Lima Belas

7.8K 831 83
                                    

"Bom ini akan meledak, sehingga Wolfbear akan berkumpul disini. Kita gunakan kesempatan itu untuk melewati penjagaan mereka dan masuk kedalam"

Gaara hanya bisa berkedip. Tadi itu adalah penjelasan rencana paling singkat yang pernah dia dengar, tapi karena ini datang dari mulut Sasuke yang irit, kalimat itu entah bagaimana berubah sangat panjang.

"Kau serius ingin melakukan ini?" tanya Gaara tak percaya.

Hampir Gaara tak bisa berkata-kata. Ide gila macam apa ini? Ah ya dia ingat dia memang sedang membicarakan rencana penyelamatan dengan orang paling sinting didunia ini. Dan siapa yang mau bekerja sama dengan orang sinting? Tentu saja, orang sinting lainnya.

Dan orang sinting itu adalah Gaara.

Dia memandangi bagaimana Sasuke merakit bom yang entah dipelajarinya dari mana. Hanya dengan sebuah ponsel, tabung gas dan entah benda-benda apa lagi itu, Sasuke mengklaim benda itu sudah bisa meledakkan suara yang cukup keras untuk mengalihkan seluruh Wolfbear kemari.

Sasuke mengikatkan bom itu pada sebuah pohon dengan hati-hati dan perlahan berjalan menjauhi tempat itu. "Ini satu-satunya cara, kecuali kau datang dengan ide yang lebih baik" kata Sasuke.

Gaara tak menjawab, karena dia memang tidak punya ide lain yang lebih bagus. Tapi tetap saja, meledakkan bom? Ini akan menjadi debut Gaara melakukan hal se ekstrem ini.

Dia menatap rumah didepannya. Jadi ini tempat dimana Naruto disekap. Tempat ini dikelilingi oleh belasan Wolfbear yang siap mencabik tubuh mereka kapanpun. Mereka tak akan bisa mendekat hingga sedekat ini jika Sasuke tidak memberitahu untuk menutupi bau alpha mereka dengan daun kemanggi hutan.

Dia agak penasaran kenapa Sasuke punya pengetahuan yang sangat meng-hutan. Apa dia pernah hidup di hutan sebelumnya?.

Entahlah, Gaara tak peduli. Sasuke memberi isyarat agak Gaara mengikutinya dan mereka langsung menyelinap diantara sesemakan. Sesuai rencana Sasuke bom akan diledakkan pada sisi barat tempat ini, dan saat para Wolfbear berkumpul disana mereka akan masuk dari pintu timur.

Saat mereka tiba didekat pintu timur, tiga Wolfbear sedang mondar mandir dengan moncongnya yang menggeram mengerikan. Gaara semakin yakin kalau orang yang menculik Naruto ini jauh lebih sinting dari mereka. Orang mana yang memelihara hewan mengerikan sebanyak ini?

Sasuke menatap Gaara. Tanpa ungkapan verbal menanyakan apa dia sudah siap. Gaara mengangguk mantap dan Sasuke langsung mengeluarkan ponsel lainnya dari saku. Dia menelpon ponsel satunya yang sudah dirakitnya jadi bom dan sebuah ledakan cukup hebat langsung terdengar. Ketiga Wolfbear itu, sesuai perkiraan, langsung berlari menuju asal suara. Tanpa membuang kesempatan Sasuke dan Gaara langsung berlari dan menyelinap melewati pintu masuk.

Pintu masuk itu ternyata berupa lorong panjang yang berliku-liku dan cukup rumit untuk dilalui. Setelah membelok pada kelokan mereka sampai pada deretan tangga melingkar yang akan membawa mereka keatas. Mereka saling pandang sekilas lalu mulai berjalan menaiki tangga.

Sasuke tidak ingin terburu-buru. Jika orang sinting itu panik dan melakukan sesuatu yang buruk pada Naruto.. Sasuke tidak ingin itu terjadi. Tapi dengan suara ledakan tadi, tidak mungkin dia tidak menyadari kedatangannya.

Saat ingin berbelok kearah kanan, tiba-tiba seekor Wolfbear muncul dari tikungan. Gaara dan Sasuke terkesiap, langsung mendorong tubuh masing-masing kearah celah gelap yang sangat kecil. Dada Sasuke bergemuruh, kalau keberadaan mereka disadari oleh Wolfbear ini maka Wolfbear lainnya akan segera datang kemari. Dan kita tahu mereka tidak menginginkan hal itu.

Wolfbear itu berhenti, mengendus-ngendus moncongnya. Sasuke menahan nafas, dia merasakan Gaara juga melakukan hal yang sama. Lalu kemudian Wolfbear itu berlari meninggalkan mereka. Mereka menghela nafas lega, lalu kembali berjalan. Kali ini mereka lebih berhati-hati kalau tiba-tiba ada Wolfbear lainnya didalam sini.

ALPHA MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang