Di sore hari, di sebuah pantai yang indah, tampak dua sejoli yang sedang kasmaran, berlarian di tepi pantai.
"Din... Dinda...! Tunggu Din!" Kata Rizky sambil berlari mengejar Dinda, kekasihnya.
"Ayo, ky... kejar aku...!" Kata Dinda sambil terus berlari menghindari kejaran kekasihnya.
"Awas kamu, ya din!" Kata Rizky dengan gemas karena tingkah kekasihnya, yang menggemaskan itu.
"Awas, awas, awas apa? Kamu mau apa? Hahaha...!" Tanya Dinda sambil menantang kekasihnya sambil tetap berlari dengan cekikikan.
"Kalau aku udah dapetin kamu, aku nggak akan pernah ngelapasin kamu!" Kata Rizky sambil terus berlari mengejar Dinda.
"Coba aja kalau bisa hahaha" kata Dinda masih sambil ketawa.
Hupp!
Akhirnya Rizky berhasil juga menangkap Dinda, dan dengan cepat Rizky menarik tangan Dinda kuat kuat, sehingga tubuh Dinda tertarik ke belakang dan menimpa tubuh Rizku, kini tubuh Dinda dan Rizky berada sangat dekat, sampai sampai terdengar desahan nafas, dan detak jantung mereka yang berkejar kejaran. Mata mereka saling memandang dalam dan kemudian dalam sekejap bibir mereka bertautan dan saling melumat, cukup lama mereka melakukanya, mereka segera melepaskan lumatannya begitu mereka merasa kehabisan nafas.
"Ih... Rizky...! Udah dong lepasin aku...!" Rengek manja Dinda dalam dekapan kekasihnya. Setelah mereka selesai berciuman.
"Enak aja minta di lepasin!"
"Yah, kok Rizky gitu sih, lepasin ya?" Minta Dinda dengan manja.
"Nggak akan pernah! Aku tadi udah bilang kan, kalau aku udah dapat kan kamu, maka aku tidak akan pernah melepaskan kamu, apapun alasannya!" Kata Rizky sambil memandang dalam dalam manik mata Dinda.
"Kenapa?"
"Karena aku sangat mencintaimu, dan nggak ingin kehilanganmu." Kata Rizky dalam, dan Dinda bisa melihat kedalaman cinta itu dimata Rizky.
"Benarkah? Kamu mencintaiku seperti itu?" Tanya Dinda yang masih dalam dekapan tubuh Rizky.
"Sangat din, aku mencintaimu seperti orang gila, dan jangan pernah kamu pergi meninggalkan aku, karena aku bisa mati tanpamu. Kamu ada dalam seriap nafasku, kamu ada di dalam setiap detak jantungku, kamu ada di dalam setiap sendi sendiku. Dan bagaimana mungkin aku bisa kehilanganmu, karena disaat aku kehilanganmu maka dihari itu aku akan mati." Kata Rizky sambil memandang dalam mata Dinda penuh dengan cinta.
Dinda menangis mendengar begitu dalamnya Rizky mencintainya.
"Rizky... aku juga sangat mencintaimu, dan aku nggak akan pernah meninggalkanmu. Apapun yang terjadi nanti."
"Tidak din, apapun yang terjadi kita harus tetap bersatu, siapapun tidak bisa memisahkan kita. Aku akan melawan semuanya yang berusaha memisahkan kita, siapapun itu, termasuk takdir sekalipun!"
"Rizky... ta..."
Kata kata Dinda terhenti karena dua jari tangan Rizky, yang kini berada di dalam bibir Dinda.
"Din... kamu harus percaya dan yakin kalau kita pasti bisa bersatu! Kamu percaya itu kan?" Tanya Rizky.
"Iya, ky, aku percaya itu, kita pasti akan selalu bersama."
"Pasti, Din! Din kamu mau janji kan, kalau kamu nggak akan pernah ninggalin aku?"
"Aku janji ky, kalau aku nggak akan pernah ninggalin kamu, karena seperti kamu yang nggak bisa hidup tanpaku, aku pun juga begitu, aku pun tidak bisa hidup tanpamu. Dan jika sampai aku pergi meninggalkanmu, maka disaat itulah aku akan mati, mungkin aku akan hidup, tapi jiwa dan hatiku akan mati." Kata Dinda dalam.
"Dinda...!" Kata Rizky sambil memeluk Dinda erat, Dinda pun membalas pelukan Rizky tak kalah erat, seolah olah nggak mau kehilangan Rizky.
BERSAMBUNG
