cerita yang tertunda

45 1 0
                                    

Huaaah,....kopi sudah lama tidak dituang, teko sudah lama tidak terisi, dan aku sedang Lelah... mari kita lanjutkan ceritanya

.

.

Aku disepanjang jalan, diterpa hujan dan beribu pertanyaan, lewat dari setiap persimpangan ke persimpangan. Sudah gelap ternyata, sehabis mengantar dea pulang, aku putuskan untuk tidak juga pulang. mustahil untukku langsung pulang, malam malam begitu sayang jika di lewatkan dengan terlelap. Sungguh kebodohan jika sudah tidur jam segini, sudah kuteliti, setiap malam, memang antara jam segini waktu yang paling tenang untuk 'melayang'.

Tubuhku memang di atas El, tapi kurasa seluruh jiwaku melayang diantara bebatuan, granit dan semacamnya. mengingat kembali apa yang terjadi saat itu, lalu kembali lagi pada ruh ku yang masih diatas motor. aku seperti memutar kaset tua yang setiap benangnya sudah tak karuan, buram oleh pemikiran dan keraguan.

Tiba tiba benang yang tidak aku suka muncul, memoar yang selalu hilang.

Ku matikan mesin El di persimpangan, lalu duduk mematung di trotoar. Rokok sudah ditangan, dan jangan sampai memoar ini terlewatkan

.

.

Anggara Dewa, ruh dijalanan



Catatan PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang