Hoseok Elemen

336 27 0
                                    

Selamat datang di dunia Jh semoga masih mau baca sampai sini.
*Happy Reading*
.
.
---****---

Jung Hoseok bisa dipanggil Hoseok, Jhope atau Jomblo. Jomblo bukan karena gak laku ya, tapi Jomblo karena gak ada yang mau . Uppsss..sama aja ya..:-V

Tapi itu menurut beberapa orang yang suka sok tau kehidupan orang lain, dan yang hobi ngomongin orang tanpa tau hal yang sebenarnya.

Hoseok itu bukannya gak laku hanya saja Ia masih trauma akibat kejadian 2 tahun lalu yang menimpa dirinya dan orang yang istimewa di hatinya.

2tahun yang lalu. .

"Sayang bentar ya, aku mau angkat telepon dulu" gadis tersebut berjalan keluar kafe setelah meminta ijin kepada Hoseok.

Hoseok melihat kekasihnya sedang menerima telepon dari seseorang yang tidak ia ketahui. Dari apa yang Ia lihat saat ini gadisnya terlihat bahagia saat berbicara dengan orang tersebut. Ini adalah untuk pertama kalinya kekasihnya itu menerima telepon dengan menjauh dari Hoseok, padahal selama Ia berpacaran dengannya kekasihnya itu selalu menerima telepon di hadapannya.

Karena ini masih yang pertama Ia tak curiga sedikitpun, Ia berusaha untuk berfikir positif terhadap kekasihnya itu. Ia harap kekasihnya itu tak membohongi ataupun mengecewakan dirinya.

Hoseok memang lelaki yang terlampau baik Ia tak pernah menaruh curiga ataupun cemburu kepada kekasihnya, yang terpenting adalah kekasihnya itu bahagia meskipun kebahagiaan itu didapatkan bersama orang lain. Meskipun ia sering melihat kekasihnya jalan dengan teman lelakinya Ia tak pernah marah sedikitpun karena Ia sudah memberikan kepercayaan penuh terhadap kekasihnya.

"Siapa itu tadi sayang?" Hoseok bertanya selembut mungkin agar tak menimbulkan salah faham diantara mereka.

"Oh, dia hanya teman" kekasihnya itu kembali duduk dihadapannya dan meminum minumannya.

"Baiklah kalau hanya teman, aku percaya kepadamu. Aku yakin kamu tidak akan mengecewakanku"

Tiba-tiba Yoona- kekasih Hoseok-  tersedak minumannya, sepertinya ia terkejut mendengar ucapan Hoseok barusan. Hoseok memberikan minuman miliknya kepada Yoona, Ia terlihat kawatir dengan keadaan kekasihnya itu. Hemmm, kekasih idaman author... Uppsss.

"Kamu gapapa kan sayang, pelan-pelan dong minumnya" Hoseok membelai pelan rambut Yoona dengan penuh kasih sayang. Dan memberikan senyuman manisnya.

"Gapapa kok sayang tenang aja" Yoona memaksakan senyumnya yang sangat terlihat jelas oleh Hoseok.

"Kamu kenapa tiba-tiba seperti terkejut mendengar ucapanku barusan" Hoseok menatap lamat-lamat wajah kekasihnya yang menurutnya bagai bidadari.

"Hah, ga..gak papa kok, aku cuma terkejut aja kenapa kamu bisa percaya sepenuhnya padaku" Yoona terlihat gelagapan saat menjawab Hoseok, Ia tak berani menatap mata Hoseok.

"Itu karena aku yakin kamu adalah wanita baik-baik yang tidak akan menyakiti perasaanku, dan itu adalah salah satu alasan ku menyukaimu"

Hoseok tersenyum begitu manis saat menatap wajah kekasihnya, Ia benar-benar berhati malaikat. Meskipun Ia tau segalanya mengenai Yoona tetapi Ia berusaha untuk berpura-pura tidak tau dan menunggu agar Yoona sendiri yang akan jujur dan terbuka kepadanya.

Mereka kembali melanjutkan acara makan siang di cafe milik Jungkook, selama mereka makan tak ada satupun yang berbicara mereka fokus pada pemikirannya masing-masing. Tak terkecuali Hoseok, Ia sedari tadi berusaha memberikan semangat terhadap dirinya sendiri untuk terus berfikir positif tentang Yoona.

Bangtan Elemen (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang