After School

204 4 1
                                    

Pagi hari di hari rabu, Equilibrium school mengadakan Masa Orientasi Siswa untuk anak baru. Terlihat anak anak dengan pakaian yang dipakain untuk mos telah berbaris dilapangan sekolah.

  

    Tama berjalan kesekolah dengan baju seragamnya sekolah dan name tag panitia mosnya sambil meminum sebotol susu coklat yang baru saja dia beli. dan buku kimia kecil yang dibacanya saat berjalan.

     Saat berjalan melewati pertigaan seseorang perempuan berlari dari arah lain dan menabrak Tama hingga keduanya terjatuh.

"Aduh...  Maaf ya maaf" kata anak itu

     Tama bangun dan mengulurukan tangannya untuk membantu anak itu. "Gak papa" ucapnya

     Tama melihat pakaian yang dipakai anak itu, dan nametag aneh yang ada dilehernya. Dia melihat namanya di nametag itu, "Shania Farisya" ucapnya

"Kamu mau ke equilibrium?" tanya Tama.

"Iya kok tau?" tanyanya balik. Lalu anak itu melihat nametag yang dileher Tama. Melihatnya anak itu kaget.

"Aku juga mau kesitu, mau bareng?" tanya Tama

"Maaf kak maaf" sambil membukuk lalu lari terbirit birit.

    Melihatnya anak itu lari Tama bingung "gwkan gak gigit? kok lari? apa muka gw serem yah?" desisnya. Tama melihat kotak makan yang tergeletak di depannya. Lalu diambil kotak makannya lalu berjalan kesekolah.

                          ********

    Sesampai disekolah Tama menuju kelapangan. Disitu anak anak baru sedang mendengarkan sambutan dari kepala sekolah. Tama duduk di kursi pinggir lapangan, lalu membaca buku kimianya.

 

   "Woy!!!!" 2 orang tiba tiba datang dan mendorong Tama dari terjumplang dari kursi. Tama melihat orangnya, ternyata Tian dan Hida.

"Masih pagi Tam" sindir Tian.

 "Tau ada anak baru tuh kenalan kek apakek, pacaran mulu ama buku, jomblo akut lu nanti" tambah Hida

"Brisik ah, kakak gua dimana?" tanya tira

"Yah tam... Gak gua kantongin" kata hida

"iya tam di dompet gua juga gak ada" tambah tian sambil menunjukan dompetnya

tama memasang muka datar sambil berkata "Oh....", lalu pergi ke tempat anak anak yang sedang dimos.

      Tama melihat kakaknya sedang berdiri dibelakang anak anak yang sedang di mos bersama teman temannya. "kak ghaida" sapanya  Ghaida menengok lalu tersenyum. Tama menghampiri Ghaida.

"eh ada kak windy juga, hai kak" sapa tama sopan.

"hai tam, udah makan? mau roti?" kata kak wendy sambil menawarkan roti.

"enggak kak makasih" serunya datar.

        Tama berdiri melihat anak anak, angin sejuk berhembus, dengan muka datarnya menikmati sejuknya angin yang membuat rambutnya berkhibas kebelakang. Tama dan Hida menghampiri Tian sambil menepuk pundaknya Tama. Tama menengok ke arah Ghaida lalu tersenyum, lalu menengok kearah 2 temannya itu lalu tersenyum lalu melihat keatas langit, lalu dengan senyum kecilnya dia berkata "Selamat datang di Equilibrium".

                            *******

       Mospun dimulai para panitia mulai beraksi dengan memarahi anak anaknya, para siswa baru hanya duduk dan menunduk, karena takut terkena cipratan emosi panitia, suasana tegang terjadi disitu.

"KELUARKAN MAKANAN KALIAN SEKARANG!" teriak salah satu panitia. !

      Para siswa baru langsung sibuk membuka tasnya dan mencari makanan yang mereka bawa dan mengeluarkannya.

     Pada saat itu Shania panik karena makanan yang ia bawa hilang, badannya langsung lemas dan memikirkan nasibnya disini, selain bakal kena damprat para panitia karena disangka tidak bawa dia juga tidak akan makan hingga akhir.

      Tiba tiba seorang panitia yang datang menghampirinya, shania menutup matanya karena takut, dan pasrah untuk dimarahi. "hey, ini punyamu tadi jatuh" kata panitia dengan pelan, shania membuka matanya, dia terkejut, kakak itu kakak yang tadi ia tabrak. shania mengambil makanannya, dengan sedikit malu dan takut.

"ma... makasih kak" katanya sambil tertunduk takut

"lain kali hati hati ya" katanya lalu pergi.

      Shania menghela nafas lega sambil memegang erat erat kotak makannya. Lalu seorang perempuan yang dimos mendekatinya dan bertanya,

"Kamu kenal kak tama?" tanyanya

"Tama? enggak tau, siapa dia?

anak itu melihat heran. "yang tadi ngasih ini kekamu itu kak tama tau," kata anak itu sambil menunjuk kotak  makan shania.

"Oh tadi dijalan aku nabrak dia, trus kotak makannya jatuh, emang kenapa?"

"kamu tau gak? dia salah satu orang pintar disini, dia berkali kali menang dikejuaraan taekwondo dan kimia, tapi semenjak ayahnya meninggal, dia jadi rada pendiam gitu"

"Oh ya? kamu tau banyak ya tentang dia?"

"iya, selain tama ada kak hida atlet karate, dan kak tian yang juara olimpiade matematika, mereka maskot sekolah ini. Oh iya aku Karin, kamu?

"oh gitu, aku shania"

      Karena keasyikan mengobrol tanpa sadar ada seseorang pria yang memegang pengeras suara, dengan bernametag panitia dibelakang mereka. Dengan mata melotot dan muka kejamnya dia teriak dengan pengeras suaranya "SIAPA YANG SURUH GOSIP HAH!?

                            *******

        Tama duduk dikursi dekat lapangan, dan hanya melihat anak anak sedang di orientasi dengan expresi wajahnya yang datar. Melihat anak anak yang sedang di orientasi. Ghaida menghampiri Tama dan duduk disampingnya. Ghaida melihat tama seakan tidak ada semangat untuk hidup atau seolah olah bosan menghara suatu keajaiban datang.

"Kamu gak ikutan de?" tanyanya

"Males kak" jawab tama

"Kenapa?"tanya ghaida lagi

"Gak tau. Males aja"

"Kamu kalah ama Hida tuh dia aja udah nyari ade kelas buat dimodusin"

"Ya dia mah kambing dibedakin juga dimodusin"

"Ya dari pada kamu nembak cewe aja gak berani"

seketika hening

"Aku cuman bingung kak, Aku gak tau caranya, takut malah kalo menjauh" pukasnya

"De yang namanya cinta itu diungkapain"

"Emang aku butuh cinta ya?" tanya tama heran.

"Iya setiap orang butuh itu, itu yang membuat orang bahagia"

"Tapi juga buat orang sakit hati, galau gak jelas, gila, jadi miskinn mungkin bisa bunuh diri juga tuh"

Ghaida berdiri. "Kalo kamu ngikutin kata hati kamu gak akan kayak gitu, cobalah terbuka sedikit, banyak yang suka sama kamu tapi kamunya dingin si"

"Dingin? Prasaan aku gak make es kak" tama nyeletuk

"hemm terah kamu lah, kakak mau kesana dulu" Ghaida pergi kelapangan.

       Tama melihat kelangit "cinta?  sebenarnya cinta apa? banyak orang yang sakit hati, tapi kenapa masih banyak yang mencarinya? apa gw butuh cinta? apa semua orang butuh cinta?"desisnya.

     Tama berdiri dari duduknya, lalu tersenyum kecil lalu berkata "Jika memang semua orang butuh cinta, cinta pasti akan datang, biarpun cintanya harus naik angkot"

      Nah sampai sini dulu ya, ini baru awal, jadi kalo agak absurd, yang buatnya juga absurd sih hehe :D, kalo suka tunggu dichapter selanjutnya ya

After SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang