Ohayou...

19 3 0
                                    

Hallo para readers!

Cuman mau bilang tolong vootteee and comment!

Kritik dan saran dibutuhkan disini supaya anna bisa lebih baik lagi buat ceritanya...semoga aja.

Yaudah!

Mari baca!

















Selamat membaca minna,semuanya!





Aquamarine cantik itu mulai terlihat jelas saat kelopak mata gadis pemilik bola mata bermanik indah itu terbuka perlahan.Mata gadis pirang itu mengerjap beberapa kali,mencoba mengumpulkan kesadaran sepenuhnya.Tunggu!ada yang aneh!

Kenapa rasanya...Berat?Gadis itu melirik kearah seorang lelaki yang ada disampingnya,memeluknya erat.Hangat.Kelihatannya mereka ketiduran berfua disini.Dan gadis itu mengibgat kejadian semalam saat ia berteriak dan memeluk lelaki itu.Ketiduran.

Ia melirik lelaki disampingnya yang masih tertudur dengan lelap,tetap memeluknya diatas kasur,dalam posisi berbaring.Pipi mulus itu memrrah sedikit lalu segera kembali menatap lelaki yabg masih memeluknya itu.Sedikit memeprrhatikan wajah lelaki itu yang terlihat sangat tampan dan polos saat tertidur seperti sekarang ini.

Poni hitam yang menutupi jidatnya,lengkungan alis tipis,kelopak mata yang tertutup menyembunyikan iris obsidian gelap dibaliknya,kulit putih seputih salju,pipi tirus dan rahang yang kokoh,juga hidung mancung dan bibir tipisnya yabg tertutup tapat.

Ino,gadis itu melirik kearah jam dinding.04 : 05.Masih oagi dan ia harus menyipakam saraapn juga bersiap ke kantor hari ini.Maka ia sedikit menggeloat berusaha melepaskan diri dari pelukan lelaki itu.Namun usahanya nihil,gagal.Lalu gadus itu sedikit mengguncangkan tubuh lelaki bertubuh tinggi yang masih saja memeluknya itu.

"S-sai,to-tolong bangun..." suaranya sedikit terbata.Merona.Perlahan,lelaki berkukit seputih salju itu membuka kelopak matanya,menampilkan sepasang bola mata onyx gelapnya yang sedaru tadi tersembunyi dibalik kelopak matanya.Ia segera melirik kearah gadis pirang yang baru saja memanggilnya.Membangynkan.

"Bi-bisa tolong...Le-lepaskan pelukan ini?" tanya ino merona,sai segera menjauhkan tangannya dari pinggang gadis yamanaka itu.Lalu bangkit dari posisi tidurnya itu.Sedikit merona.Ia ingat saat memeluk gadis itu,ia juga masih ngantuk jadi tanoa sadar ia tertidur dan mungkin saja jatuh ke kasur bersama gadis pirang itu tadi.Tapi jangan salah sangka!!Tidak ada apapun yang terjadi setelahnya!

Ino ikut bangun dari tidurnya lalu memperhatikan lelaki dihadapannya itu.Rambut hitam klimis yang sedikit acak acakan,sesekali menguap dan mengucek matanya yang terluhat masih sayu,khas orang baru vanun tidur.Bajunya juga kusut."A-anoo...Terimakasih untuk yang tadi,maaf aku berteriak,"gadis itu merunduj dalam.Menyembunyikan wajah yang sama acak acakannya dengan lelaki dihadapannya itu.

"Sama sama ino," jawab sai diiringi seulas senyumannya lalu mengusap pelan surai pirang yang terlihat acak cakan itu.Ino terkesiap pelan lalu mendongankan kepalanya menatap lelaki itu.Sai.Tersenyun simpul memandangnya."A-ah,aku harus siap siap ke kantor,"kata ino lalu berlarian keluar dari kamarnya itu dengan rona merah dipipinya.Meninggalakn sai yang masih terbengong ditemoatnya lalu dengan cepat mebgikuti gadis itu keluar kamar.

"Sai mau pulang?"Tanya ino saat melihat lelaki itu memakai baju kantornya yang kemarin,walau masih sedikit basah.Sai mengangguk singkat.Dia mengutak atik smartphone nya.Memesan taksi online untuk menuju rumahnya." Tidak mau sarapan dulu?Aku sudah menyiapkan sarapan,"kata ino ceria sambil menghampiri sai yang masih sibuk dengan smartphone nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rain With My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang