Di hari yang mendung seorang pria berumur sekitar 18 tahun keatas berjalan-jalan digang kecil, memakai hoodie hitam yang besar dan celana hitam, dan sepatu merah, rambut biru mudanya tertutupi dengan tudung hoodienya, terdapat sebuah luka di mata kanannya dan mulutnya.
Dia memasuki sebuah bar dan melihat teman seberjuangnya, tanpa memedulikannya dia menduduki salah satu kursi di dekat bar, "ne~ tomura, bermainlah denganku" kata himiko, "diamlah dan jangan panggil aku tomura" katanya sambil mengeluarkan tangan yang dia sebut dengan ayah dan menaruhnya dimukanya.
"eh~, kenapa?, nggak masalahkan?" kata himiko sambil meminum jus apelnya, shigaraki menghiraukannya dan melihat foto di tangannya, di dalam foto itu terdapat seorang bocah berumur 15 tahun dan berambut hijau "apa kau tertarik dengannya shigaraki?" Tanya kurogiri, "entahlah tapi dia terasa familiar" katanya.
"siapa?, ah!, deku-kun ya" kata himiko, shigaraki meremas foto tersebut dan foto tersebut berubah menjadi debu, "ah!, seharusnya foto itu kau kasih ke aku saja" kata himiko, "diamlah, aku lelah, jangan ganggu aku" kata shigaraki beranjak pergi ke kamarnya.
Sementara itu
"hari ini itu saja, ah dan besok kita akan melakukan simulasi melawan villain jangan lupa itu" kata aizawa, "baik" lalu bel pulang pun berbunyi, "deku-kun apa kau ingin kembali ke asrama bersama kita?" Tanya uraraka, "iya" kata midoriya.
"kata aizawa-sensei besok kita ada simulasi melawan villain, apakah kita harus melawan robot atau melawan satu sama lain?" Tanya uraraka, "aku tidak tahu, tapi jika kita melawan robot bukankah itu terlalu mudah untuk kita?" kata lida, "apa yang dikatakan lida-kun itu betul, tapi jika yang kita lawan itu robot kita tidak boleh meremehkannya, ada kemungkinan yang kita lawan adalah robo inferno" kata midoriya.
"ah, aku baru ingat sesuatu!, maaf hari ini ibuku ingin bertemu denganku kalian duluan saja" kata midoriya, uraraka dan lida kembali ke asramanya sedangkan midoriya pergi menuju stasiun kereta untuk pergi kerumahnya, sesampai disana midoriya disambut oleh ibunya, midoriya meletakkan tasnya disofa sampingnya.
"izuku, ada yang ibu harus bilang padamu"kata inko, midoriya duduk di sofa depan ibunya, "ada apa ibu?" tanyanya dengan wajah khawatir, inko terdiam "sebenarnya, sebelum kau lahir aku pernah melahirkan seorang anak laki-laki" kata inko gemeteran, "eh?" midoriya terkejut dengan perkataan ibunya.
"sebelum aku bertemu dengan ayahmu, aku pernah tidur dengan pria lain, waktu itu kita sedang mabuk, aku tidak tahu mengapa aku melakukan itu, beberapa minggu kemudian aku menyadarinya bahwa aku sedang mengandung anaknya, saat itulah ayahmu membantu aku selama aku hamil, dan akhirnya di melamarku"
Midoriya masih terkejut dengan cerita ibunya, "lalu apa yang terjadi setelahnya?" Tanya midoriya, "saat aku melahirkannya, seorang perempuan mengaku dia adalah neneknya dan memegang penuh tanggung jawab atas anaknya, perempuan itu mengingikannya bersama ayah aslinya agar sebagai hukuman dan tanggung jawabnya" kata inko.
"pada awalnya kami menolaknya, tapi kami berpikir apa yang terjadi pada anak jika dia mengetahui ayah aslinya, apakah dia akan memberontak?, atau apakah dia akan melakukan hal yang lebih parah?" kata inko, "jadi apakah ibu memberikannya" Tanya midoriya tambah meremas tangannya.
"kami tidak punya pilihan lagi, sebelum dia tumbuh dewasa dan memiliki quirknya dengan berat hati kami memberinya" kata inko mulai menangis, midoriya terkejut melihat ibunya menangis, midoriya bangkit dari sofa dan memeluk ibunya.
Inko merasa tenang dalam pelukan anaknya, setelah midoriya melepaskan pelukannya inko kembali menceritakan ceritanya, "saat itu kami sadar kami belum memberinya nama, tapi aku yakin dia mempunyai nama shimura, karena itulah nama marga keluarga pria itu" kata inko, "seperti apa rupanya apakah dia persis seperti aku?, apakah dia lebih seperti ibu?"Tanya midoriya dengan semangat karena mendengar dia mempunyai seorang saudara.
Inko terkejut dengan sikap anaknya, dia berpikir bahwa anaknya akan membencinya karena itu, inko tersenyum kecil melihat anaknya yang menerimanya, "hmm, kalau dipikir lagi, dia memiliki rambut biru muda seperti langit matanya berwarna merah, aku rasa dia lebih mirip seperti ayahnya daripada aku, ah saat dia berumur 4 tahun aku mendapatkan surat bahwa dia mendapatkan quirk bernama decay, dia bisa membuat benda apapun menjadi debu jika kelima jarinya memegang benda tersebut" kata inko sambil tertawa kecil.
Tapi tawa inko terhenti saat melihat anaknya yang ceria menjadi takut, "izuku?, ada apa?" Tanya inko, midoriya terkejut dengan panggilan ibunya, "ah, aku tidak apa-apa, aku sedikit lelah bolehkah aku kembali ke asramaku kurasa teman-temanku menungguku" kata midoriya.
Inko menganggukan kepalanya, midoriya tersenyum kecil dan mengucapkan sampai jumpa kepada ibunya, sesampai diasrama, midoriya kembali kekamarnya menaruh tasnya disamping meja belajarnya, melepaskan seragamnya dan menggatikannya dengan hoodie abu dengan celana sportnya.
Midoriya merebahkan badannya dikasur, "itu tidak mungkin dia bukan?" gumam midoriya. "argh!, sudah jangan dipikirkan lagi" kata midoriya mulai menutupi matanya, 'bagaimana jika itu benar?'.
hey aku masih hidup, karena my little vampire dan kuroko no basuke x readernya jarang aku post cerita jadi aku buat lagi cerita tapi boku no hero academia, maaf kishi kalo nggak pernah post lagi ya, ah dan juga kishi mulai sekarang banyakkan post berbahasa inggris sekarang, mohon tunggu chapter selanjutnya ya
tambahan pemanis
YOU ARE READING
My villain brother
FanfictionCerita ini hanya lah sebuah AU tentang shigaraki adalah kakak midoriya yang telah lama hilang