Long distance relationship dengan masa depan?
Hmm...
Sayangnya kisah cintaku, tak seindah itu.
Semua rasa nyeri, sakit, dan pilu bukanlah sebuah halu.
Jarak bukanlah sebuah alasan untuk menghambat semua rasa itu sampai kepadaku.
Sama seperti halnya rasa cinta yang semu.
Lalu..
Disaat semua sakit itu. menghantamku, Dia hadir.
Disaat aku melupakannya, Dia malah mendatangiku yang tak tahu malu.
Menyalahkan takdir.
Seolah semua hal yang terjadi adalah coretan takdir.
Tak terlintas bahwa campur tangan manusia juga turut hadir.
Apakah aku sadar, telah melupakan-Nya?
Ya, aku sadar.
Aku merasa bahwa bahagiaku saat ini sudahlah cukup.
Tak perlu aku berdoa lagi.
Atau... Jika aku masih mengingatnya, mungkin aku akan berdoa
Meminta sebuah kelancaran hubungan yang sangat haram dimatanya.
Mengingat-Nya, tetapi kulupakan larangan-Nya.
Dan saat tersadar akan hal itu.
Ingin ku meminta Allah untuk menghantam kepalaku saat itu juga.
Perasaan takut menyelimutiku.
Takut jika hati ini membatu..
-Kamis, 8 Februari 2018.
