Smile Again~Yongseo

~1~

"aiiish...Siapa lelaki itu, kenapa dia terus saja menatapku, apa ada yang salah dengan penampilanku?", seohyun, seorang yeoja cantik yang tengah duduk di sudut taman dan membaca buku tebal itu bergumam pada dirinya sendiri, matanya beralih dari buku tebal itu dan memperhatikan penampilannya sendiri. Dia mencari-cari apa yang salah dengan penampilannya sehingga seorang namja tak henti metapnya.

Seohyun berusaha mengabaikan tatapan seorang namja yang berdiri dibawah pohon. Otaknya kini tak bisa berkosentrasi sama sekali dengan buku bacaan yang ada ditangannya itu. Sejak limabelas menit yang lalu seseorang nampak tengah menatapnya dan memperhatikan setiap gerak-gerik yang dilakukannya.

20 menit berlalu, ia merasa kesabarannya kini sudah  habis, dia memilih bangkit dari bangku usang yang kini ia duduki, ditutupnya buku tebal yang sedari tadi ia baca dan dimasukannya pada tas punggung yang terletak disampingnya. Seohyun menghembuskan nafasnya kasar, matanya menyipit menatap kesal namja tampan yang sedari tadi berdiri dibawah pohon dan memperhatikannya itu. Ia berjalan menghampiri namja itu dengan perasaan kesal karena waktu yang sudah ia luangkan demi membaca buku barunya terbuang sia-sia. Baru dua halaman dari buku itu yang berhasil ia baca, sisanya dia hanya membolak-balikan buku itu untuk mengalihkan perhatian dari tatapan seseorang misterius itu.

"permisi, sepertinya sedari tadi anda melihat kearah saya, saya rasa apa yang anda lakukan tidak benar tuan. Akibat tatapan anda itu, saya menjadi tidak nyaman", seohyun kini berdiri disamping namja itu, posisi tubuhnya menghadap namja misterius itu. Ia berusaha untuk berbicara sesopan mungkin dan menyambunyikan kekesalannya pada lelaki yang baru  ditemuinya itu.

"sigh~",  seohyun menghembuskan nafasnya pelan, ia benar-benar tak habis pikir jika ucapannya akan diabaikan oleh namja yang kini tengah berdiri mematung dihadapannya. "permisi, apakah anda mendengar ucapan saya?", lagi-lagi lelaki itu masih saja menatap lurus kedepan tanpa menghiraukan ucapan yang keluar dari bibir seohyun. "tuan, saya berbicara kepada anda", kini seohyun benar-benar tak dapat menyembunyikan kekesalannya, nada bicaranya mulai meninggi. Ia mengibaskan tangan kanannya didepan mata namja tersebut, dan itu berhasil mengalihkan perhatian namja itu dari tatapan lurusnya.

"siapa kau, ada perlu apa?", suara dingin namja itu semakin menambah kadar kekesalan seohyun.

Seohyun pov

"siapa kau, ada perlu apa?", suara namja itu begitu dingin, tapi entah kenapa aku seerti mendengar nada terluka disetiap fonem yang ia ucapkan. "aish, apa peduliku. Dia bahkan menghancurkan soreku ini", aku membatin pada diriku sendiri.

"permisi, tetapi sedari tadi anda memperhatikan saya tuan, tatapan anda tidak pernah terlepas dari bangku sebelah sana, saya tengah membaca disana, dan saya merasa terganggu dengan tatapan anda tuan", aku benar-benar tidak percaya dengab pertanyaan bodoh namja didepanku ini, bagaimana bisa dia berkata seolah-olah dia tidak melakukan apapun, padahal sedari tadi dia benar-benar menggangguku.

"wah, sepertinya anda terlalu percaya diri nona, saya memang tengah menatap bangku usang itu, tetapi saya tidak melihat kehadiran anda disana",  demi tuhan perkatannya benar-benar memancing amarahku, dia tidak melihat kehadiranku omong kosong macam apa ini. " tapi saya berada disana semenjak 30 menit yang lalu tuan, lebih tepatnya sebelum anda berdiri disini dan memperhatikan bangku itu",  suaraku terdengar lebih tinggi dari sebelumnya bagaimana bisa aku bertemu dengan manusia menyebalkan macam ini.

"terserahlah", dia mengibaskan tangan kirinya diudara, lelaki itu berlalu meninggalkan aku yang masih berdiri dengan ribuan kata umpatan yang siap meledak dari mulutku kapan saja. Ku tatap punggungnya yang mulai berjalan menjauh dari tempatku berdiri.

Sore indahku benar-benar hancur. Aku memingat jika besok ada tugas yang belum aku kerjakan, jadi kuputusak kembali ke apartemen.

***