Malam hari yang cerah dengan taburan bintang di langit entah mengapa menjadi malam paling neraka bagi Mingyu. Tepatnya setelah ia pulang dari kampus dengan kepala pusing setengah mampus dan tugas menumpuk di tas, ingin sekali ia cepat-cepat mengguyur tubuhnya di bawah shower lalu menjejali perutnya dengan berbagai makanan hingga tak sanggup berdiri dan tidur hampir mati karena kekenyangan.
Namun sayang seribu sayang, rencana yang telah ia susun dengan penuh kebahagiaan harus sirna tatkala menemukan sepasang bocah dan buntalah bulu dengan senyum lebar menjurus tanpa dosa turun dari motor skuter tepat di depan gedung apartemennya.
Sepasang bocah itu adalah bocah Jeon.
Bohyuk sambil merangkul sang kakak yang sedang menggendong buntalan itu mengatakan akan mengungsikan kakaknya Jeon Wonwoo untuk sementara waktu karena berbagai alasan.
Alasan sepele sih, malah Mingyu berpikir kalau alasan itu benar-benar sebuah alasan.
Papa Mama Jeon sedang pulang kampung ka Changwon untuk menghadiri pernikahan paman Jeon. Bohyuk ada tugas kelompok dan mau sekalian menginap di rumah temannyaㅡpadahal semesta tahu itu hanya alibinyaㅡbocah itu mana mungkin mau repot-repot mengerjakan tugas bahkan sampai menginap, biasanya ia hanya akan menjadi pihak terima jadi.
Pasti ia hanya mau menghindari kakaknya yang repot minta ampun itu.
Sayangnya Wonwoo tak sadar akan hal itu, bayi mungil bersweater peach oversize itu mau-mau saja diantar ke apartemen Gyunie-nyaㅡsambil berseru heboh Ayo Hyukie kita ke rumah Gyunie sekarang! Sudah lima jam dua belas menit tiga puluh delapan detik Onu tidak bertemu dengannya dan rasa rindu Onu sudah tidak bisa dibendung!ㅡdengan iming-iming memberi izin bermain PSP milik Bohyuk selama seharian penuh dan akan menyayangi Gogo sepenuh hati, karena selama ini Bohyuk dan Gogo ibarat kucing dan anjing.
Gogo kan emang kucing. Lah Bohyuk berarti...
Kalau disuruh memilih, Bohyuk lebih memilih memandikan musuhnya itu dan mendapat hadiah cakaran daripada menjadi babu si bayi kucing. Miaw~
Heol! Tentu saja merepotkan! Setiap sore Wonwoo akan menjalankan tradisi menonton Pororo. Jadi sebelum bayi dan buntalan bulu di gendongannya mendaratkan bokong di sofa biru yang empuk, sudah harus ada segelas susu cokelat dan biskuit cokelat taburan chocochips disana.
Sebelum tidur malam Wonwoo harus minum susu cokelat, terkadang makan cemilan atau buah. Permukaan kasurnya harus dibersihkan menggunakan vacum cleaner dan disemprot parfum Mama terlebih dahulu, jangan lupakan kasur Gogo juga harus steril dari kumanㅡmeski Gogo sebenarnya lebih suka tidur di kasur Wonwoo.
Belum lagi kalau mendadak Wonwoo bangun tengah malam dan membangunkan penghuni rumah dengan rengekan lapar.
Nah! Satu lagi yang paling penting! Setiap bangun tidur Wonwoo akan menangis mencari Mamanya untuk dipeluk. Tentu saja yang bisa memberikannya hanya sang Mama, Bohyuk mana mau mengurus kelakuan setiap pagi kakaknya yang seperti bayi itu.
Lagian Onu tidak mau peluk Hyukie! Hih! Mending peluk Gyunie yang dadanya ena buat disandar~~
Jadi untuk menghindari dirinya yang nanti bisa berubah menjadi babu Jeon-bayi-Onu, Bohyuk yang akhir-akhir ini sedang diam-diam menyukai lagu Bboom Bboom dan menghafal gerakan dance grup beranggotakan sembilan perempuan cantik itu memilih mengungsikan sang kakak bayi ke apartemen pawangnyaㅡmaksudnya ke apartemen Mingyu.
Tentu saja dengan membawa serta buntalan bulu bernama Gogo karena majikan bayi kucingnya tak bisa kemana-mana tanpa teman kucingnya. Meski kebanyakan kasus bokong Gogo akan menjadi sasaran amukan kegilaan majikan bayi kucing jika sedang kumat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Onu
Short StoryWonwoo itu makhluk Tuhan paling menggemaskan. Tidak percaya? Mari kita buktikan. Tapi sebelum itu kuperingatkan untuk menyediakan bantal, jika gemas maka kalian bisa menggigit bantal itu sebagai pelampiasan. Dan ingat! Jangan menganggap Wonwoo adala...