4. Panggilan Micin

59 66 2
                                    

Author POV

Malam ini cuaca sangat terang, cuacanya bersahabat sekali. Bintang di langit sangat banyak, membuat pemandangan pun lebih indah.

Juscin sedang duduk santai di kamarnya dengan baju santai. Ingatan itu kembali muncul. Membuat Juscin trauma. Juscin sangat sesak, hatinya merasa sakit itu terus berlarut.

Bunda Maria terus memanggil nama Juscin. Tapi yang dipanggil tak juga menyaut. Dan Bundanya pun terus meneriakki nama Juscin tiada hentinya.

Juscin yang terus melamun hingga suara Bundanya diabaikan. Tapi suara Bundanya terus memanggil hingga membuat Juscin tak enak hati.

"Juscin!!" Suara Bunda Maria yang terdengar menggelegar.
"Ya Bun"
"Dari tadi Bunda panggil kamu! Kemana aja sih kamu sampai ngga nyaut-nyaut?!"
"Dari kamar" Jawab Juscin datar.
"Yaudah sekarang kamu beliin bakso, 4 bungkus aja. Bunda lagi ngga masak. Tadi Kaira juga nangis minta bakso terus" Pinta Bunda pada Juscin.
"Males" Suara Juscin santai.
"Aduh Juscin..Ayolah nakk" Bunda terus membujuk.
"Iya deh Bun"

Juscil lalu pergi ke kamarnya. Ia berganti pakaian yang lebih sopan. Lalu ia bergegas menjari penjual bakso. Ia menggunakan motor, alasannya biar lebih cepat. 10 menit akhirnya pun ia berhasil menemukan penjual bakso.

"Bang bakso 4 bungkus" Ujar Juscin.
"Oke mas ganteng" Kata penjual bakso itu.

Lalu Juscin duduk di depan cewek yang sedang memakan bakso. Cewek tersebut pun kaget dan reflek lalu mendongakkan kepalanya.

"Eh lo kan cowok yang tadi kesiram kan?"
"Mini bener-bener ngga sengaja. Suer deh terkewer-tewer hihi" Ujar Mini dengan wajah memelas.
"Jangan cuek-cuek gitu dong" Ujar Mini dengan nada membujuk.

Juscin tetap diam, tak menggubris cewek itu. Juscin tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Pikir Juscin ia lebih baik diam. Karena malas untuk mengeluarkan suara.

"Jangan cuek-cuek deh, Min suka sama lo" Ucap Mini jujur.

Juscin tetap diam.

"Eh bang tambah 1 mangkok lagi yah" Ujar Mini.
"Buset neng! Udah gile ya? Padahal tadi udah 3 mangkok loh" Kata si penjual bakso keheranan.
"Soalnya bakso tuh kesukaan Mini bang hehehe" Ucap Mini sambil menyengir.
"Micin!" Tiba-tiba Juscin mengatakan itu pada Mini. Karena pikir Juscin Mini selalu makan bakso terus. Dan sekarang Juscin melihat Mini juga sedang makan bakso lagi. Hingga Juscin berpikir bahwa ia adalah gadis micin.
"Lh masa Mini dikatain cewek micin sih!!" Suara Mini yang terdengar sendu.
"Real" Jawab Juscin singkat tak menatap Mini sekalipun.
"Yaudah deh, Mini terima kok. Mini anggap itu panggilan kesayangan dari orang yang Mini suka. Dari abwang ganteng yang super dingin iniw"

Juscin tak berkata apapun, Juscin malah bergidik ngeri. Dia merasa jijik terhadap cewek itu.

Juscin menunggu bakso itu lama, hingga membuatnya kesal. Karena Juscin merasa tidak betah karena ada cewek aneh di dekatnya. Juscin merasa Mini adalah makhluk aneh yang ada di dunia ini.

Juscin juga takut terkena sial, karena waktu tadi siang, Juscin terkena tumpahan kuah bakso 2 kali. Dia tidak mau untuk yang keberapa kalinya. Karena pikir Juscin, jika ada gadis itu, Juscin bakal terkena sial.

"Lh kenalan dong! Kan Mini pengen kenal sama abwang! Mini juga pengen PDKTan sama abwang ganteng ini eheh" Kata Mini sambil senyum malu-malu.

Juscin tetap diam, ia jadi semakin kesal kali ini.

"Yah abwang ganteng! Namanya aja deh kalo gitu ya? Nanti Id Linenya nyusul gapapa kok hehe" Kata Mini cengengesan.

Mini lalu mengulurkan tangannya secara tiba-tiba.

"Namanya deh bang plis"
"Namanya aja deh" Ujar Mini terus mengulurkan tangan.
"Kenalin namaku Mini Baesss. Cewek paling unyu sih katanya hehe" Ujar Mini pede bgd.
"Juscin" Dia hanya berkata lirih. Dan tidak membalas uluran tangannya Mini.

Entah mengapa hati Mini jadi tak karuan. Itu sangat berdampak besar bagi hati Mini. Padahal Juscin hanya memberitahu namanya. Padahal Juscin tidak mengulurkan tangannya, harusnya mini sakit hati tapi malah sebaliknya. Ia pun hanya berbicara lirih dan tidak membalas uluran tangan Mini. Sungguh itu menyakitkan.

Bakso yang dipesan Mini udah dateng tapi bakso Juscin belum selesai-selesai. Hingga membuat Juscin semakin kesal. Ia merasa sial jika terus berdekatan dengan cewek itu. Sehingga membuat Juscin benci pada Mini.

"Bang bakso gue" Kata Juscin kesal.
"Iya bentar lagi ini masa ganteng" Ujar penjual bakso menyengir.

Mini terus memakan bakso. Lalu ia kepikiran dengan panggilan micin yang diucapkan Juscin. Panggilan itu terus mengiang-ngiang di otak Mini. Hingga Mini senyum-senyum sendiri dengan ekspresi yang aneh.

Tiba-tiba Mini mulai membuka obrolan lagi dengan Juscin.

"Eh tadi panggil Mini micin yahh? Mini punya singkatan nih hihi, micin kepanjangannya Mini Juscin eah. Bagus banget kan ehh. Memang jodoh dehh kita" Ucap Mini yang ia pikir lucu dan ia tak henti-hentinya tertawa sambil mengunyah bakso.

Juscin tak berkata, ia masih diam dan dalam benaknya ia sangat kesal karena cewek aneh itu. Dia mengira kalau Mini adalah makhluk berjenis astral.

"Gue suka sama lo!" Ujar Mini.
"Pokoknya lo harus deket-deket gue terus!"
"Gue beneran cinta sama lo!"

Juscin tidak menatap Mini sekalipun. Dia hanya bermain Hp. Lalu tiba-tiba ada suara dari si penjual bakso itu.

"Ini mas ganteng baksonya udah selesai" Kata penjual bakso.

Lalu Juscin membayar dengan uang 100k.

"Ini kembalinya mas ganteng"
"Makasih" Ujar Juscin pada tukang bakso itu.
"Sama-sama mas ganteng"

Lalu Mini tiba-tiba mengatakan sesuatu pada Juscin.

"Inget Mini terus yah! Mini mau kok jadi ceweknya Juscin!"
"Dadah Juscin, take care babeee!!"
"Gue beneran cinta sama lo!" Pekik Mini.

Juscin lalu menyalakan motornya dan tak menghiraukan yang dikatakan Mini. Lalu Juscin melaju dengan cepat. Dalam pikiran Juscin, padahal ia mengatakan micin gara-gara melihat Mini sedang makan bakso terus. Tetapi malah Mini memikirkan hal aneh temtang kepanjangan micin. Jadi Juscin malah kena batunya. Hingga membuat Juscin merasa menyesal tentang semuanya.











*****

Mulai deh MICIN😥

Ada yang penasaran part selanjutnya?😊

Jangan lupa vomment yah (:











MYCIN IS MICINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang