Taehyung Elemen

678 43 5
                                    

Selamat datang di dunia Jh
Semoga gak ngebosenin ya
*Happy Reading*
.
.
.
--****--

Ini adalah tentang Kim Taehyung, lelaki yang tak kalah tampan dari si golden maknae dengan alis yang tebal, hidung mancung dan sikap yang terkadang aneh para anggota Bangtan sering menjulukinya Alien. 

"Tae, lo sebenarnya sayang gak sih ke gue?"
Seorang gadis remaja duduk disamping Taehyung sambil natap tae dari samping.

"Gue juga gak tau rin" tae cuma jawab sambil nundukin kepala.
Gadis itu adalah Jung Aerin-sahabat Taehyung semenjak smp sampai sekarang. 

"Kalo gue bilang gue sayang lo, apa lo juga akan bilang sayang ke gue tae ?" Aerin memegang tangan Taehyung dengan erat namun tak dibalas oleh Taehyung.

"Rin, gue udah anggep lo kayak adik gue sendiri jadi sepertinya rasa sayang gue ke lo hanya sebatas kakak yang sayang ke adiknya"

Taehyung bohong pada Aerin dan juga dirinya sendiri, sebenarnya ia menyayangi Aerin lebih dari sekedar kakak adik. Namun ia terpaksa harus berbohong demi orangtua dan kebahagiaan Aerin.

"Gue tau lo bohong kan tae" Aerin yang sedari tadi berusaha untuk nahan air mata yang terus berontak untuk keluar akhirnya tak kuat untuk menahannya lagi.

"Hallo, ada apa sayang. Apa ada masalah? " tiba-tiba taehyung mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan menerima telepon.

"Kapan?" Taehyung masih mengabaikan keberadaan Aerin di sampingnya.

"Iya sayang, aku gak lupa kok. Bye,love you too" Taehyung mematikan ponsel dan memasukan kembali kedalam saku celananya. Taehyung menatap ke arah Aerin yang sedari tadi tak bersuara sedikitpun.

Plaakkk.

Sebuah tamparan mengenai pipi Taehyung, ia diam membeku menatap sendu kepada Aerin. Baru kali ini ia ditampar oleh wanita dan ia mendapatkan itu dari Aerin orang yang berharga dalam hidupnya.

"Lo itu jahat ya tae" Aerin berjalan pergi meninggalkan tae dengan air mata yang terus mengalir membasahi kedua pipinya.

Taehyung tak berusaha untuk mencegah Aerin pergi, ia hanya diam dan terus memandangi kepergian Aerin tanpa berniat untuk mengejar.

"Maaf Aerin gue ngelakuin ini semua demi kebahagiaan lo" gumam Taehyung pelan.

~~**~~

"Lo masih normal kan tae, kemarin ngapain manggil gue pake kata-kata sayang segala. Lo cowok tulen kan" ucap seorang lelaki tampan yang mempesona dengan bibir yang tebal.

"Tenang aja gue normal kok, seratus persen cowok"

Taehyung menyeruput minumannya, ia sedang berada di cafe milik Jungkook dengan Jimin yang juga merupakan anggota Bangtan.

"Trus ngapain kemarin lo ngomongnya seakan-akan gue itu pacar lo" Jimin menyibak rambutnya kebelakang beberapa kali.

"Ah, ituu..gue lagi pura-pura di depan Aerin biar dia marah trus ngejauh dari gue" tae menunduk memandangi air minumannya.

"Lo gila ya, apa kepala lo habis kebentur. Bukannya lo itu suka ke Aerin dan gak bisa jauh-jauh darinya, ngapain lo ngelakuin itu"

"Ini bukan kemauan gue Jim, ini kemauan orangtuanya. Dia udah dijodohin"

"Lo gak sedang bercanda kan tae" Jimin

"Gue serius jim, apa wajah gue terlihat bohong " Taehyung menatap Jimin dengan pandangan yang sulit diartikan.

Tak beberapa lama banyak orang datang ke cafe tersebut dan duduk tak jauh dari tempat Taehyung dan Jimin berada. Jimin mengamati orang-orang baru saja datang tersebut dan sepertinya ia mengenali satu diantaranya.

"Tae itu Aerin bukan? " tanya Jimin

Taehyung menengok kearah belakang karena posisinya yang membelakangi rombongan tersebut. Taehyung terkejut mendapati bahwa ada Aerin yang saat itu juga sedang melihat kearah Taehyung.

Ternyata Aerin tidak sendiri, ia duduk bersama kedua orangtuanya dan juga bersama seorang lelaki yang diketahui Taehyung dari orangtua Aerin adalah calon tunangan Aerin.

Taehyung baru mengetahui perihal perjodohan Aerin beberapa minggu yang lalu setelah mengantar Aerin pulang ke rumahnya.

"Taehyung, Om mau bicara sama kamu" Ayah dari Aerin tiba-tiba keluar dari rumah sesaat setelah Aerin masuk.

"Ada apa Om?" Taehyung berbalik menghadap ayah Aerin, karena sebelumnya ia sudah berjalan ke arah mobilnya untuk pulang.

"Om mau minta tolong sama kamu, kamu kan teman Aerin sejak lama. Tolong bujuk Aerin agar mau menerima perjodohan yang Om lakukan"

Perjodohan. ?? Aerin dijodohkan. Taehyung membulatkan matanya terkejut mendengar permintaan dari ayah Aerin.

"Om mohon sama kamu ya Taehyung, barangkali Aerin mau menuruti perkataanmu karena kamu adalah orang yang paling dekat dengannya selain Om dan tante" Ayah Aerin menepuk bahu Taehyung yang langsung membuyarkan lamunannya.

"Ba..baik Om akan Tae coba, sekarang Tae pamit pulang dulu ya Om, permisi"

Taehyung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, selama perjalanan pulang Taehyung berfikir keras apakah ia harus menolong orangtua Aerin dan mengorbankan perasaanya atau memilih untuk menuruti egonya.

Membayangkan kejadian beberapa minggu yang lalu itu membuat Taehyung mengepalkan tangannya dan mengakibatkan api keluar menyelimuti tangannya.

Jimin yang mengetahui hal tersebut langsung memperingatkan Taehyung dan membuat Taehyung sadar bahwa ia sudah kelewat batas. Ia tak seharusnya menggunakan kekuatannya di tempat umum dan ramai seperti ini. Akhirnya dengan bantuan Jimin ia berhasil meredakan api di tangan dan di hatinya.

--****--
Huffttt..sepi reader.
Tapi gpp, tetep semangat nulis.

Salam,
Pacar Kim Taehyung. ♥♥

Bangtan Elemen (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang