Semakin Nyaman

21 3 0
                                    

"Terjebak rasa nyaman, namun hanya sebatas teman"

Tok...tok...tok
  Aldy mengetuk pintu rumah Dhita.
Pintunya terbuka, namun yang membukanya adalah Ibunya Dhita.

"Assalamualaikum tante, Dhita nya ada?" tanya Aldy sedikit gugup

"Oh ada di dalam, Aldy mau mengerjakan tugas lagi ya?" tanya ibu Dhita kembali

"Iya tante, saya datang mau minta tolong sama Dhita untuk bantu saya mengerjakan tugas" jelas Aldy

"Ayo masuk aja !" ajak ibu Dhita

"Kamu duduk dulu ya Al, tante panggil Dhita dulu"lanjutnya

"Iya tante." Aldy tersenyum

5 menit kemudian

"Nunggu lama ya Al?" tanya Dhita mengagetkan Aldy yang tengah menundukkan kepalanya.

"Nggak kok, baru juga gue duduk eh lo dateng" ucap Aldy terkekeh

"Emmm, ada yang mau dikerjain ya?" tanya Dhita pada Aldy, sepertinya Dhita sudah hafal pada Aldy.

"Lo cenayan ya kok bisa tahu, kan gue belum bilang. Atau jangan² kita punya ikatan batin ya terus lo bisa tau apa yang bisa gue rasain juga sebaliknya." oceh Aldy dengan ekspresi datar

Blussshh, pipi Dhita memerah mendengar perkataan Aldy tadi. Dhita terdiam.

"Ehh engak .... gue bercanda kok" kekeh Aldy yang melihat respon Dhita

"Iya , lo kan emang gitu. Udah gih mulai aja, nanti lo pulangnya kemaleman lagi" kata Dhita sambil kembali menyesuaikan emosinya.

"Siap bor?" ucap Aldy ,lalu mengeluarkan buku dari tasnya.

     Selesai mengerjakan tugasnya, Aldy pamit pulang.

"Gue pulang dulu ya, makasih udah bantuin gue" Aldy memberikan senyumnya.

"Iya, nggak pamitan sama mama dulu Al?" tanya Dhita.

"Nggak usah nanti keburu malem, nitip salam aja ya"
Aldy mulai menaiki motornya.

"Oke, hati-hati Al" pesan Dhita

"Lo juga , jangan tidur sampe malem besok masuk sekolah lo. " Aldy kembali melemparkan senyumnya pada Dhita.

Setelah Aldy pergi, Dhita masuk ke dalam kamarnya.

"Kok gue kepikiran Aldy ya, kayanya ngaruh banget ucapan Aldy tadi.  Ihhh gue kenapa sih?" keluh Dhita

"Nggak mungkin gue cinta sama Aldy, dia itu sahabat gue dari kecil.Nggak, nggak boleh Dhita dia itu temen lho. Walau lo nyaman sama dia tapi itu hanya bisa sebatas teman." Dhita memastikan dirinya sendiri.

Lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang tidurnya dan menutup wajahnya dengan selimut .

"Ihhhh kok kepikiran terus sihh,, Aduhh please Dhita sadar, Aldy itu temen dan tetep temen." Dhita berteriak pada dirinya sendiri.

"Tapi gue nyaman sama dia, apakah gue mulai suka sama dia ya?" Dhita bertanya pada dirinya sendiri, lalu mengacak rambutnya frustasi.

Hoyyaaaaiii. Gimana kelanjutannya ya ,
Apasih yang sebenarnya Dhita rasain? Gimana juga akhirnya, Aldy & Dhita?

Lanjutkan bacanya ya

DIA HANYA SEBATAS TEMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang