Bagian 7 - Konflik Kehidupan

11 0 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM warrahmatullahi wabarakatuh... Kita lanjut lagi belajar menulis cerita anak-nya, ya? Mohon maaf, bila sempat libur lumayan lama karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan.

Seperti apakah cerpen yang baik itu? Menurut Pak Imam Budi Utomo, Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan dalam materi 'Pengantar Menulis Cerpen' yang dibagikan kepada peserta 'Bimbingan Teknis Penyusunan Buku Cerita Anak Tingkat Dasar', tanggal 21-23 Januari 2018 di Hotel Rodhita, ada beberapa ciri cerpen yang baik.

Pertama, terdapat kesesuaian antara judul dan isi prosa. Pernah ga, teman-teman wattpad menemukan cerpen yang judulnya tidak sesuai dengan isinya. Penulis jadul pernah, tapi bukan tergolong cerpen kayaknya, melainkan berita online. Mengesalkan sekali, kita tertarik membaca karena judulnya, eh... isinya tidak sesuai dengan judul sama sekali.\

Kedua; termuat nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik hikmahnya dan dapat dijadikan sebagai bahan perenungan. Nah, ini...yang lumayan berat... Terutama bagi penulis jadul.

Ketiga; terkait dengan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin, supaya cerpennya membumi 'kali, ya? Kalau dibaca, bisa membuat baper, karena mengena banget.

Keempat; tertuang dalam bahasa yang mengalir dan menarik. Pernah ga, teman-teman wattpad tertarik membaca sebuah cerita tapi bahasanya amburadul tidak karuan sehingga membuat mumet dan kita langsung kehilangan minat untuk membacanya?

Penulis jadul pernah, sih... Lumayan sering. Pengen baca sebuah cerita yang kayaknya menarik dilihat dari judul. Baca sinopsisnya, mulai bingung. Bahasanya kacau-balau, tidak karuan. Tidak tahu bagaimana menggunakan tanda baca. Tidak tahu bagaimana membuat kalimat kutipan. Tidak peduli pada hurup besar atau hurup kecil. Pokoknya... ya, begitulah...

Salut sih, sama semangat mereka untuk menulis. Hanya saja, kayaknya pengalaman baca mereka masih kurang banyak. Kalau sering membaca sebuah buku atau cerita yang bagus, khusus tulisan pengarang atau penerbit terkenal, tentunya mereka bisa belajar bagaimana berbahasa tulis yang baik. Paling parah, tulisan yang bahasanya amburadul sudah berbentuk buku. Pernah terbeli buku seperti itu. Jadi berpikir, kok bisa, tulisan seperti itu dicetak jadi buku?

Terakhir; syarat sebuah cerpen yang baik itu alur peristiwanya mampu mendorong pembaca untuk menyelesaikan bacaannya hingga selesai. Jadi, tidak mandek di tengah jalan, dan dilempar begitu saja bukunya.

Penulis jadul juga sering tuh, baca cerita ga sampai tamat. Jangan-jangan, cerita yang kita tulis juga sama membosankannya... Jangan-jangan orang yang membaca suka bosan terhadap tulisan kita, hanya membaca bagian deoan, terus mandek, tidak meneruskan lagi...

Hem... Jadi gimana, ya cara menulis cerita yang tidak membosankan dan mendorong pembaca untuk menyelesaikan bacaannya hingga tamat? Yah, seperti cerita-cerita best seller yang pernah kita baca... Penasaran dan pengen belajar...? Sama! Penulis jadul juga... Yuk, kita belajar dan berlatih sama-sama...

Selamat menulis, ya...! Dan membaca juga...

InsyaAllah kita sambung lagi.

===============================================================================

Yang berminat memiliki tulisanku versi buku cetak ada di www.nulisbuku.com

Yang lebih suka versi e-book, ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang lebih suka versi e-book, ini ....

https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Malam_malam_Panjang_Cerpen_Horor?id=iHw0DwAAQBAJ

https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Hatiku_Bukan_Salju_Cerpen?id=g_g0DwAAQBAJ

https://play.google.com/store/books/details/Lis_Maulina_Mendung_tak_berarti_hujan_Cerpen?id=Vnw0DwAAQBAJ

Bimbingan Teknis Penyusunan Buku Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang