Bagian 2 - Semula Sekedar Hobi, Selanjutnya...

52 3 3
                                    

Kalian yang suka menulis, apa sih tujuan kalian menulis? Bila menurut Pak Imam Budi Utomo, Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan dalam materi 'Pengantar Menulis Cerpen' yang dibagikan kepada peserta 'Bimbingan Teknis Penyusunan Buku Cerita Anak Tingkat Dasar', tanggal 21-23 Januari 2018 di Hotel Rodhita, Banjarmasin, ada beberapa tujuan orang menulis.

Pertama; tujuannya materi, untuk mencari nafkah atau memenuhi kebutuhan finansial. Kedua; ada orang menulis sebagai pernyataan diri atau eksistensi. Ketiga; menulis demi untuk memenuhi kebutuhan social-emosional dengan cara berbagi kasih dan ilmu pengetahuan. Keempat; ada yang tujuannya memenuhi kebutuhan moral-spiritual; menjalankan ibadah amar ma'ruf dan nahi munkar. Dan tujuan terakhir adalah sekedar iseng untuk menyalurkan hobi saja.

Nah, kalian termasuk bertujuan yang mana?

Kalau penulis jadul, tujuannya menulis campur-campur. Hehehe... Es campur... 'kali.

Mulanya sih, sekedar iseng dan menyalurkan hobi. Corat-coret diary. Curhat sendiri, karena malu curhat sama orang lain. Kebetulan waktu itu, dikasih agenda kerja oleh Abah yang tebal dan bentuknya kayak buku diary gitu. Kebetulan lagi sedih gara-gara tim piala uber Indonesia kalah telak dari Cina. Esok harinya, tulisan dibaca ortu dan diketawain. Itulah makanya memilih curhat sama diary. Kalau sama orang, malu dan takut diketawain. Tapi, yang penting sudah lega perasaan yang menyesak dalam dada.

Terus, coba menulis cerita sendiri gara-gara suka membaca cerita dari majalah-majalah. Mulanya, majalah anak, di antaranya; Bobo, Ananda, Tom Tom, dan sejenisnya. Kemudian beranjak ke majalah remaja, yakni ; Hai, Anita Cemerlang, Ceria Remaja, Aneka Ria.

Eh, dari sekian banyak tulisan yang dikirim, ada juga tulisan yang dimuat. Dapat honor. Senang. Bangga. Lama-lama keenakan. Tujuan yang semua cuma iseng, sekedar menyalurkan hobi, bergeser jadi materi. Soalnya, besarnya honor waktu itu lumayan banget. Setara dengan UMR. Ketika sedang produktif, penulis jadul tabungannya banyak. Hehehe... Makanya, bisa daftar kuliah lagi tanpa bilang-bilang ortu.

Tujuan ketiga dan keempat yang untuk memenuhi kebutuhan social-emosional dan spiritual baru terpikir belakangan. Karena sebuah pengalaman yang menguras emosi dan spirit... eh maksudnya... menggugah rasa spiritual dan religius... (Duh, makin kacau bahasanya... Hehehe..)

Maksudnya, karena peristiwa luar biasa tersebut, penulis jadul jadi banting stir mencari bahan bacaan yang bisa menenangkan hati dan jiwa. Bahan bacaan yang mendekatkan diri pada Tuhan dan agama. Saat itu juga, penulis menemukan majalah Annida. Majalah yang sebagian besar memuat cerpen remaja namun bernuansa Islami.

Sejak itulah penulis mulai berpikir, mengapa tidak menulis cerita yang bermanfaat bagi yang membacanya. Maksudnya, selain terhibur, si pembeca juga mendapatkan nilai lebih dari cerita tersebut berupa pengetahuan umum, nilai kebaikan, ketuhanan, kemanusiaan, dan lain-lainnya. Cerita yang bisa menebar kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Ciyeee.... Berat, ya..? Jadi, bilang sama Dilan, bukan cuma rindu yang berat. Hehehe... Penulis jadul ketularan virus Dilan... Tapi setelah nonton film Dilan, penulis baru sadar sepantar dengan Iqbal, Coboy Junior, SMA-nya sama-sama di tahun 1990-an. Hahaha...

Kembali ke jalan yang lurus...

Alhamdulillah, sempat 4 cerpen penulis jadul dimuat di Majalah Annida. Cerpen pertama yang dimuat di rubrik Cathar (Catatan Harian), yang gaya penulisan mirip diary, makanya dinamakan Cathar. Sayang, cerpen yang ini file-nya hilang sama sekali. Hiks... Hiks... Kemudian ada cerpen berjudul 'Harga Sebuah Keberania'.

Dua lagi berupa cerpen epik yang berlatarbelakang sejarah Kalimantan Selatan. Yang satu berjudul 'Kabut di Lontontour', dan 'Pijar Cahaya di Bumi Banjar'. Sudah baca belum? Kalau belum, silakan dibaca dulu...

==================== Entar kisah cara menulis cerpennya disambung ke bagian berikutnya ===========

Yang berminat memiliki kumpulan tulisanku dalam bentuk buku cetak di www.nulisbuku.com

Yang lebih suka versi e-book, di sini...

https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Mendung_tak_berarti_hujan_Cerpen?id=Vnw0DwAAQBAJ

https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Hatiku_Bukan_Salju_Cerpen?id=g_g0DwAAQBAJ

https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Malam_malam_Panjang_Cerpen_Horor?id=iHw0DwAAQBAJ

Selamat membaca semuanya... Selamat menulis juga .... ^_^

Bimbingan Teknis Penyusunan Buku Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang