Vina : APA?!

12 2 0
                                    

"Gue pulang duluan ya teman-teman." ucap gue sambil menyampirkan tas dibahu.

"Okee, hati-hati." ucap teman-teman gue dikelas.

"Jangan kangenin gue ya.." teriak gue diluar kelas dan mendapatkan sorakan dari mereka.

Gue pun berjalan menuruni tangga, karena kelas gue ada di lantai 2. Gue pun melewati ruang Tata Usaha dan bertemu dengan pak Adlan, guru muda disekolah.

"Halo bapa.." ucap gue sambil tersenyum.

"Halo.. mau kemana?" ucap pak Adlan.

"Ya mau pulang lah, emang mau kemana lagi.." ucap gue.

"Ohh dikirain mau kerumah bapa.." ucap pak Adlan yang membuat dahi gue berkerut.

"Hah? Ngapain kerumah bapa?" ucap gue bingung.

"Masak, beres-beres rumah, nyuci, dan lain-lain." ucap pak Adlan.

"Lah bapa nyuruh saya jadi pembantu!" ucap gue kesal.

Enak aja gue udah susah-susah sekolah berujung jadi pembantu.

"Siapa yang bilang jadi pembantu?" ucap pak Adlan.

"Lah, terus?" ucap gue bingung.

"Jadi istri saya, mau gak?" ucap pak Adlan.

"Makin somplak nih guru.." batin gue.

"Pak nanti saya kirimin obat deh, kayanya obat yang kemarin udah habis."  ucap gue lalu pergi meninggalkan pak Adlan yang sudah mengeluarkan tawanya yang sedari tadi ia tahan.

"Dia pikir gue lagi stand up komedi apa.." ucap gue kesal.

Bahkan waktu itu dia lebih gila dari ini.

Bayangin aja dia ngomong sesuatu didepan orang-orang yang buat gue malu banget, dan gue masih inget dia bilang apa.

"Kamu kangen saya kan? Saya tau itu."

Dia bilang itu pas gue bilang, gue jarang liat dia dan dia bales kaya gitu dengan suara yang kenceng sampai orang-orang ngeliat kearah gue dan pak Adlan.

Gue pun berjalan keluar gerbang sekolah, dan mencari angkutan umum untuk pulang.

Gue memang dari keluarga yang berada, tapi sedari kecil orang tua gue ngajarin gue untuk hidup sederhana, supaya nanti  kalau gue udah punya uang sendiri, gue gak akan ngebuang-buang uang itu untuk sesuatu yang gak berguna, karena gue tau kalau cari uang itu susah.

***

"Assalamualaikum.." teriak gue ketika membuka pintu rumah.

"Waalaikumsalam, gak usah teriak-teriak ini bukan hutan." ucap bunda gue tercinta yang lagi ada didapur.

Gue pun berjalan kearah dapur, lalu melihat bunda lagi masak dalam porsi yang lumayan banyak.

"Bunda, kenapa masak banyak?" ucap gue sambil mengambil puding yang ada dikulkas.

"Nanti malem mau ada tamu." ucap bunda sambil berkutat dengan pisau ditangannya.

"Tamu? Emang mau ada acara apa?" ucap gue kepo.

"Nanti juga kamu tau." ucap bunda.

"Ishh jahat." ucap gue lalu menyuap puding kemulut.

"VINA, SERAGAMNYA GANTI DULU!" teriak bunda dengan merdu.

Gue pun segera berlari kekamar sebelum bunda nyubit gue.

Setibanya dikamar gue langsung mengambil handuk lalu masuk kedalam kamar mandi.

Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang