Part 4

12 0 1
                                    

Dijauhi teman sudah biasa bagi saya. Asalkan jangan di jauhi keluarga dan dunia. Entah apa yang terjadi aku harus bersabar.
Kim Bum.

****

Keesokan harinya.

Kim Bum masih berada dikamarnya. Dia sudah rapi dengan setelan jas yang membentuk tubuh kekarnya itu. Tak lupa rambut dan sepatunya. Dia tidak bisa kalau dia tidak rapi setiap harinya karna itu kebiasaan dari keluarganya mulai dari dini dia sudah diajarkan untuk displin, berpakaian rapi dan lain sebagainya.

Mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki dia selalu rapi dan bersih.

Kim Bum lalu keluar kamar lalu beralih menuju ke kamar adiknya Kim Tan.

Belum sempat Kim Bum mengetok pintu kamar Kim Tan, tetapi Kim Tan sudah membuka pintu kamarnya.

Mereka berdua langsung turun dan menuju ke ruang makan. Dan langsung disambut oleh Ryung yang sedang menyiapkan makan pagi.

" Sini makan dulu Kim " Ucap Ryung seraya mengajak mereka untuk makan pagi dimeja makan itu.

" iyaa eomma. " ucap mereka berdua serentak.

Mereka berdua makan dengan lahapnya. Hanya ada suara dentingan sendok dan piring yang saling beradu. Sampai akhirnya mereka berdua selesai makan.

Kim Bum sekarang berada di kelas 9 SMP sedangkan Kim Tan masih menginjak kelas 4 SD.

Mereka berdua berpamitan kepada ibunya dan berangkat ke sekolah menggunakan motor Kim Bum.

Itulah sekilas tentang pendidikan Kim Tan dan Kim Bum. Diusianya yang masih dibilang belia mereka harus menahan malu dan bersabar atas ulah dari ayah mereka itu.

" Mahh, kami berdua berangkat sekolah dulu. " ucap Kim Bum yang memecah keheningan di ruang makan itu.

" Iyahh, hati-hati dijalan, bawa motornya jangan ngebut-ngebut Kim. " Ucap Ryung yang ditujukan hanya untuk Kim Bum.

Kim Bum hanya mengangguk saja.

" Ayo cepat naik. " Ucap Kim Bum kepada Kim Tan yang sedari hanya diam saja.

" Siap Hyung. " Jawab Kim Tan seraya menaiki motor Kim Bum.

Kim Bum langsung melajukan motornya dan pergi meninggalkan rumahnya.

Pukul 06:20 dia sudah berada di SD Kim Tan. Hanya membutuhkan waktu 15 menit Kim Bum sudah ada di depan gerbang sekolah Kim Tan.

" Sekolah yang bener, jangan bikin onar di sekolah. Ingat itu. " Tegas Kim Bum kepada adiknya.

Kim Tan hanya mengangguk saja dan kemudian dia berlari menuju kelasnya.

Sementara Kim Bum menyalakan motornya kembali dan dia langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Sekitar dua puluh menit dia sudah berada di parkiran motor yang disediakan oleh sekolah.

Jangan heran, di Korea anak SMP sudah boleh membawa motor kesekolah tetapi itu berlaku hanya untuk kelas 9 SMP saja.

Kim Bum langsung turun dari motornya dan memarkirkan motornya di samping motor sahabatnya. Dia sangat kenal dengan motor itu.

Kim Bum lalu berjalan menelusuri koridor menuju kelasnya. Dia berada di kelas 9A yang kebanyakan orangnya pintar dan mahir berhitung.

Tidak seperti biasanya, koridor kini berderet banyak sekali siswa dan siswi yang duduk di depan kelas. Namun, Kim Bum bersikap seperti biasanya.

" Firasatku mulai tidak enak. Tetapi kenapa? Semoga saja tidak ada apa-apa setelah ini. " Gumam Kim Bum dalam hati.

Sesaat Kim Bum berjalan diantara mereka. Dia di kejutkan dengan hinaan yang dia dapatkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang