Tama bangun jam 5 pagi, mandi lalu membuat kan sarapan. Tak terlalu mewah hanya roti dengan mesis dan keju parut lalu di bakar dan segelas susu untuk dia dan Ghaida. Lalu ia makan sambil menonton siaran olah raga pagi.
Ghaida keluar dari kamarnya, matanya masih labil untuk bangun. Lalu menghampiri Tama dan duduk disebelahnya. "Orang mah mandi dulu kak" kata Tama. Wajahnya Ghaida masih terkantuk kantuk, lalu kepala Ghaida ia sandarkan ke bahu Tama, "Kakak masih ngantuk de" katanya.
Tama membiarkan kakaknya bersandar di pundaknya lalu memakan rotinya. "Oh iya de, hari ini kakak berangkat sama jovi jadi kamu aja yang make motornya" kata Ghaida, Tama mengangguk setuju. Lalu ia melihat jam, sudah jam 6 pagi. Rotinya sudah habis, tapi Ghaida masih bermalas malasan dipundaknya. Ia memegang tangan Ghaida lalu berderi dan menarik Ghaida kekamar mandi "Mandi sana!".
Tama mengambil tas dari kamarnya, lalu mengambil tas Ghaida, dan ia letakan kekursi. Ia meminum susu coklat yang ia buat tadi pagi dan memakai seragamnya.
Ghaida yang baru selesai mandi juga memakai seragamnya, ia memakai baju dan roknya, lalu merapikan rambutnya yang pendek, gaya tomboynya nampak jelas terlihat dari dandanannya, "Nah selesai deh." katanya sambil tersenyum, lalu meminum susu yang dibuatkan adiknya itu.
"De, kamu gak bareng jessica?"tanya Ghaida.
"Enggak."
"Kenapa?" tanya Ghaida balik.
Tama bingung ingin menjawab apa. Ia hanya diam, bibirnya ingin mengucapkan 2 kata yang berbeda tapi satu maknanya.
"Ya, udahlah anak kecil blajar aja yang pinter yah" kata Ghaida meledek sambil mengusap kepala adiknya yang lebih tinggi itu.
"Biar pun aku anak terakhirkan aku laki laki." kata Tama.
"Ya terus kalo laki laki kenapa?" tanya Ghaida menyindir.
"Iya juga sih, kakak ku kan juga cowo" balas Tama sambil berbalik mengambil tas.
"Hahaha dasar ade songong!" kata Ghaida sambil menjambak rambutnya Tama.
"Tok... Tok..." suara ketukan pintu.
"Permisi...."
Tama dan Ghaida terdiam sejenak.
"Siapa de?" tanya Ghaida.
"Gak tau kak, lagi pula kok bego banget yah kan ada bel, kenapa harus ngetok pintu?"
Ghaida melihat Tama dengan kesal lalu mendorongnya hingga terjatuh. Lalu ia berlari membuka pintu.
Saat ia membuka pintu dan melihat orang dibalik pintug. ternyata jovi. "Hai..." sapa jovi sambil tersenyum. "Emmm... Hai, bentar yah ngambil tas dulu" balas Ghaida lembut.
Ghaida langsung berlari kearah kamar. Tama yang baru saja bangun karena jatuh tadi di dorong hingga terjatuh lagi karena menghalangi jalannya. "hoy pelan pelan!" teriaknya. Lalu Tama melihat kearah pintu dan ada Jovi disana.
"Yow..." Sapa jovi.
"Yow... Emmm... Itu, ngomong-ngomong dia ngapain?" tanya Tama sambil menunju pintu kamar Ghaida.
"Katanya ngambil tas." Jawab Jovi.
Seketika Ghaida keluar dengan menggebrak pintu kamarnya. "De tas kakak ilang!" katanya panik. Tama melihat heran tingkah kakaknya. Dengan wajah poker facenya ia ambil tas kakaknya dikursi lalu mengangkat tasnya untuk menunjukan ini tasnya.
Jovi hanya tertawa kecil melihatnya. Ghaida menghampiri Tama mengambil tasnya dengan malu, "hehe makasih" katanya. Lalu ia jalan ke depan pintu dan menarik tangannya Jovi untuk berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
After School
RomanceHalo para penghuni wadpad yang kece kece dah gahol gahol hehe :D, my name is Tira, penghuni baru di wadpad. nah after school ini cerita cinta komedi yang pertama kali saya bikin hehe Cerita ini bergenre romance humor dan sedikit action git...