"Hah?? A-aku... itu dan Mary!" Jawab Cora terbata - bata.
"Apa?" Aku menaikkan alisku.
"Kak Miles" ucapnya sedikit menekan.
"Miles, senior?" Tanyaku. Miles adalah senior kami, dia kelas 2. Dia juga memakai kacamata, tapi tidak terlalu terlihat culun. Dia pandai bermain musik. Dia juga pujaan wanita di sekolah.
"Hari ini aku mau menemuinya" ucap Cora.
"Oh, pasti dia di kelas musik!" Tebakku.
"Ya, tapi masalahnya ikat rambutku hanyut ditelan toilet sialan ini!" Cora menggerutu.
"Begini aja kau sudah sangat cantik!" Pujiku untuk memberi semangat.
"Oh ya tadi kau bilang 'Mary' siapa dia?"
"Oh ya Mary, ketua geng 'lolipop' sekaligus mantan pacar kak Miles. Dia sepertinya balas dendam ke aku, karna aku dekat dengan kak Miles!"
"Cih, dasar. Seharusnya Miles memberitahu pacarnya itu!" Geramku.
"Ayo,kita buang - buang waktu." Aku menarik tangan Cora keluar dari toilet, menuju tangga. Terus naik hingga sampai di ruang musik.
Aku membuka pintu, kulihat Miles bermain piano. Ketukan - ketukan nada piano membuat hatiku luluh.
"Keren..." aku bertepuk tangan sendiri.
"Eh, sejak kapan kalian ada disini?" Sepertinya dari tadi Miles tak merasakan kehadiran kami.
"Sejak tadi!"
Cora hanya berdiri dibelakangku.
"Hi, Mi-Miles!" Gugup Cora.
"Cora!"
Miles berdiri dari tempat duduknya didepan piano. Aku melangkah mendekatinya.
Miles POV.
"Gile ni anak mau ngapain, jangan - jangan dia gak normal. Astagah gay" batinku.
Cowok ini mengusap rambutku.
"Hahahah kau pendek ya!" Kata anak ini.
"Sembarangan bilang pendek, tinggiku 178!" Gerangku.
"Hah, tinggiku 175 untuk seorang cewek!" Bangganya.
Ntar! Dia tadi bilang cewek, jadi dia seorang wanita. Ya ampun, aku kira cowok. Penampilannya berandalan banget.
"Huff, pasti kau pikir aku ini cowok!" Seringainya sambil menarik kerah bajuku.
"Maaf, sumpah! Aku ngak tau!" Ucapku.
"Namaku Elle, itu sudah nama feminim!" Ucap Elle.
"Hm... Miles, kapan kita memulai belajar pianonya!" Cora memecahkan perseteruan kami.
Elle melepaskan tangannya dari kerah bajuku.
"Cora, kamu ganti kacamata. Dan juga rambutmu kok gak dikepang?" Tanyaku.
"Itu semua gara - gara Mary! Mantanmu, geng lolipop mereka nge bully Cora. Dan juga rambutnya berantakan gara - gara Nancy. Kasih tau ya si Mary itu!" Celoteh Elle.
"What? Aku sudah memberitahu Mary untuk tidak menggangguku dan Cora lagi!"
"Tau ah!" Jawab Elle sambil berlari menuju jendela.
Elle POV.
Aku berlari menuju jendela, meninggalkan kedua insan tersebut. Jendela ini memperlihatkan parkiran belakang sekolah...... tapi tunggu dulu. Tinggal 1 mobil volvo hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Parents Are Gangster
Teen FictionElle, gadis berumur 15 tahun ingin berkehidupan normal. Tapi bagaimana bisa berkehidupan normal. Ayahnya 'night ninja' dan ibunya 'black rose' mereka adalah komplotan gangster terparah di San Fransisco