"Kita tak pernah tahu dari mana datangnya cinta."
Suasana sekolah telah ramai siswa.
Sial ,Dhita hampir saja terlambat karena semalam harus mengerjakan tugas dua kali.
Ya... Dia harus mengerjakan tugas miliknya dan milik Aldy, sahabatnya."Lho Dhit lo kok datang siang hari ini?" tanya Aldy yang duduk dibangku Erin, sebelah Dhita.
"Iya Al, gue bangun kesiangan" Dhita meletakkan tasnya dan duduk disebelah Aldy.
"Tugas gue udah kan?" tanya Aldy
"Siap bos, telah terselesaikan " Dhita mengacungkan jempolnya dan tersenyum.
"Thanks ya" lalu Aldy terdiam sejenak, ia memandang wajah Dhita yang telihat lelah walaupun sedari tadi tak pernah hilang senyumnya.
"Dhit...." lirih Aldy
"Hmm...iya ada apa?" Dhita kembali tersenyum kearah Aldy
"Maafin gue ya! Karena gue minta lo ngerjain tugas ,lo hari ini jadi kesiangan dan hampir aja terlambat. Lo pasti kurang tidur deh semalam" Aldy merasa bersalah.
"Nggak pa pa kali Al, lo kaya sama siapa aja , kita kan sabahat. " kata Dhita sambil kembali merekahkan senyumnya.
"Woyyy udah belom sihh kalian ngobrolnya? gue mau duduk disitu Al." Erin tiba-tiba saja berteriak.
" Ye sabar kali Rin, iya gue pergi nihh" Aldy berdiri dari kursi yang tadi dia duduki.
"Mana Dhit tugas gue? Gue mau cabut sebelum nih nenek lampir jebolin kuping ." ledek Aldy"Eh lo ngatain gue , curut" Erin tidak terima dengan ledekan Aldy.
Dhita mengambil buku Aldy dari tasnya lalu memberikan pada pemiliknya.
"Oke thanks ya, lo baik nggak kaya nenek lampir ini" Aldy menunjuk pada Erin.
"Pergi loh curut!" usir Erin tidak sabar.
Dhita tertawa melihat dua sahabatnya yang tidak pernah akur itu.
Lalu seorang guru datang memasuki kelas, mengatakan bahwa hari ini akan free KBM karena ada kunjungan dari Dinas Pendidikan ke sekokah.
Kabar itu membuat teriakan bahagia dari seluruh siswa
"Kantin yukk!" ajak Aldy pada teman-temannya setelah guri tadi pergi.
"Dhit lo kok bisa sih temenan sama tu bocah?" tanya Erin setelah kepergian Aldy dan temannya .
Dhita mengangkat kepalanya memandang Erin, lalu menunduk lagi. Entah apa yang dilihat, rasanya melihat kebawah itu sangat menarik bagi Dhita saat ini.
"Lo ditanya diem aja sih Dhit, sebel gue" Erin menarik lengan kecil Dhita, mengharap responnya.
"Lo tau Rin? Disaat gue dekat dia ada rasa nyaman dan gue nggak tau itu artinya apa" kata Dhita menatap datar Erin.
Yo soyyyy , ini cerita gue yang ke dua. Eh bukan cerita gue sih, lebih tepatnya ini kisah temen yang gue buat cerita.
Dan jangan salah , gue udah dapet izin buat cerita ini dari sang pelakon.
Soo ini bakalan seru , terus lanjut baca part selanjutnya and don't forget for like and commet.😄
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HANYA SEBATAS TEMAN
FantasyKita tak pernah tau darimana datangnya cinta, kadang cinta hadir bersama orang yang terlalu dekat dengan kita.Hingga ketika cinta itu hilang, sangat sulit untukku melepasnya.