13 - (Ceritanya) Pillow Talk

3.1K 388 44
                                    

Keluarga Kai dan Krystal hari ini abis ngadain acara pertemuan. Mereka semua mendiskusikan tentang rancana kelahiran Krystal yang udah memasuki bulannya. Mulai dari rumah sakit, siapa yang bakal gantian buat nemenin Krystal sebelum dan sesudah lahiran, bahkan nama buat si jabang bayi.

Karena hal itu juga, sampai jam 11 malam Kai sama Krystal masih belum bisa tidur. Mereka cuma diem sambil ngeliatin langit-langit kamar yang gelap.

"Yang, sebelumnya aku gak pernah mikir sejauh ini sebelum pertemuan keluarga kita tadi." Kai bersuara.

"Mikir apa?" Krystal noleh.

"Ternyata mau jadi orang tua itu ribet," jawab Kai.

Pandangan Krystal balik lagi ke langit-langit kamar. "Aku juga," katanya setuju sambil elus-elus perutnya yang udah besar. "Kita terlalu fokus sama kehamilan, padahal setelah itu masih banyak banget proses yang harus kita pikirin."

Kai ngangguk setuju. Sedetik kemudian dia miringin badannya ke arah Krystal dengan satu tangan yang numpu kepalanya. "Kamu udah siap lahir batin kan?" tanyanya sambil ikutan ngelus perut Krystal.

"Siap untuk?" tanya Krystal natap Kai bingung.

"Melahirkan. Kamu udah siap?"

Krystal terkekeh pelan. "Perut aku udah segede gini kamu masih tanya aku udah siap atau belum? Telat. Itu pertanyaan harusnya kamu ajuin sebelum aku hamil," jawabnya sambil mainin tangan Kai di atas perutnya.

"Abis gimana dong kan udah terlanjur dibikin, he he."

"Ya gimana lagi? Siap gak siap aku harus siap."

Hening sebentar.

Kai tiba-tiba meluk leher Krystal kayak anak kecil, nyembunyiin mukanya di sana. "Tapi aku takut."

"Loh? Takut kenapa? Harusnya seneng dong, kan udah mau jadi ayah," goda Krystal sambil elus tangan suaminya.

Kai natap Krystal serius. "Karena melahirkan itu pengorbanan seorang perempuan yang paling hebat, kan? Antara hidup dan mati."

Krystal senyum lembut, menenangkan. "Itu udah tugas seorang perempuan. Dan tugas kamu sekarang tinggal berdoa biar aku sama calon anak kita selamat. Oke?"

Kai ngangguk paham terus senyum. "Aku juga udah siap kok sama tugas aku."

"Tugas apa?"

"Tugas laki-laki buat jadi suami dan ayah yang baik," jawabnya sambil senyum manis.

Hng... tumben kamu eling mas ^_____^

"Geli ihh," reaksi Krystal sambil mengernyit. Sedangkan Kai cuma ketawa.

"Yang, ngomong-ngomong kamu udah punya opsi nama buat bayi kita?" tanya Kai yang kini kembali nyangga kepalanya dengan satu tangan.

"Udah. Kamu?"

"Udah dooong," jawab Kai bangga.

"Siapa coba namanya?" tanya Krystal penasaran.

"Kamu dulu."

"Ih dasar," Krystal nyubit tangan suaminya pelan. "Karena hasil USGnya laki-laki, aku punya banyak pilihan nama."

"Sebutin dong," pinta Kai sambil ngelus-ngelus rambut Krystal sayang.

"Taeyong, Minhyun, atau nggak Seungwoo. Lucas atau Daniel juga gapapa."

Tangan Kai yang lagi elus-elus rambut Krystal refleks berhenti. Dia natap istrinya dengan pandangan gak percaya. "Lah kok namanya kayak nama anak divisi sebelah yang ganteng-ganteng sih???" tanyanya setengah kesel setengah sedih.

"Ya gapapa, biar ikutan ganteng," jawab Krystal enteng diselingin kekehan pelan inget betapa gantengnya pemilik nama yang dia sebut.

"Nggak ah aku gak setuju." Kai ngerebahin lagi badannya sambil merengut kesel. "Aku yang bikin masa dikasih namanya biar mirip orang."

Krystal ketawa pelan. "Ya gak usah ngambek kali, becanda," katanya, "Aku pengen namanya Haechan."

Kai sampe melotot saking kagetnya. "HAH? HAECHAN?!" dia natap Krystal ngeri.

"Iya Haechan, lucu kan?"

"Nggak nggak. Kamu mau nanti anak kita petakilan kaya temennya si Mark?"

"Tapi aku suka namanya, lucu." Tetep. Krystal suka nama itu.

"Pokoknya aku gamau." Kai yang kesel akhirnya munggungin Krystal.

"Kok kamu jadi ngambek gini sih? Yaudah emang kamu mau nama bayinya siapa?" tanya Krystal balik. dia bahkan sampe bangun buat duduk, ngebujuk biar Kai gak kesel lagi.

Awalnya Kai diem, gak jawab. Tapi akhirnya dia nengok ke Krystal yang masih nungguin jawaban terus ikutan duduk.

"Aku mau namanya L," jawab Kai.

"El? El apa? El Barak?"

"Bukan, huruf L doang. Kan sekarang banyak yang namanya gitu, Yang. Kayak V, N. keren kan?"

Tapi jawaban Kai cuma bikin Krystal ngernyit. "L doang?" tanyanya sekali lagi meyakinkan.

"Iya, kan nama aku dari huruf J, kamu K, anak kita L deh. Kalo kata boyband Korea mah We Are One, Yang. He he," jawab Kai seneng sendiri.

Krystal yang denger penjelasan Kai cuma ngehela nafas abis itu ngambil satu bantal sama selimut dan dikasihin ke suaminya.

"Kenapa dikasih ke aku Yang?" Kai kebingungan.

"NGOMONG SAMA BANTAL GIH! TIDUR DI LUAR!"

.

.

.

-to be continued-

Hari kelahiran semakin dekat gaissss cerita ini segera berakhir

10 chapter terakhir (mungkin) privat acak!

Kacau; kaistalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang