Chapter - 1 |Who he's?

13.8K 409 14
                                    

        Derap langkah sepatu hak tinggi wanita bergaun putih gading terdengar di lorong kecil lenggang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Derap langkah sepatu hak tinggi wanita bergaun putih gading terdengar di lorong kecil lenggang.
Hanya beberapa lampu terpajang di dinding lorong. Semakin jauh berjalan lampu kecil itu semakin suram cahayanya.

Angin berdesir pelan menusuk punggung telanjangnya. Bau pesing serta bau alkohol dari beberapa botol minuman terbawa angin malam menyengat penciuman. Dia adalah Kate Dormer, wanita bermata biru terang yang lebih memilih jalan terowongan daripada jalan raya penuh hingar bingar kota Las Vegas untuk membawanya melarikan diri dari rumah bordil penuh maksiat.

Kate mengusap tengkuknya merasa tidak nyaman. Langkah wanita itu tercekat ketika telinganya lebih peka mendengar derap langkah dari arah belakang. Semakin cepat hingga sekarang ia tidak lagi berjalan melainkan berlari. Suara gemuruh derap langkah menggema memenuhi lorong remang. Kate membenarkan tas hitam tersampir di bahu yang hendak terjatuh. Wanita muda itu merutuki nasib teramat buruk yang lagi-lagi menimpa dirinya.

Kate terus berlari, ia tidak peduli apapun yang penting ia harus keluar dari lorong yang tak berujung ini.Nafasnya menderu cepat.Jantungnya berdegup lima kali lipat. Tiba-tiba tangan besar menarik tubuhnya kasar.Kate membelalakkan mata.

"TOL--" pekikan wanita itu terhenti ketika tangan besar membekap mulutnya lalu menyeret tubuh Kate yang terus meronta-ronta kemudian menghempaskan punggungnya di dinding lorong. Mata biru Kate samar-samar melihat seutas senyum jahat dari seorang pria bertubuh atletis berahang tegas di depannya yang sangat tidak asing di penglihatan. Kate meneguk ludah.Bagai sirene tanda bahaya menghantam telingnya.

Mata biru gelap menatapnya bak serigala kelaparan. Pria itu menarik kasar rambut panjang kecoklatan Kate hingga membuat wanita itu mendongak menatapnya.

"Aku telah membayarmu selangit dan kau meninggalkanku."

"Apa?!" Kate membulatkan mata. Sialan!Wanita tua bangka itu telah menjualku. Kate mengumpat dalam hati. Bisa-bisanya wanita pemilik rumah bordil yang dianggap ibu sendiri oleh Kate mengkhianatinya dengan menjualnya tanpa memberitahu Kate sekalipun dan mengambil seluruh uang."Aku tidak tahu apapun tentang uang itu."

Sorot mata pria itu tiba-tiba menajam mencabik-cabik nyali Kate saat ini. Dengan satu sentakan kedua tangan wanita itu di tariknya lurus ke atas kepala Kate.

"Omong kosong! Kate,aku mengingkanmu sejak kita pertama bertemu. Kau selalu menolak ku.Dan kali ini kau tidak mempunyai kuasa itu, Kate. Kate Dormer! " ucap pria muda berambut gelap itu dengan penuh penekanan disetiap kata kemudian ia menyeringai dingin.

"Dan kau tidak mempunyai kuasa atas tubuhku." Kate mencoba mengatur nafasnya yang terus memburu.

Pria itu memicingkan mata mendengarkan pernyataan Kate lantas mengeluarkan sesuatu dari saku jas putihnya. Sebuah pisau tajam ditodongkan di dagu wanita itu. Kate tersentak.Ujung pisau tajam itu menyentuh kulit putih Kate membuatnya bergetar hebat. Ia mencoba menaikkan kepalanya yang tersandar di dinding.

CLASSY BASTARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang