Aku melajukan mobil secepat mungkin membuatnya terkejut tapi dia berusaha nenutupinya
Sesampainya di rumah jen turun dan hendak membantuku membawa belanjaan tapi aku mengelak jadi dia tidak mendapatkan sekantungpun.
Lalu aku naik ke dapur dan menata belanjaan ,saat sedang menata selai di lemari aku melihat jen berdiri di pintu sambil menunduk dan menangis aku hanya mengacuhkannya saja karna dia keterlaluan membentakku dia hadapan umum lalu kembali menata saus tomat di lemari kecil di dinding jadi aku sedikit jinjit saat itu juga jen memelukku dari belakang dan meminta maaf dalam isakannya
'aku minta harry ,aku tadi lagi sebal aja sama kamu ' bisiknya pelan
'iya aku tau kamu sedang sebal tapi liat dong itu di tempat umum jen ,kamu neriaki aku dengan entengnya!' jawabku sambil membalikkan badanku sehingga kami berhadapan
'iya aku minta maaf ,jangan acuhkan aku lagi ya?' katanya sambil terus memelukku dengan erat
'iya tapi janji jangan ulangi lagi ?' kataku sambil menyodorkan kelingkingku
'yes im promise' katanya sambil mengaitkan jarinya ke jariku dan kembali memelukku.
#Night
Jennifer P.O.V
'jen makan yuk ?' teriak harry dari bawah
'iya tunggu ' balasku
aku sedang sms-an sama Gloria teman gengku dia itu Wakil di gengku aku cuma iseng nanya-nanya yang nggak penting ke dia karna aku masih nggak enak hati pada harry jadi aku menaruh iPhoneku di atas mejaku lalu turun saat aku di tangga sudah tercium wangi masakan yang sudah pasti Spagheti jadi aku berlari ke meja makan aku melihat harry sedang menata makanan di piring lalu aku menghampirinya
'nggak usah ditata ,nanti juga dimakan kok yang penting itu rasanya ' kataku
'biarin aja, aku hobi menata kok' jawabnya
'oh...' jawab ku singkat
tak lama kemudian handfoneku berdering dari atas kamar aku berlari kecil ke kamarku dan melihat panggilan dari seseorang aku tidak mengenal nomor orang ini tapi aku angkat saja
'halo ini siapa ya?'
'em-oh ini aku Zayn ,kamu Jennifer kan?'
'iya aku jennifer ,kamu Zayn Malik?'
'iya betul, hm..kamu mau keluar malam ini sama aku, jam delapan aku jemput Liam,Niall,Louis, ikut juga kok ?'
'okay ,dimana sih?'
'rahasia lah '
'Yaudah kalo nggak jelas begini aku nggak ikut deh ,lo nggak liat 4 orang lelaki dengan seorang perempuan pergi malam-malam ke tempat yang nggak jelas ,aku mending tidur aja deh ' jawabku mengancam
'jangan gitu dong ,kita ke restoran dekat danau ,gimana?'
'terus kenapa cuma aku sendiri yang diajak ,teman-teman gadis yang lain nggak , apa maunya ?' tanyaku curiga
'ada yang pengen kita beritahu ke kamu '
'apa? ,disekolah bisakan?'
'iya tapi ini penting jen !' teriak zayn dengan cepat membuat telingaku agak tuli
'yaudah nggak usah pake teriak ,aku tunggu ,dan aku nginap di rumah harry !' balasku dengan berteriak juga
'iya kami udah tau kok ' balasnya pelan
'huh...' balasku dan mematikan telfon
aku turun kembali dan ternyata harry telah menungguku aku menarik kursi di meja makan lalu duduk dan sekarang aku duduk berhadapan dengan harry dan suasana menjadi hening lalu harry tiba-tiba bertanya
'telfon dari siapa?'
'temenku kok ,jangan sok mau tau' ketusku yang masih sebal dengan zayn
'aku nanya dengan sopan dan santung ,jadi tolong jangan di balas seperti itu ya non' jawabnya dengan nada sok bijaksana ew...
'iya ,iya ,aku tau kok kamu nanya dengan sopan N santung !' balasku
dia hanya diam lalu aku bertanya padanya ,apakah dia mengizinkan aku keluar malam ini atau tidak karna ingat headmaster rumah ini adalah harry edward styles
'har ,boleh nggak aku keluar malam ini dengan gengku ?'
'boleh,boleh aja sih tapi ada syaratnya ?'
'apa?'
'cium aku !' katanya sambil tersenyum dan memperlihatkan dimplesnya
'ish...kamu udah gila ya ,masih baik aku minta izin sama kamu karna aku masi hargain kamu ,emangnya lo pikir lo siapa ? ,aku juga cuma numpan kok ,dan itu semua gara-gara orang tua lo !' kataku sambil menunjuknya di akhir kalimat
'biar numpan tetep pake syarat '
'Yaudah di pipikan '
'siapa bilang?'
'trus dimana dong?'
'dibibirlah'
'yaudah kalo nggak mau !'
'oke deh ,di pipi aja'
akupun langsung mencium pipinya dan tertawa dan menghabiskan makananku lalu mengganti pakaianku dengan simpel lalu mengambil handfoneku dan turun menunggu zayn.
tak lama kemudian sebuah mobil range-hitam berhenti di depan rumahku akupun mencium pipi harry sekali lagi dan keluar lalu pintu terbuka dan seseorang lelaki putih tinggi dan menurutku anak baik-baik turun lalu menyuruhku untuk masuk ,aku masuk dan lelaki itu duduk di samping kiriku dan seseorang lelaki berambut cokelat duduk di sebelah kananku ,memang agak sedikit tidak nyaman karna diapit dua lelaki tapi aku tidak menyandar ke penyandar kursi jadi aku agak luas sedikit lalu ku lihat niall yang duduk di barisan paling depan sedang menyantap makanannya dan zayn sedang menyetir sungguh suasana awkward di dalam mobil ini dan di mobil ini aku hanya mengenal zayn dan niall mungkin ke dua lelaki di sampingku ini adalah liam dan louis karna tadi zayn sempat mengucapkannya di telfon.
Aku memberanikan diri untuk bicara
'Zayn?'
'yup apa ?'
'siapa kedua temanmu ini ,aku agak ngeri melihat mereka ' kataku dengan nada santai dan sedikit mendekat ke telinga zayn yang berada di depan kananku
'oh yang berada di sebelah kiri itu Liam dan disebelah kanan itu Louis ,kenapa kamu ngeri sama mereka?'
tanya zayn dengan suara selangit yang membuatku malu
'hmm....nggak aku cuma nggak suka suasana hening kayak tadi ' balasku santai
tiba-tiba liam mengulurkan tangannya
'namaku Liam james payne '
'namaku Jennifer lena' kataku dengan senyum manis pada liam dan membalas uluran tangannya
lalu lelaki yang disamping kananku juga mengulurkan tangannya
'namaku Louis tomlinson ,panggil saja BooBear'
aku hanya tertawa kecil dan mengulurkan tanganku
'namaku jennifer lena' eits kenapa aku jadi lembut begini ...ya ampun...
sorry buat readers ku yang amat tercinta karna telat update maklum sedang mendaftar ke Sma ,tolong di maklumin yah...menurut kalian cerita ini bagus or jelek ????
KAMU SEDANG MEMBACA
My One Prince
Romancekisah seorang gadis tomboi yang nakal ,jutek pula dan tidak pernah menyukai laki-laki karna keras kepala ...tapi akhirnya bisa luluh karna seorang lelaki yang awalnya seorang musuh bebuyutannya yang menyebalkan akhirnya menjadi cinta yang romantis...