*Bagian 1

3.7K 181 20
                                    

Aninditia Asqaraya atau yang akrab di panggil Raya adalah seorang maneger oprasional di sebuah hotel bintang lima di kawasan jakarta Pusat. Berumur 27 tahun memiliki tubuh yang sangat proposional,kulit coklat bersih dan cantik,tinggi 162,wajah khas indonesia yang cantik serta rambut hitam panjang nan indah. Sosoknya yang di kenal sebagai manusia tanpa jiwa atau monster yang bersembunyi di balik tubuh yang indah sudah tak terbantahkan lagi. Pembicaraan tentangnya selalu menjadi hal paling menggairahkan di kantor tersebut. Seakan-akan seluruh pekerja di sana mencoba mencari celah untuk menumbangkan monster tersebut. Namun apa daya meskipun Raya di kenal sebagai monster di kalangan bawah nyatanya Raya merupakan primadona di kalangan petinggi. Sosoknya yang cerdas dan cantik tentu saja menjadi pemikat tersendir. Tak aneh jika Raya mendapat predikat sebagai penjilat kelas kakap. Bagaimana tidak di depan petinggi dan Klien Raya bisa berubah menjadi sosok yang luar biasa Manis berbeda 180 derajat dari keseharian Raya biasanya. Menamai Raya sebagai manusia tanpa jiwa atau monster tentu saja bukan tanpa alasan. Raya mendapat julukan seperti ya karna dia pantas di sebut seperti itu. Bagaimana tidak Raya bahkan mampu memecat kakaknya sendiri demi merebut posisi kakaknya. Tak hanya itu Raya pun terkenal sangat suka memecat para pekerja hanya dengan kesalahan-kesalahan sepele. Hal yang paling di benci Raya adalah sebuah permintaan Maaf baginya itu hanya alat untuk lari dari tanggung jawab. Banyak laporan telah di ajukan untuk Raya terkait pemecatan sepihak darinya namun entah apa yang membuat Raya selalu mampu berkelit dari semua aduan itu. Bahkan berkat hal-hal itu posisi Raya terua naik semakin tinggi. Sebenarnya memang hal yang wajar Raya duduk di posisinya sekarang. Karna sejak Raya masuk hingga sekarang Raya selalu memberikan provit yang besar pada perusahaan.

Raya berjalan dengan angkuhnya menuju meja reservasi. Bunyi derap langkah yang di timbulkan dari stiletto coklat susunya terdengar bag sasangkala yang sedang di tiupkan. Suasana menjadi mencekam bahkan udara pun seketika menjadi dingin. Seperti semua kebahagian menguap begitu saya di muka Bumi ini. Derap langkah itu berhenti tepat di depan meja reservasi. Para staff yang berada di sana seketika berpeluh,dengan cemas menantikan makian apa lagi yang sekiranya akan di sampaikan oleh sang monster cantik ini.

"Kamar Deluxe 1002 sudah di kosongkan?" Tanya Raya datar

"Sebentar bu saya cek dulu"

"Saya cek? Bukankah saja sudah mengingatkan lebih dari tiga kali?" Ucap Raya masih dengan nada suara yang tenang dan datar.

Staff wanita yang dari name tagnya tertulis nama Nita itu dengan cepat mengecek komputernya.

"Bu maaf kamar deluxe 1002 masih ada tamu bu. Harusnya sesuai tanggal dia check out hari ini. Tapi sepertinya di perpanjang" ucap Mita

"Begitu?" Tanya Raya masih dengan nada suara yang sama.

"Sebenarnya kami sudah menawarkan kamar yang lain. Bu sita pun sudah menawarkan untuk mengupgrade kamarnya namun tamu tersebut tetap tidak mau pindah bu" ucap Mita

Raya tersenyum,senyum yang seluruh staff tau itu adalah senyum kemarahan milik Raya.

"Baiklah. Kamu keruangan saya" ucap Raya dan meninggalkan meja Reservasi.

Raya bukanlah seorang yang akan memaki staffnya di depan banyak orang apa lagi tamu. Alasannya tentu saja bukan untuk melindungi image karyawan melainkan untuk melindungi imagenya sendiri.

Dengan kesal Raya berjalan menuju ruangannya yang berada di lantai 7.

"Dwita! Telfon Sita manager kamar sekarang juga" bentak Raya dan langsung masuk ke dalam ruangannya. Mita dengan jantung yang berdentam keras pun ikut masuk ke ruangan Raya.

"Bereskan loker mu dan besok sebelum jam 11 siang serahkan surat pengunduran diri mu" bentak Raya

Mita seketika saja langsung berlutut di depan Raya.

KELABU (Pre order) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang