memoir hasna dan zian

48 3 0
                                    

Masih di malam yang sama,

.

.

Asap asap nya mengebul, dan aku sudah mulai teler. Setengah batang rokok berhasil membuatku tumbang dan kembali kepada memoar tentang mereka, Hasna dan zian.

Akan kuceritakan dengan singkat saja, zian adalah mahluk yang taat agama, lahir dan besar disebuah pesantren terkemuka, hampir hapal satu kitab suci, tapi lebih memilih kuliah sastra sampai s2. Sungguh sia sia, seharusnya di umur 25 tahun, posternya sudah terpampang di berbagai rumah ibadat. Tak susah bagi jenius ini untuk mendapatkan pekerjaan, saat lulus dia langsung ditawari menjadi dosen tetap di kampusnya dulu. hari harinya berjalan dengan damai, juga masih aktif menjadi penulis lepas di berbagai surat kabar, nama nya di eluh eluhkan sebagai calon penulis terkenal pada masa itu. Lalu Zian jatuh cinta pada seorang pelacur, benar benar jatuh cinta, Namanya hasna. Singkat cerita mereka kawin dan berumah tangga, memulai hidup baru dan melupakan cerita lama. Tapi kiamat terjadi pada zian. Dia menemukan hasna sedang bercinta dengan orang lain, tepat dikamar mereka. Hasna dan lelaki itu diam tidak mampu berkata, mulut mereka berdua kelu. Lelaki itu lekas memakai baju dan lari keluar, dia sadar, maut sebentar lagi menjemputnya jika masih di ranjang itu. Zian sudah naik pitam, tapi tak mampu ia keluarkan. Dia hanya diam.

3 bulan lama nya mereka tak bertegur, tidur di ranjang yang sama tapi tak pernah ingin saling tatap, mereka merasa sudah ditelanjangi oleh satu sama lain. Lalu disuatu malam, zian pergi keluar rumah, lalu tak pernah kembali lagi pada hasna. Lalu bagaimana selanjutnya, apakah hasna akhirnya menikah dengan lelaki selingkuhannya? Tidak. lelaki itu juga hilang. Entah, dimakan malam atau hilang saja. Sialnya, saat itu ternyata hasna sedang mengandung bayi laki laki, awalnya dia ingin segera bunuh diri saja setelah jutaan kegilaan yang ia alami, tapi bayi laki laki ini tidak berdosa, nyawa nya harus tetap hidup, impian nya harus tetap mekar.

.

.

Anak itu adalah aku. Anggara Baktie Dewa. Dan hasna adalah orang yang meninggalkanku di teras rumah keluarga Baktie. bagaimana aku tau omong kosong ini? Hasna menulisnya dengan rinci dan lengkap, lalu ia tinggalkan bersamaku di keranjang bayi. Lalu tulisan itu menjadi kado ulang tahunku 2 minggu yang lalu.

.

.

Anggara Baktie Dewa, sekarang kamu tau nama lengkapku


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan PersegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang