cerita di hari jumat 02 februari 2018

13 1 0
                                    

Saat usiaku kian beranjak,  rasanya Hidup ini semakin sulit dan susah Untuk dimengerti. Sewaktu kecil,  aku berharap cepat besar. Setelah kujalani ternyata besar Itu tidak seenak yang kubayangkan. Ada Banyak tantangan yang harus dihadapi, Ada banyak masalah yang harus diselesaikan.
Terkadang terbesit dipikiranku agar menjadi manusia yang tidak berotak,  tidak berperasaan, bahkan Aku ingin mati saja agar aku tidak merasakan kejamnya Kehidupan ini.
Aku Tahu Itu perkataan yang tidak pantas  Untuk ku ucapkan, tapi Terkadang aku lemah Dan sering putus asa.
Ternyata dewasa Itu sangat sulit. Belajar bisa mengalah Walau hak kita yang Jadi gantinya, belajar minta Maaf walau Bukan kita yang salah, belajar Diam disaat semua Gak sesuai harapan.

Tuhan,  aku Hanya meminta seseorang yang bisa gantiin posisi mamaku seutuhnya. Yang bisa menyayangiku sepenuh Hati, mengerti mauku, bisa Jadi penolong Dan pembelaku bahkan yang selalu Siap sedia mengajariku Kala kebodohan ku datang.  Bukan seseorang yang bisa menyayangiku disaat Aku berbuat baik, yang Hanya ingin dimengerti, yang selalu ingin dibantu, Dan Bukan seseorang yang marah saat Aku melakukan kebodohan.


Tuhan Aku ingin Satu jam bertemu dengan ayah Dan ibuku, dikala penat dan jenuh yang  menghimpit hatiku, merajang jantungku sehingga aku sesak untuk melangkahkan kakiku.
Aku ingin didalam Satu jam itu menghabiskan seluruh cerita yang sudah lama kupendam ingin kuteriakkan berapa bencinya Aku akan apa yang kurasakan.
Tuhan seandainya mereka Tau aku Hanya ingin menangis, memeluk Dan melepaskan semua yang mengganggu pikiranku ini.

Namun Semuanya kembali atas kehendakMu.... 😭😭😭

Apakah aku harus pergi ke dunia mereka agar aku bisa berjumpa dengan mereka?
Berkali kali dikecewakan, Berkali kali dianggap melakukan hal yang tidak baik,  Berkali kali dituntut untuk sempurna.

Kadang Aku ingin merasakan bagaimana rasa Kasih Sayang Tanpa menuntut balasan. Tanpa Di ungkit-ungkit apabila aku  melakukan kesalahan.

Banyak yang ingin ku kejar, tapi seolah olah itu berat sekali karena Tak Ada tangan yang memberi acungan jempol untukku semangat meraih mimpiku. Yang ada Hanya tangani yang Siap menjatuhkanku saat Aku salah.
Tak Ada  yang Siap menjadi sandaranku saat Aku benar-benar Tak bisa melakukan apa apa, yang ada Hanya bahu yang membelakangiku saat Aku tidak sesuai dengan harapan.

Di hari bertambahnya usiaku, pikiranku bertambah keras berpikir.  Esok aku jadi apa, Tuhan juga tak menginginkan aku tak punya masa depan, tapi bagaimana aku bisa meraihnya adapun tak ada yang bisa kuandalkan.  Semua kembali aku serahkan di tanganNya.
Aku tahu DIA lebih hebat dari manusia yang sok hebat mengatur masa depanku.
Kali ini aku harus bangkit dari keputusan asaanku.
Yang kerap kali mencuri perhatianku agar aku lemah dan tetap menjadi manusia pecundang.

MASA DEPAN ITU SUNGGUH ADAWhere stories live. Discover now