"Kenapa harus aku!" ucap seorang perempuan dengan suara tercekat.
"Kenapa harus aku orangnya!" lanjut perempuan tersebut dengan air mata yang telah membasahi pipinya.
"KARENA KAU ADALAH SUMBER DARI SEMUA MASALAH!" bentak seorang pria yang ada dihadapan perempuan tersebut.
"Kamu bajingan!" ucap perempuan tersebut sambil mengatur emosinya.
"Kalau kau berfikir aku benar-benar menerima pertunangan ini kau sudah salah besar!" ucap pria itu dengan senyum mengejek.
"Aku tidak akan pernah menerima pertunangan ini sampai kapan pun!" lanjut pria itu yang berhasil menimbulkan sebuah luka dihati perempuan tersebut.
Perempuan tersebut terdiam setelah mendengar ucapan pria itu.
"Aku sangat tertekan dengan semua ini!" ucap pria itu.
"KAMU PIKIR AKU GAK TERSIKSA!" bentak perempuan tersebut.
Pria itu terbelak kaget karena bentakan perempuan tersebut.
"Kau berani membentakku!" ucap pria itu sambil mengepalkan tangannya.
"Aku juga sudah lelah dengan semua ini!" ucap perempuan tersebut dengan suara tinggi.
"Aku sudah lelah dengan semua kebohongan ini! Aku sudah lelah dengan semua kebohonganmu!" lanjut perempuan tersebut.
"Apa maksud mu?!" ucap pria itu.
"KAU PIKIR AKU TIDAK TAU, BAHWA SELAMA INI KAU MENJADIKAN KU SEBAGAI BONEKA!" bentak perempuan tersebut.
Tubuh pria itu kaku setelah mendengar ucapan perempuan tersebut.
"Kau pikir aku tidak tau, bahwa kau menjadikanku sebagai ajang balas dendam!" ucap perempuan tersebut telak.
"Aku sudah lelah berpura-pura bodoh seperti itu, dan jika kau merasa tertekan dengan semua ini, aku yang akan memberi tahu kepada orang tua kita, bahwa kita tidak akan pernah bisa bersama meskipun mereka memaksa kita. Dan mulai sekarang aku memutuskan pertunangan ini!" lanjut perempuan tersebut lalu melepas cincin yang melingkar dijari manisnya.
Pria itu melihat apa yang perempuan tersebut lakukan.
"APA YANG KAU LAKUKAN?!" bentak pria itu.
"Memutuskan semuanya, termasuk semua janji yang kau ucapkan dulu!" ucap perempuan tersebut.
Pria itu mengerutkan dahinya.
"Apa maksudmu?" ucap pria itu bingung.
"Bahkan kau telah melupakan ku.." ucap perempuan tersebut sedih.
Perempuan tersebut meleparkan cincin yang ada ditangannya kearah danau.
"Cincin itu sudah lenyap, begitu juga dengan semua kenangan yang kau berikan untuk Rara." ucap perempuan tersebut lalu mengeluarkan sebuah kalung.
"Dan kau telah kehilangan Rara untuk selamanya Vano!" lanjut perempuan tersebut sambil melempar kalung yang ia pegang kearah pria itu.
Lalu perempuan tersebut meninggalkan pria itu sendiri.
Pria itu menatap sebuah kalung yang ada dibawah kakinya, lalu ia mengambil kalung tersebut.
Pria itu membuka kalung tersebut, lalu terdapat foto dua orang anak kecil yang sedang tersenyum.
Air mata mengalir dipipi pria itu.
"Kau telah kehilangan Rara untuk selamanya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
Teen FictionDia bagaikan bunga mawar, Indah namun menyakitkan. Menggapai sebuah harapan yang tak pasti, Membuatku tenggelam dalam ilusi yang menyakitkan. Menimbulkan sebuah fatamorgana, Yang membuatku lupa diri. Disaat itu lah aku sadar, Bahwa kau adalah indah...