disamping Jeno membuat ku terlihat seperti menjadi center mereka. "kalian berlima kenapa belum ke lapangan ?" tanya seorang kakak kelas sambil berkacak pinggang di depan kami

"ini kan lagi jalan kesana tapi kakak ngalangin jalan kami" sahut Hanif sambil menatap kakak itu

"lo cewek sendiri ngapain diantara mereka ? baru masuk udah kecentilan aja lo ya" katanya lagi sambil menunjuk di depan muka ku

Jevan langsung berdiri di depan ku menutupi aku dari kakak kelas itu, "lo segabut ya sampe hal yang gak penting kayak gini aja lo urusin" kata Jevan sambil menatap tajam perempuan itu

"gue kan nyuruh lo semua ke lapangan" ucap nya membela diri

"kita juga awalnya udah baik baik jalan kelapangan, tapi lo dengan kurang kerjaan nahan kita disini, segala bilang dia genit" suara Jeno terdengar dari samping kiri ku

"udah ayok biarin aja, dia itu cuma caper ke kita jadi gak usah diurusin" kata Renan sambil menarik tangan ku untuk pergi dari sana. As always mulut Renan sepedes itu karena dia gak pernah ragu untuk ngomong to the point sama orang yang nyari masalah ke dia

Selepas masalah kakak kelas caper itu kami baris dilapangan sesuai kelas lagi dan aku berdiri di sebelah Hanif. Yang namanya mendengar ceramah itu memang gak pernah menyenangkan, udah hampir setengah jam kami berdiri mendengar ceramah dari kepala sekolah yang intinya dia menyambut kami semua siswa baru dan menekankan harus taat peraturan

Setelah ceramah kepala sekolah selesai dilanjut dengan kata sambutan dari ketua osis yang akan memimpin masa orientasi selama 3 hari ini. Ketika ketua osis itu naik ke atas podium aku langsung menatap nya serius dan mengabaikan kegiatan gibahku dan Hanif

"selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Jehezkiel Haaris kalian semua bisa manggil saya kak El" nama yang sangat bagus untuk visual sebagus itu juga

"kak El ganteng banget ya" gumamku pelan sambil tersenyum tapi kayaknya Hanif tetep denger karena dia langsung noleh

"gantengan aku Na" celetuk dia yang akhirnya hanya ku tatap sinis lalu aku lanjut mendengarkan semua perkataan kak El yang berada di atas podium

"jadi masa orientasi kita akan dimulai besok dari jam 7.15 pagi hingga jam 4.00 sore, selama masa orientasi kalian akan didampingi oleh 3 orang anggota OSIS yang bertugas sebagai pengarah kalian dalam menjalani masa orientasi ini" jelas nya sambil tersenyum sambil memegang selembar kertas ditangannya yang berisi informasi yang harus disampaikan kepada kami. Emang yah visual kak El itu sesempurna itu

WoundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang