Dwi-Oktaviya

9 1 0
                                    

Hampir dimanapun aku berada. Dan hampir bersama siapapun aku saat itu. Aku jarang sekali dianggap ada. Aku itu kalau ada ya ada. Kalau nggak ada ya nggakpapa. Dan nggakpapanya itu pada nyari kesalahanku. Aneh sekali. Sekalinya ada dianggap mati. Parasit mungkin. Medusa ? Bisa jadi. Patung hidup juga sepertinya.

Kamu tau Ok. Pasti belum :) soalnya aku belum bilang.
Orang yang bersamaku selama ini itu pada nyari kesalahanku. Dan ngungkapin segala kekuranganku. Keluarga juga pada gitu, Ok. Jadi aku males, buat kumpul - kumpul gitu. Emang dasarnya aku kegini. Selalu dianggap sebagai pelengkap. Micin. Kalo nggak dipake nggakpapa. Soalnya cuma pelengkap. It's better.

Bukane aku mau buka aib. Kadang aku itu iri lo Ok, pas aku nganggur. Males banget. Aku bukan penggila jam kosong. Aku masih pecinta jam penuh. Dengan tugas yang tidak banyak tapi. Banyak nggakpapa, kalo aku bisa.

Kamu tau, dulu aku sering kesel sama kamu. Apalagi pas aku cerita soal Kevin. Terus kamu malah ceritain itu cerita ke temane Kevin. Dan temane bilang ke Kevin. Terus pas Kevin ke rumahku dan aku yang buka pintunya. Kaya mimpi. Sampai dongakin kepala buat lihat dia. Dan pura - pura nanyain buku Matematika. Padahal udah tau, Kevin udah nggak ada bukunya lagi.

Oiya Ok, sekarang Kevin pindah rumah. Jadi nggak sering ke rumah lagi. Rumahnya lebih jauh sekarang. Kalau sekolahnya nggak terlalu jauh dari sekolahku yang sekarang. Seragamnya dia biru. Aku merah muda. Kamu batik.

Kamu masih ingat Nurdien ? Dia satu sekolah dengan Kevin. Nurdien jadi ketua OSIS lo. Kamu tau belum ? Tapi dulu. Sekarang nggak tau.

Tiara Bella, Della Amelia, Agustina Dea, Irma, Khusnul, Rafika, Sindy O, Sindy P, sama siapa lagi ya, aku rada nglupa. Mereka di SMA yang seragam batiknya dulu warna ungu itu. Tiara Bella, Della Amelia, Agustina Dea yang aku rasa dulu mendominasi yang lain. Irma yang hita manis. Khusnul yang lengket sama Sindy P. Rifika yang lengket sama Nadhila.

Wahyu, adiknya Mas Suyatno. Yang black sweet itu hayo. Pendiam, Okta.

Waluyo, yang nempel sama Wahyu. Yang sepatunya bau :) Tapi Wahyu tetep sabar.

Ilyasa, yang suka makan bunga mawar dan marah nggak jelas. Aku nggak tau kabarnya sekarang.

Nadhila, dia salah masuk sekolah. Katanya mau SMK malah jadi SMA. Dan dia anak IPS sekarang.

Double trouble maker, alis Aji dan Dimas yang kelewat nakal itu juga nggak tau kabarnya sekarang. Mudah - mudahan sih bisa sadar.

Linda alias Limbuk. Dia sekolah di sekolah kesehatan. Sendiri. Nggak deng ada temennya kok.

Wahyu alias Bakso yang kecil imut - imut itu. Dia udah lebih dewasa :) Tapi sekarang dia dimana aku belum tau.

Ikhsan yang paling perhatian. Cieelah. Yang suka nyanyi sambil main gitar. Yang duduknya di dekat bangku kita. Yang dulu dapet permen dari Raisa di kamar mandi. Tapi Raisa pindah ke Jakarta. Yang dulu nanya aku peringkat berapa. Dia dateng ke kelas waktu itu. Di depan pintu dia nanya gitu. Dia sekolah di SMA yang dulu seragam batiknya unggu juga. Sama kaya kakaknya perempuannya. Mbak Amimah. Dia pake kacamata sekarang. Manis :)

Supriyamiyadi alis bagas. Kata embahnya sih gitu. Dia beda Kota sekarang. Tapi masih deket kok. Kotaku :) yang di samping rumahmu maksudnya.

Riyan Safitri, yang dulu pendiam. Sekarang udah berani ciuman. Pacarnya temannya pacarnya yang dulu. Niken. Namanya lupa. Dia ex sekolah sebelah kita. Dia sekolah di Kota yang sama seperti Supriyamiyadi.

Riyan Prastowo, yang diam :) pintar itu. Aku udah nggak tau kabarnya sekarang.

Dilla Widyawati, dia sekolah di kota sebelah juga. Dia satu sekolah sama Danny, ex kelas utara kantor yang paling barat.

Diyah, Intan, Sulis, Rita, Dinda, Indah Puspita, Elisabet Dian, Vallen, Danny(cowo), Wisnu mereka satu sekolah sama Datar & Erico. Yang dulu seragam batiknya warna ungu juga. Diyah yang suka sama Datar. Intan yang bawaannya santai. Sulis yang sangat ceriwis. Rita yang keibuan, eak. Dinda yang mau bergaya. Indah saingan terberat buat dapetin ranking tiga besar. Elisabet Dian, pintar banyak kocaknya. Vallen yang lengket sama Elisabet Dian, sama konyolnya. Danny dengan bibir merahnya. LOL. Wisnu ketua kelas yang lemes. Tapi jago main gitar.

Arya, si trouble maker. Nggak tau kabar dia sampe sekarang. Suaranya bagus. Tapi aku rasa dia belum bisa ngontrol emosi waktu itu.

Putri Utami, satu sekolah denganku. Tapi kita beda program studi. Dulu suka Erico. Sekarang Oh Sehun.

Juan Antonio, sekolah dia banyak cowoknya. Logonya burung hantu. Yang suka nyembunyiin HP di kantin Mbak Is. Yang dihafalin banyak guru. Tendangan maut Pak Diyono.

Anselmus Tesa & Taufik Dwi, mereka satu sekolah di Solo. Prodinya sama atau enggak. Aku nggak tau. Ansel masih gendut. Dulu hoodi dia dipake buat ngelap keringat, siapa ya aku lupa. Duh kasian. Kalau Taufik nggak tau.

Paulus, dulu bilangnya mau ke Semarang. Tapi nggak tau sekarang. Dia jago main gitar. Pacarnya Adicha kelas sebelah. Sekarang ? Entahlah

Pujangga & Ndaru, yang dulu suka ngisi TTS berempat aku nggak tau sekolah dan kabarnya. Pujangga yang pendiam, jago main gitar juga. Tinggi. Putih. Kalem. Senyumnya :) Ndaru yang suka ceramah lucu.

Sari, yang paling kalem. Aku nggak tau kabar dan sekolahnya juga. Lembut sekali.

Esti, pendiam yang mudah marah :) Dia di SMA yang seragam batiknya dulu unggu juga.

Aprilia P, prodi dia sama seperti Putri. Tapi kita beda sekolah. Dia ikut ekskul bela diri yang seragamnya warna merah.

Chiko, sekolah dia sejenis dengan sekolahnya Aprilia. Tapi di sini banyak cowoknya. Kalau sekolah April banyak ceweknya. Yang suka goda Putri U.

Affan, satu sekolah sama Kevin dan Nurdien. Tapi aku belum lihat dia. Sudah lama.

Ma'ruf & Rio, terutama Rio yang suka kentut sembarangan dan nggak mau ngaku. Jorok. Ma'ruf yang kurus banget. Mereka di SMA yang dulu seragam batiknya warna ungu.

Rio alias Gembira, aku juga tidak tau kabar dia. Yang dimarahin tetep bisa ngakak.

Dan siapa lagi ?


a

ri itu semua. Belum lengkapa sepertinya. Ini sedikit tentang ini :p

.
.
.
.
.
.
Kamis, 25 Januari 2018
.
Dear, Dwi Oktaviyaningsih. Cikalong Wetan. You'r my true friend. Anak ke- 3 dari empat bersaudara. Tapi namane Dwi. Sama sepertiku. Tapi aku ke-2. Rumahku masih sama.

DSWhere stories live. Discover now