ep - 4

2 1 0
                                    

" hanya 1 kata untuk menjawab, antara ya atau tidak"
"Namun 1 kata itu sangat mempengaruhi perubahan kecil di dalamnya"

♡♡♡♡♡

(Sudut pandang penulis)

Pagi ini Hera sedang menyiapkan sarapan untuk nya dan kakaknya, yaitu nasi goreng resep mamanya. Mencium masakan yang sangat lezat akhirnya Althan Agave menuruni anak tangga untuk sarapan dengan nasi goreng buatan sang adik.

"Wuih...enak nih kelihatannya" katanya pada Hera dengan mata berbinar-binar menatap tajam kepada nasi goreng yang sudah di siapkan di piring makan, tanpa pikir panjang ia langsung menyantap nasi goreng itu dengan tenang.

"Jelas dong enak, gue gitu yang masak..." jawab Hera menanggapi kalimat kakaknya dengan cengiran khas nya. Althan yang melihat cengiran adik nya pun hanya bisa mengiyakan saja.

" lho? Kesambet apa lo? Sampe mau bawain gue bekal...tau aja kalo gue lagi hemat,kkkkk.... " katanya sambil menunjuk kotak bekal yang ada di depannya dengan telunjuknya.

"Ngarep banget deh...ini tuh bukan buat lo, ini buat gue" kata Hera sambil menaruh kotak bekal tersebut ke tas khusus bekal.

"Bukannya sekolah lo udah ada makan siang nya ya? ngapain berat-berat bawa lagi...mending itu buat gue..."pintanya kepada sang adik.

"No...ini punya gue, kalo lo mau, masih ada kok di situ ( sambil nunjuk panci ) ambil sendiri ya bang...jangan manja..."

"Jahat banget sama kakak sendiri...Nggak papa lah ya...lumayan, buat hemat." jawab kakaknya dengan nada pasrah sambil mengambil nasi goreng dan memindahkan nya ke kotak bekal, Hera hanya bisa tertawa melihat tingkah kakaknya yang sekarang sedang cemberut sambil menyiapkan bekal sendiri.

"Lo bareng gue atau sama si dedek gantar ? " tanya Althan kepada sang adik.

"Gue bareng lo aja deh kak...males naik bis sendiri, si Loen lagi ada tugas pagi-pagi banget...nggak bisa bareng deh."jawabnya dengan cemberut.

Memang, sejak rapat final itu selesai, Loen sangat sibuk dengan kelompok Mervelous nya itu untuk menyiapkan segala kebutuhan supaya rencana yang mereka buat lancar dan berjalan dengan baik. Sekitar subuh tadi, Loen mengirim pesan kepada Hera untuk memberi kabar dia tidak bisa berangkat bersama seperti yang mereka lakukan selama 3 minggu ini, dia harus berangkat ke sekolah jam 5 pagi untuk memantau dan mengarahkan semuanya karena memang itu adalah tanggung jawabnya sebagai ketua kelompok tersebut. Hera yang mengerti tentang kesibukannya tersebut hanya bisa menyemangatinya dari jauh dan sesekali memberikan perhatian, sama seperti yang dilakukannya pagi ini, yaitu menyiapkan bekal untuk Loen, karena pasti Loen tidak sempat untuk sarapan.

"Kak...cepetan dong, lama banget"
"Iye iyeee non...gue mau ambil minum dulu".jawab Althan sembari mengisi botol dengan air.

♡♡♡♡♡

Sesampainya di sekolah, Hera langsung menuju ke kelas Loen untuk  menaruh bekal tersebut ke laci meja Loen diam-diam, karena memang pada saat itu Loen sedang tidak di kelas.

Saat akan menaruh nya di laci meja betapa terkejutnya dia, di dalam laci tersebut ternyata sudah terisi penuh dengan coklat dan surat yang amat sangat banyak sampai -sampai laci tersebut lebih mirip dengan kantor pos. Karena penasaran apa isi surat tersebu,akhirnya ia langsung membuka dan membaca salah satu surat yang berwarna peach dan merah bermotif gambar hati di bagian samping pojok bawah.

" apaan nih?...kakak boleh kenalan!!!
kakak coklat manis semanis aku ??!...APA-APAAN NIH !!! Masih bocah udah pada alay semua, heran gue." nada nya meninggi seketika saat dia membaca surat itu, ternyata isi surat itu adalah pernyataan cinta sang penulis kepada doi nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

when heart runs over timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang