AKMIL.
Banyak yang bilang AKMIL adalah neraka dunia. Tempat di mana orang banyak yang disiksa. Tetapi disiksa bukan tanpa alasan. Alasan mereka disiksa adalah ketangguhan. Yang tangguh bertahan yang tidak binasa.
Apakah itu benar?
Apa? Kau bertanya padaku?
Baiklah. Aku akan menjawabnya.
Kalau yang dikatan orang banyak itu adalah...
Benar.
(NAYLA)
*****
Tiga bulan kemudian...
Nayla sekarang sudah dilantik menjadi Prajurit Taruna. Jabatan yang adil untuk usahanya selama ini. Nayla banyak sekali mendapat latihan fisik yang cukup keras. Seperti direndam di dalam kolam pada malam hari, atau naik dan turun gunung dengan berpakaian seragam lengkap sambil membawa senjata. Jelas saja latihannya cukup berat, karena yang melatih berstatus militer aktif
Selama latihan basis militer tidak ada yang namanya libur. Mungkin sekarang tulang Nayla terasa ingin lepas semua. Selesai upacara pelantikan menjadi Prajurit Taruna. Pembinaan sehari-hai di luar jam kerja diserahkan kembali kepada senior yang menjadi Kelompok Komando Corps Taruna.
"Nayla? Kamu dipanggil Letnan Dyah, disuruh langsung keruangannya aja." Ujar Joti yang baru saja masuk. Mereka sekarang sedang berada di kamar. Karena, bagi Taruna yang resmi menjadi Prajurit. Diberi izin cuti pulang kerumah selama seminggu.
"Ada apa? Kok aku dipanggil? Apa aku buat salah?" Pikir Nayla dalam hati.
"Woy! Diajak ngomong kok malah melamun. Mikirin Sersan Samsul ya?" Goda Tiara. Membuat Nayla tersadar dari lamunannya. Sedangkan Joti dan Firda terkiki geli mendengar penuturan Tiara.
"Enak aja, jangan sembarangan ya kamu. Aku bingung aja, kok bisa aku dipanggil. Apa aku ada buat salah ya?" Ujar Nayla, tapi sepertinya mereka tidak percaya.
"Tau, yang nanti bakalan kangen. Seminggu kedepan gak bisa ketemu tuh." Ujar Firda yang ikutan menggoda Nayla.
"Apaan sih, kalian. Udah aku mau keruangan Letnan dulu." Ucap Nayla dan langsung pergi meninggalkan temannya yang tertawa terbahak-bahak. Mereka memang suka menggoda Nayla. Karena orangnya yang sangat ekspresif.
Bukan tanpa alasan mereka menggoda, Nayla. Ini karena kedekatannya dengan seorang yang yang berpangkat Sersan Mayor. Kedekatan mereka sebenarnya karena kesalahan dari, Nayla. Pertemuan pertama yang tidak bisa dibilang bagus.
Flashback...
Saat itu, Nayla sedang berjaga malam. Berjaga malam adalah pekerjaan yang cukup menderita. Saat semua orang harus tidur, padahal siangnya baru selesai latihan berat. Masing-masing terkena giliran dua jam. Kalau tertangkap ketiduran pada saat jaga malam hari terkena hukuman yang cukup berat.
"Hoamm..." Gumam Nayla mulai mengantuk. Entah sudah berapa kali Nayla menguap. Masih ada satu jam lagi baru Nayla bisa berganti giliran. 'Mending aku tidur dulu sebentar.' Batin Nayla. Nayla mulai celingak-celinguk melihat keadaan. Dirasa sudah aman Nayla mulai merebahkan kepalanya dimeja.
"Apa yang kamu lakukan? Kamu ketiduran." Ucap seseorang. Karena mendengar suara tersebut Nayla terlonjak kaget dan langsung mengangkat kepalanya.
"Ti-tidak. Saya hanya sedang..."
"Sedang apa?" Potong seorang laki-laki tersebut. Ternyata yang membangunkan Nayla adalah seorang laki-laki. Nayla bingung ingin menjawab apa, dia sudah ketahuan ketiduran saat jaga malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPTEN BERHIJAB
Teen FictionSeorang perempuan yang bertekat ingin menjadi seorang TNI, karena melihat ayahnya. Dan juga ingin menjadi seperti perempuan tangguh yang ada di zaman Rasul. 'Aku hanya ingin menjadi Ummu Imarah, panggilan yang ditujukan untuk Nusaibah binti Ka'ab...