Prolog

42 8 1
                                    

Seorang pemuda tampan dengan seragam lengkap ditambah hoodie hitam berdiri gagah didepan Molarry High School.Menghela nafas malas lalu melangkah pelan menuju halaman sekolah yang sudah mulai dipadati para siswa.Tahun ajaran baru dimulai,kini pemuda berhoodie hitam itu sudah menginjak tingkat yang lebih tinggi.

"Arbie Handaru!tungguin gue elah,"seru seorang perempuan yang berlari menyusul Arbie Handaru atau yang sering dipanggil...

"Biru!"

Cowok itu menoleh,menatap perempuan yang sejak tadi sibuk meneriakan namanya,"Lo bawel banget sih Je,gua kira abis liburan lo udah tobat,"

Jeje berdecak kesal,lalu menarik tangan Biru untuk melangkah lebih cepat menuju majalah dinding yang sudah dipadati banyak siswa.

Jeje meloncat kecil berkali-kali untuk melihat namanya berada dikelas apa,Biru terkekeh pelan menatap sahabatnya sejak kecil itu tidak tumbuh dan berkembang,"Anak SD minggir dulu tolong,menganggu kakak kakaknya yang mau liat kelas aja,"

Jeje menoleh kesal lalu menjambak rambut Biru,"Kurang ajar!mentang mentang tinggi."

Seorang perempuan menyelak diantara Biru dan Jeje,"Awas lo berdua,berantem mulu,gua mau liat nama gua dimana,"

Jeje melirik Biru,begitupun sebaliknya.Mereka bertatapan dengan penuh arti.

"NAHLA,ADA ANDRA!"teriak Jeje heboh.Nahla menoleh kesegala arah,"Mana?"

"Tapi boong,"

Nahla menatap kedua sahabatnya kesal,sejurus kemudian menarik pipi keduanya,"Sekali lagi begitu awas aja!"

Nahla melihat namanya dibarisan kelas bertulis "XI IPS-1" satu deret dengan Jeje dan Biru.

"Ah sial,sekelas gue bareng kalian berdua,"Nahla berdecak.Berbeda dengan Jeje yang sudah meloncat kegirangan,"YE KITA BERTIGA SEKELAS,"

Biru berdeham saat semua tatapan mata sudah tertuju kearah mereka,pemuda itu seakan tak mengenal Jeje dan memilih meninggalkan Jeje sendiri kemudian melangkah beriringan bersama Nahla.

"Eh kurang ajar gua ditinggalin!"

***

Sesampainya dikelas bertulis XI IPS-1 Jeje menghela nafas dalam lalu menatap kedua sahabatnya "Gue udah cantik kan?"

Nahla maupun Biru mendesah lelah.Jeje membuka pintu dengan penuh semangat sebelum kemudian berteriak "HAI GUE AZEELA NATHALIA,INGET YA A-Z-E-E-L-A E NYA DUA BUKAN PAKE I.PANGGIL AJA GUE JEJE,TAPI JANGAN PANGGIL GUE CECE EMANG DIKIRA GUA ORANG CHINA HEHEHE,"

Semua dikelas itu melongo menatap Jeje dengan pandangan terkejut,ah mereka akan satu kelas dengan makhluk aneh seperti ini?

"HAI JEJE GUE JUNA!"Teriakan itu berasal dari baris belakang,lalu disusul dengan teriakan selanjutnya,"KALO GUE ARGA!"

Jeje melebarkan senyumannya,sepertinya ia sudah mendapat teman yang sekiranya bisa diajak gila bersama setahun kedepan.Eh,tapi kok muka dua orang yang menyahuti Jeje sama?

"Bentar-bentar,yang mana Arga yang mana Juna?"

"Liat aja Juna yang ganteng,Arga yang jelek."

"Kampret lo Jun,muka kita sama,gua jelek lo juga jelek!"

"Enak aja lo,gua ganteng lo standar, "

Jeje menatap bingung keduanya yang malah bertengkar.

"HALO SEMUA GUE RANGGA,LENGKAPNYA RANGGANTENG!"Masuk seorang pemuda yang Jeje kenal wajahnya,ah kapten basket Malorry High School yanh terkenal!

"Rangganteng?seRangga kali,"komentar seseorang yang duduk dibarisan tengah.

"Ye sirik aja lo Nil,dasar host teecyduk,"

Sisanya dari kelas itu melebarkan mata,ah kelas ini akan jadi sangat ramai.


Owl Vs WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang