Tiga

135 13 3
                                    

Hari ini hari senin, dan Rasya tidak menyangka pagi-pagi buta begini ia sudah ada di bandara Soekarno Hatta.

Melihat dari berbagai artikel BTS akan sampai di Indonesia pukul 8 pagi, dan Rasya langsung berangkat tanpa basa-basi. Ia bahkan tidak mengabari Afkar tentang ini.

Rasya ikut kedalam kumpulan Army yang sedang menunggu. Rasya duduk di kursi panjang. Ia melihat kondisi tasnya yang kosong lalu menghela nafas lelah. Ia lapar.

Bodohnya ia menyuruh supirnya untuk pulang. Kalau ia membeli makanan sekarang, ia takut akan tertinggal. Bisa saja kan, BTS sampai lebih awal?

Detik dan menit sudah berlalu, Rasya terbangun saat mendengar teriakan yang sangat ramai.

"Ahh, yaa!!" Rasya melindungi kepalanya saat tubuhnya terdorong oleh orang banyak. Bahkan ia belum sadar karna ia baru saja bangun.

Rasya bodoh sekali sampai ketiduran hanya untuk menahan lapar.

"Apa kau baik-baik saja?" Seseorang menyentuh pundak Rasya dan menarik tubuhnya secara paksa untuk bangun.

Rasya segera menatap siapa yang menariknya, lalu Rasya membulatkan matanya secara sempurna.

"Jungkook, Oppa?"

"Ah, Jinjja, jangan panggil aku Oppa," ucap Jungkook dengan Bahasa Korea. Rasya memang bisa bicara Bahasa Korea karna akhir-akhir ini ia giat belajar.

"A-aniyo, mianhae." Rasya sangat gugup. Ia segera membungkukan badan. Keadaan semakin tidak terkendali.

"Jungkook-ah! Cepat!" Rasya mendengar suara Taehyung yang berteriak memanggil Jungkook.

"Nde! Berhati-hatilah," ucap Jungkook pada Rasya. Rasya mengangguk dengan lamunannya.

Setelah Jungkook menaiki mobil, Rasya terdorong oleh Army karna mereka berniat mengejar mobil BTS.

Rasya memilih segera pergi sebelum Army yang sadar kejadian tadi, segera menghampiri Rasya.

Rasya berjalan menjauh dengan tatapan tak percaya. Orang yang berlalu lalang mungkin akan menatapnya aneh, karna sejak tadi Rasya hanya berjalan lurus saja.

Tiba-tiba saja ada yang menabraknya hingga Rasya lagi-lagi jatoh terhuyung. "Rasya, babo."

Rasya bicara sendiri. Ia segera berdiri sendiri lalu kembali membulatkan matanya.

"Jimin, Oppa?"

"Ah apa kau baik-baik saja? Mianhae, aku harus segera pergi." Jimin berlalu pergi.

Rasya masih diam saja. Ini hari keberuntungannya. Rasya senang sekali.

"Kenapa, Oppa Jimin pisah jalan dengan yang lainnya?" Rasya berfikir sebentar lalu kembali berjalan. Walau sempat terhuyung sebentar karna tidak percaya dengan kejadian barusan.

Mungkin sampai di rumah, Rasya akan koma.

*

"Hyung, kenapa kau lama sekali." Jungkook menghampiri Jimin yang baru saja sampai di hotel.

"Ah, aku tadi menabrak seorang perempuan. Maka dari itu perjalananku terhambat sedikit," ucap Jimin.

"Tadi Jungkook juga menabrak perempuan!" Seru Taehyung.

"Dia terlihat kebingungan," ucap Jin.

"Lain kali kalian harus berhati-hati, jangan sampai membuat Army terluka," ucap Suga.

"Baik, Hyung."  Jungkook dan Jimin mengangguk patuh.

"Dia lucu sekali, cantik, dan memakai jaket yang kebesaran. Hiasan bando dikepalanya juga sangat cocok untuknya, aku menyukai style-nya," ucap Taehyung.

"Fokus pada tampilan kita nanti, Taehyung." Rapmonster angkat bicara. Jungkook hanya menertawai Taehyung.

"Aku akan membalasmu nanti malam!" Taehyung mengejar Jungkook.

Lalu mereka memutuskan untuk istirahat sebentar sebelum konser dimulai nanti malam.

*

"Kenapa lo ceroboh banget sih?!" Afkar terlihat sangat khawatir melihat Rasya pulang dengan kondisi wajahnya yang pucat. Bahkan ia sempat muntah-muntah.

Ini akibat ia belum makan sejak pagi.

"Kita gak usah berangkat deh ya, tiketnya lo simpen aja kek buat apaan di rumah," ucap Afkar.

Rasya segera menggeleng kuat. "Jangan, gue mau nonton konser mereka tahun ini."

"Tapi lo sakit kaya gini Rasya Caroline," ucap Afkar. Tapi Rasya tetap menggeleng kuat.

"Enggak, gue kuat kok. Yaudah gue makan dulu yah biar enakan." Afkar menghela nafas lelah lalu ia mengangguk. Ia tidak ingin Rasya jadi sedih kalau hari ini tidak jadi berangkat.

Afkar hanya berharap kalau Rasya akan baik-baik saja.

*

Benar saja apa yang Rasya bilang. Sekarang ia sudah bisa berlari kesana-kemari untuk melihat barang-barang BTS. lightstick sudah ada ditangannya, dia bilang ia tak akan melepas lightsticknya.

Melihat patung Taehyung di dekat pintu masuk, Rasya langsung segera memeluknya. Afkar hanya menggeleng pelan. Saingannya cukup berat juga.

Ternyata saingan gue seganteng ini. Batin Afkar.

"Woah!" Rasya mengintip dibalik pintu. Suasana disini sangat sepi. Rasya memang sedang jalan-jalan sambil menunggu masuk.

"Kenapa?" tanya Afkar. "Jangan ngintip-ngintip, lo gak liat depan pintu tulisannya privasi?"

"Sini!" Rasya tak mendengarkan. Matanya tak lepas dari sesuatu yang ada di dalam.

"Astaga itu kan panggung doang," ucap Afkar saat ikut mengintip.

"I-itu BTS lagi latihan," ucap Rasya. Rasya menelan ludah susah payah saat melihat member BTS menari dengan wajah tampannya.

Tak lamannya Rasya tak sadarkan diri.

"Rasya! Astaga."

*

23 April 2018

My Bias Is My BoyfriendWhere stories live. Discover now