Hujan bersama papa

50 5 1
                                    


Hallo!

Cuman mau bilang aja,maaf kalau cerita ini jelek dan gimanalah,tapi tolong vote nya readers!







"Tou-chan akan selalu bersama Ino-chan,"

Sebersit kalimat terkahir yang ia ingat dimemorinya.Kata kata yang berhasil membuat mimpinya runtuh seketika,kata kata yang membuatnya terbangun dari tidur nyenyaknya dengan peluh yang membanjiri seluruh wajahnya yang terlihat sayu dan lelah itu.

Dengan malas,gadis berambut pirang itu terduduk diatas ranjang empuknya.Mencoba mengumpulkan kesadaran sepenuhnya.Terdiam memandangi jarum jam kurus pada jam dindingnya.02 : 03.Masih pagi,bahkan sangat pagi untuk bangun dan mengawali aktivitas nya hari ini.Ia merenggangkan otot ototnya.Lalu menguap lebar.

Sesekali mengucek matanya yang kelihatan sedikit memerah itu.Pertanda ia masih mengantuk dan masih pening saat ini.Terbayang akan mimpi mimpinya yang baru ia alami.Teringat jelas tentang mimpi itu.Mimpi yang sudah sangat lama ia alami.Kira kira 18 tahun yang lalu.Kenangan indah bersama Tou-chan nya...

Flashback....

Seorang gadis kecil berambut pirang sebahu tengah menari nari ditengah indahnya rintikan hujan yang mulai turun membasahi permukaan bumi.Senyuman indah terukir jelas diwajah lucunya yang imut.Sesekali bersenandung kecil kala hujan yang ditunggu tunggunya tiba.Sangat bahagia.

Tak lama,seorang lelaki paruh baya menghampirinya.Memayungi gadis yang masih asyik bermain dengan hujan itu.Memayungi gadis manis itu dengan payung hitam yang lebar.Menghalangi agar rintik rintik air hujan itu tak menghunjam tubuh kecil gadis manis kesayangannya itu.

Tersenyum lebar kala gadis pirang itu menatapnya tepat dikedua aquamarine miliknya.Memberikan tatapan teduh seraya tersenyum lebar kearah gadis manis yang merupakan anaknya itu.

Gadis manis itu terdiam,menatap kearah Tou-channya yang sekarang memayunginya.Lalu dengan cepat memberikan senyuman manisnya pada sang Tou-chan.Tangan lebar Tou-channya membelai surai pirang gadis kecil itu lembut.Rambut pirang sebahu yang sedikit basah dan acak acakan akibat hujan hujanan barusan.

"Ayo pulang," lelaki bertubuh tinggi itu mengenggam tangan mungil anaknya yang baru berusia kira kira 6 tahunan itu dengan lembut.Seolah memberikan kehangatan dan kenyamanan disetiap sentuhannya pada gadis kecilnya itu.Cinta terbesarnya.

Senyumannya masih terkembang diwajahnya.Tak luntur sedetikpun.Tangan lebar itu menuntun gadis kecilnya berjalan melewati jalanan becek yang basah karena hujan yang terus turun,memayungi gadis kecil itu seolah melindungi,memegangi pergelangan tangannya,menuntun seolah menunjukan pada jalan yang benar dan harus ditujunya.

"Tou-chan tidak seru!Ayo hujan hujanan bersamaku!" gadis kecil itu menggerutu lalu mengenggam pergelangan tangan Tou-channya dengan 2 tangan mungilnya.Memohon.Dengan segera Tou-chan nya mengiyakan keinginan putrinya itu.Malaikat kesayangannya.

Menari nari dengan riang dibawah rintikan air hujan yang terus turun tanpa peduli manghujam permukaan bumi.Membasahi seluruh permukaan bumi hingga kesudut terkecil kota itu.Kota kenangannya yang menyenangkan,menyimpan berjuta kenangan manis pada setiap sudutnya,bahkan remputanpun mengingat apa yang dilakukan pasangan ayah-anak itu dibawah hujan.Menari riang ditemani rintik rintik air...

Rain With My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang