3 bulan kemudian
Subaru dan Yume masih saja jadian. Aku dan Kanata sudah tidak pernah bertengkar lagi, dan menjadi sahabat. Aku masih belum bisa membuang perasaanku pada Subaru hingga sekarang.
Hari ini aku memutuskan untuk istirahat di atap sekolah. Saat aku memasuki atap sekolah, terdengar suara yang familiar bagiku dan seperti suara orang yang bertengkar. Tanpa sengaja aku menguping pembicaraan mereka.
"Kita putus"
"Apa?! Putus?! Tidak! Aku tidak mau!"
"Aku tidak menyukaimu, Yume! Aku menyukai perempuan lain!"
"Hah?! Siapa?! Apa kurangnya diriku dengan dia?!"
"Aku menyukainya sejak lama, bahkan sebelum kita pacaran!"
"Hah?! Ja-Jadi?! Kau tidak mencintaiku?!"
"Apa kau mendengar jawabanku saat kau menembakku?! Aku hanya bilang mau menjadi pacarmu namun aku tidak bilang kalau aku menyukaimu!"
"Ka-Kau jahat sekali Subaru, hiks!"
Suara langkah kaki mengarah menuju ke pintu. Dengan cepat, aku lari dari pintu kemudian menuju ke gudang kosong untuk bersembunyi.
"A-Apa yang kudengar tadi itu benar?" tanyaku pada diriku sendiri.
"Ya, itu benar"
Aku kaget saat mendengar ucapan tersebut, ternyata dari Subaru.
"A-Apa yang kau...?!"
Belum sempat kulanjutkan ucapanku, Subaru langsung mencium bibirku dan sontak aku kaget.
"Aku menyukaimu, Ako-chan. Apa kamu mau menjadi pacarku?" tanya Subaru.
Aku langsung menjawab "Iya". Aku merasa senang Subaru menjadi pacarku.
"Sialan, dia merebut gadis yang aku cintai selama ini!" keluh seseorang dibalik gudang kosong tersebut.
Sudah sebulan kami pacaran. Aku merasa bahagia bisa bersama Subaru. Namun, disisi lain aku merasa aneh dan sedih kepada Kanata. Semenjak aku pacaran dengan Subaru, Kanata mulai menjauhiku dan mencampakkanku. Apa mungkin Kanata cemburu aku pacaran dengan Subaru ya?
Hp ku berbunyi. Dengan cepat aku mengangkat telponnya, ternyata dari Subaru.
"Halo? Subaru-kun ada apa?"
"A-Ako-chan, pergilah dari rumahmu sekarang!" teriak Subaru di telpon.
"Hah? Pergi? Kemana?"
"Pokoknya pergi dari rumahmu jauh jauh, di-dia...AAAAAA!"
Suara teriakan Subaru membuatku takut. Tiba tiba suara seseorang terdengar di telpon.
"Ako adalah milikku, tidak pantas kau memilikinya!"
Mendengar teriakan tersebut, membuatku berdigik ngeri. Aku langsung mematikan telponku, kemudian mengambil dompet dan menaruhnya di tas dengan cepat. Beberapa lama kemudian...
Ting tong
Suara bel membuatku kaget. Oh tidak! Apa orang yang kudengar di telpon tadi datang ke sini dan mengincar nyawaku?!
Untung saja pintunya terkunci, jadi aku bisa lari dari rumah lewat pintu belakang. Namun, seluruh lampu dirumahku mati tiba tiba, dan semua menjadi gelap.
Aku panik dan ketakutan, saat pintu rumahku terbuka padahal terkunci dari dalam dan terlihat sosok pria yg sedang membawa sesuatu, seperti kepala?!
Lampu dirumah pun menyala. Sontak, aku kaget apa yang kulihat didepanku sekarang.
Dia bersimbah darah. Dia membawa sebilah pisau tajam dan kepala yang sudah terpisah dari badannya. Kemudian, dia mulai menutup pintu tersebut.
Yang membuatku semakin ketakutan, kepala tersebut adalah milik Subaru!
Dia mendekat padaku dan tersenyum, tapi itu bukanlah senyuman biasa. Itu senyuman jahat!
"Kenapa kamu pacaran dengannya? Kenapa? Kenapa?!" seru orang itu dengan mata yang melotot. Dia langsung melempar kepala Subaru ke arahku, namun aku menghindarinya. Arah wajah dari kepala Subaru ke arahku saat terjatuh ke lantai, wajahnya terlihat sangat pucat dan penuh darah. Sontak aku teriak dan berlari ke pintu rumah. Namun, sayangnya pintunya terkunci. Kubalik ke arah belakang, dia semakin mendekat! Dia terus mendekat ke arahku!
Aku mencari cari kunci pintu disekitar namun, tidak ada. Suara kunci terdengar berasal dari orang itu.
"Apa kau mencari ini, sayang?" kata orang itu sambil menatapku. Kakiku mulai melemas, kemudian terjatuh dan menangis. Orang itu mengangkat daguku. Tatapan kami saling bertemu.
"Kenapa kamu tidak pernah menyadari perasaanku?" kata orang itu dengan tatapan dingin. Seluruh badanku gemetaran melihatnya. Untuk pertama kalinya aku melihatnya seperti ini. Orang itu adalah...
Kanata Kira, sahabatku sendiri.
"A-Apa yang kau lakukan...Kanata-kun?" tanyaku tidak percaya.
"Membunuh, membunuh orang yang telah mengambil milikku yaitu kamu" jawab Kanata sambil tersenyum.
"Ta-Tapi...kenapa...?"
Kanata langsung mencium bibirku dengan lembut. Aku hanya bisa terdiam karena pisau yang ia pegang berada disampingku. Mungkin, jika aku memberontak maka nasibku akan sama seperti Subaru.
Beberapa lama kemudian, Kanata mulai melepas ciumannya dariku lalu membelai pipiku sambil tersenyum. Ia mendekat ke telingaku dan berbisik...
"Aishiteru, Ako-chan"
TADAAA! :v
Mau dilanjutin gak? Nambah 1 chapter lagi atau tamatin aja?
Habis ff ini author bakal bikin cerita yandere lagi (author yandere lovers :v)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Mine! (Aikatsu! Stars ff Subaru x Ako x (Yandere Kanata)
ФанфикDia bersimbah darah. Dia membawa sebilah pisau tajam dan kepala yang sudah terpisah dari badannya. Kemudian, dia mulai menutup pintu tersebut. "Kenapa kamu pacaran dengannya? Kenapa? Kenapa?!" seru orang itu dengan mata yang melotot. Dia langsung me...