chapter 2

335 51 9
                                    

-the unexpected-




Tepat di daerah gangnam, terdapat club malam yang cukup populer dikalangan pemuda pemudi korea. Tidak hanya pemuda pemudi saja yang datang namun pria berhidung belang pun ada. Lampu disco yang selalu berubah warna sesuai dengan musik yang mengiringinya ikut berperan serta menggiring para manusia untuk mencapai puncak kenikmatan mereka.




Lamborghini merah dengan sorotan lampu tajam seperti mata singa berhenti tepat di depan club malam tersebut. Ketiga pria tersebut turun dari mobil dan masuk kedalam club setelah melalui berbagai pemeriksaan dipintu utama. Bisa saja sehun dan kedua sahabatnya masuk tanpa melalui pemeriksaan, namun itu hanya akan menimbulkan konflik jika dia memakai antek-antek.
Alunan musik dari seorang disck jockey ternama menjadi penyambut bagi mereka bertiga. Sehun mengedarkan pandangannya ke segala arah namun pandangannya terhenti ketika secara tidak sengaja melihat seorang gadis berdiri dengan pakaian yang terlihat biasa dan raut wajah kebingungan. Pandangan mereka bertemu namun sang gadis memutuskan kontak mata mereka karena seseorang menarik tangannya untuk mengikuti kemana arah dia akan pergi.



"gimana? Tertarik?" chanyeol akhirnya membuka suara sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan untuk mencari seseorang yang siap menemaninya malam ini.

"pasti. Sejak kapan aku tidak tertarik melihat yang seperti ini hahaha" ucap kai dengan tawa kecilnya sambil merogoh saku dan mengambil benda tipis kemudian mengaktifkan mode pesawat agar tidak ada yang bisa mengganggu kegiatannya malam ini.
Mereka berjalan menuju bar kemudian disambut oleh bartender yang selalu siap melayani para pelanggan. Dengan senyum lebarnya sang bartender bertanya apa yang mereka butuhkan untuk malam ini. Minuman atau mungkin private room.



"hyung sudah lama kita tidak bertemu lagi!" ucap kai dengan penuh semangat kepada bartender tersebut. Kim heechul. Seorang bartender muda yang ahli dalam meracik minuman, paras yang tampan merupakan modal penting bagi seorang bartender untuk menarik perhatian.




"aku butuh kamar"





Seketika kai dan chanyeol tersedak oleh minumannya sendiri. Sehun butuh kamar? Apa mereka tidak salah dengar dengan apa yang diucapkannya? Chanyeol dan kai saling menatap, berusaha saling meyakinkan apakah yang diucapkan oleh sehun itu benar atau tidak.






"kau yakin butuh kamar?"







"apa mimik wajahku terlihat tidak meyakinkan?" sehun membalas pertanyaan kai dengan tenang namun meyakinkan. Sehun benar benar membutuhkan private room saat ini. Kai memberi tanda kepada chanyeol agar memesankan private room untuk sehun. Setelah memesan dan mendapatkan ID pass sehun menuju kamar yang sudah dipesan dan meninggalkan kedua sahabatnya bersama bartender. Dia mengedarkan pandangannya melihat pintu pintu kamar dan interior yang terlihat simple namun berkelas. Sehun mengetuk pelan bagian dinding tersebut.













Kedap suara











Sehun tersenyum kecil. Dia tidak menyesali ajakan kedua sahabatnya namun dia melupakan sesuatu, dia belum memesan minuman. Samar samar terdengar suara perempuan yang sedang berbincang. Sehun mendekati ke arah suara.







Gadis itu.







Gadis yang dia lihat saat masuk ke dalam club tengah berbicara dengan.. mungkin temannya. Sehun menatap mereka berdua dari jauh. Setelah cukup lama berbincang sehun mendekati mereka berdua yang belum menyadari bahwa ada seseorang yang akan mendekatinya.






"apa kalian pegawai disini?" Taeyeon dan tiffany terkejut melihat seseorang yang kini tengah berdiri dibelakang mereka. Damn, he's handsome. batin mereka. Siapa yang tidak takjub dengan seorang sehun dengan tubuh tinggi,kulit putih bersih, bahu yang lebar, sorotan mata tajam yang dapat membuat semua wanita tunduk kepadanya dan suara yang berat dan dalam benar benar he's good.



"ehem"



Taeyeon dan tiffany tersadar akan pesona yang terpancar dalam diri sehun. Taeyeon yang bingung akan pertanyaan yang diberikan oleh sehun. Taeyeon melirik sekilas tiffany yang terlihat memberikan kode kepada taeyeon agar jangan dirinya yang mengantar lelaki tidak dikenal ini. Yah walaupun tampan tetap saja tiffany tidak ingin berhadapan dengan lelaki yang tidak dikenalnya.
"ada yang bisa kami bantu tuan?" taeyeon membuka suara. Melihat reaksi tiffany yang mulai tenang dari sebelumnya. Yah sahabatnya ini memang kurang lihai bergaul dengan orang yang benar benar tidak dikenalnya.



"antarkan wine dan champagne ke kamar 1294. Jangan terlalu lama dan.." sehun menggantungkan kalimatnya dengan suara rendahnya yang membuat taeyeon dan tiffany penasaran.











"aku ingin kau yang mengantarnya" ucap sehun sambil melirik tiffany dari ujung kepala sampai ujung kaki





"damn it!"














tbc

halo readers! gimana nih chapter 2nya? kurang seru? kurang panas? kurang panjang?.g maaf ya kurang panjang soalnya banyak kesibukan minggu ini😅 untuk chapter 3 bakal aku bikin panjang dan penuh dengan kejutan deh. so stay tune terus yaaa!

stephwang3 wt ikuto

the unexpected -hunfany-Where stories live. Discover now