Mini POVSiang ini cuacanya sangat panas, hingga membuatku pusing 7 keliling. Dan di jam terakhir, suasana kelasku semakin gaduh karena ditinggal guru mapel MTK. Apalagi kita tidak diberi tugas sehingga yang lain pun bebas berbuat ulah. Suasana yang biasanya tegang kini berubah menjadi sebaliknya. Padahal ketua kelas sudah memberi peringatan berulang kali, tapi tetap saja hasilnya NIHIL. Karena mereka sudah terlalu asik dengan dunianya sendiri-sendiri.
Banyak macam yang dilakukan di kelasku ini. Ada yang nonton film, ada yang tidur, ada yang berdandan, ada yang befoto-foto selfie, ada yang bermain game, dan masih banyak lagi.
Tiba-tiba aku kepikiran tentang kejadian di kantin. Ketika aku akan duduk untuk makan tetapi malah aku menabrak seseorang. Jujur aja, cukup kejadian buruk itu yang menimpaku. Aku tidak mau untuk kali keduanya.
Ya semenjak kejadian itulah. Aku merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku merasa dia lah yang mampu membuat hatiku bergejolak saat bersamanya.
"Oy Mini!! Ngalamun aja lo entar kesambet loh!" Ujar sahabatku yang bernama Salma. Sampai ia bertingkah menepuk pundakku hingga membuatku tersentak kaget seperti jantungan.
"Ih Salmaaaa!! Jangan gitu, kan Mini jadi kaget, nanti kalo jantungan gimana cobaa!!" Ucapku cemberut.
"Iyaiya deh Min, piss dehh"
"Btw lo udah tau murid baru yang ada di kelas XI MIA 2?" Tanya Salma tiba-tiba hingga membuatku memekik girang.
"Oh ituuu!!" Jawabku deg-degan.
"Gila gila gila!! Dia tuh ganteng bgd tau ngga si? Inginku memilikinya eaaahhh" Kata Salma sambil bergaya menghayal dan membuatku cemburu.
"Eh enak aja! Kalo lo deketin dia langkain Mini dulu kalo berani!!" Kekehku pada Salma.
"Hehehe gue cuma becanda kok Min" Ujar Salma menyengir kuda.
"Yaudah kalo gitu doain Mini yahhh" Ekspresiku bergaya meminta restu.
"Iyaiya Miniku, eh emang lo beneran jatuh cinta sama tuh orang?" Tanya Salma yang membuatku berdegup tak karuan.
"Ya gitu, Mini jatuh cinta pada pandangan pertama ihiih"
"Padahal kan lo biasanya cuek sama cowok?" Ujar Salma.
"Hehe kalo ini mah beda dari yang lain, ini mah namanya firs lovenya Mini babeee!"
"Serah lu dah tong!!" Kata Salma sambil meneloyorkan kepalaku.
"Hehe kamu tau namanya ngga Sal?" Tanyaku dengan raut wajah menunggu.
"Enggalah Min, yakali gue langsung kenalan. Kan gue cuma liat sekilas doang tadi"
"Yaudah deh, nanti Mini cari tau sendiri aja, Mini kan pengen langsung jadi stalker uaaa!!" Ujarku sambil menjerit histeris.
"Gausah lebay dah lu! Sambil njerit alay gitu, lo kira kita lagi jadi penonton alayers pesbukers apah?!"
"Kan Mini pengen cepet-cepet PDKT ama ayang beb"Akhirnya pun aku memulai aksi untuk mencari informasi mengenai murid baru. Aku ingin tau namanya siapa dan ingin tau Id Linenya. Tetapi usaha yang aku dapatkan itu NIHIL. Teman sekelasku tidak ada yang tau tentang dia. Aku pun hanya menghela nafas berat.
"Eh lo tau ngga yang murid baru di kelas XI MIA 2?" Tanyaku pada Inung yang sedang berdandan.
"Iya tau"
"Lo tau namanya kan?"
"Hehe engga Min, soalnya gue cuma liat sekilas doang tadi"
"Eh kalo lo tau ngga?" Tanyaku pada Dyah yang sedang bermain Hp.
"Engga tuh Min"
"Yaaahhhh sedih deh" Jawabku.
"Kalo lo tau ngga lan? Tanyaku pada Wulan yang sedang mengipaskan mukanya.
"Engga juga Min, emang ada murid baru ya?"
"Hm ya gitu deh"Aku pun akhirnya maju ke depan untuk bertanya. Karena aku belum memperoleh informasi yang ku inginkan. Aku memang tak tau malu kalau sudah menyangkut apa yang aku inginkan.
"Teman-teman sekalian, yang aku cintai selalu dan dirahmati Alloh selalu. Disini ada yang tau nama murid baru di kelas XI MIA 2 ngga?" Tanyaku di depan kelas.
"Ngga ada tuh Min, taunya cuma cowok" Jawab mereka kompak.
"Yaudah kalo gitu, matur thankyou teman"
"Cie cie cieee" Ujar Jauhar yang sedang mengibaskan uang.
"Roman-romannya ada yang polling in lop nih ser serrr" Ujar Bejo yang sedang membungkus baju SD kesukaannya.
"Aduh Min mending sama gue aja, gausah sama murid baru entu" Ujar ilham yang sedang bergaya sool cool.Aku langsung kembali ke tempat duduk. Tak menghiraukan perkataan teman sekelas.
Lalu, aku hanya bisa melamun dan terus mencari cara agar bisa mendapatkan informasi tentangnya.
Bel pulang sekolah akhirnya pun berbunyi. Salma langsung bergegas ke Ruang Osis. Dan aku diperintahkan s
Salma untuk membeli bakso lalu mengantarnya. Karena Salma sedang sibuk mengerjakan berkas-berkas Osis yang nanti harus selesai sehingga ia tak sempat mampir ke kantin. Alhasil,aku lah yang harus menuruti perintah Salma."Bang bakso 2 yah, yang 1 dibungkus yang 1 di mangkok" Kataku sambil memberi uang pas.
"Iya neng Mini. Perasaan neng Mini kok ngga pernah bosen sama bakso yahh, tiap hari makanya bakso mulu" Ujar Bang Jono.
"Soalnya itu makanan favorit bang, pokoknya ngga bisa jauh-jauh dari bakso hehe, tiada hari tanpa bakso!!" Pekikku girang dan mengacungkan jempol.Setelah selesai, aku pun langsung pergi ke TKP alias Ruang Osis. Dan saat aku berjalan tiba-tiba ada sesorang yang baru keluar dari kamar mandi. Sehingga membuat bakso yang ada di mangkok itu tumpah karena kita tabrakan.
"Aduh! Kalo jalan liat-liat dong!!" Ucapku sambil merapikan mangkok yang pecah.
Lalu aku mendongakkan kepalanya. Aku sangat terkejut. Dan tidak menyangka bahwa itu adalah cowok yang ditabrakku saat di kantin. Orang yang bisa membuatku panas dingin tak karuan.
"Eh Mini minta maaf yah bwang" Ucapku tiba-tiba karena aku merasa gugup. Hingga membuatku langsung meminta maaf padahal jelas-jelas cowok itu yang salah.
"Maapin Mini yah, plis jangan marah"
"Soalnya Mini tadi lagi buru-buru banget"
"Maapin Mini sekali lagi yah bwang!!" Ujarku ragu-ragu karena ini kali kedua dia terkena kuah bakso yang aku bawa."Oh iya. Kita kan belum kenalan!"
"Nama lo siapa?!"
"Gue minta ID Line lo dong!!"
"Gue minta sekarang juga!! Ngga ada penolakan!"
"Nama lo siapa? Jawab dong! Jangan diem aja"
"Trus Id Line lo apa?"
"Cepet jawabb"
"Wey jawab!! Jangan asal pergi gitu aja. Gue suka sama lo! Gue suka sama lo! Gue cinta sama lo!" Ujarku teriak-teriak tak tau malu.
"Tungguin Mini babeee!!!"Dia malah pergi begitu saja. Tidak mengeluarkan sepatah katapun, padahal aku ingin mengobrol dengannya. Aku ingin mengetahui namanya. Biar aku bisa mulai stalker in love ini. Tapi apalah daya, dia langsung pergi dan tidak mengeluarkan sepatah katapun. Sungguh menyakitkan seperti bicara dengan patung berjalan.
Tapi aku ngga bakal nyerah buat dapetin lo kok. Ujarku dalam hati ini.
*****
Mau lanjut ngga guys? :((
Jangan lupa vomment yah😚
Ada yang penasaran selanjutnya part apa?🤑
KAMU SEDANG MEMBACA
MYCIN IS MICIN
Novela JuvenilBerawal dari pindah. Pindah rumah dan pindah sekolah benar-benar membuat Juscin susah. Juscin sungguh tak menyangka ketika hidupnya sedang suram berubah menjadi lebih suram ehhh... Ya, semenjak bertemu dengan gadis micin. Gadis yang sering bising ju...