Hangat

14 3 0
                                    


Hallo!

Aku lanjutin cerita ini ya!

Jangan lupa kritik dan sarannya!

Jangan lupa vote vote vote and comments nya minna-san,semuanya,para readers termuach!

Selamat membaca ya!

Semoga suka cerita ini!












Seorang gadis bermata aquamarine tengah terdiam,duduk dikursinya menatap tumpukan tumpukan dokumennya yang belum ia selesaikan,jangankan menyelesaikannya,tangan gadis itu kram dan ia tidak bisa mengetik apapun pada papan keyboard nya saat ini.Sebelah tangannya benar benar kram.

Namun ada rasa aneh yang menjalari tangannya saat ini.Rasanya...Hangat.Saat lelaki berkulit seputih salju itu memegang tangannya ada rasa hangat dari sentuhannya itu,walau merupakan pribadi yang dingin tapi lelaki itu perhatian padanya...

Hangat.

Manik aquamarine itu menatap sebelah tangannya yang tadi dipegang beberapa detik oleh lelaki yang merupakan atasannya itu.Seperti orang tolol.Ia mendekatkan tangannya kearah hidungnya.Mencium dalam dalam jejak aroma maskulin yang masih tertinggal ditangannya itu melalui indra penciumannya.Hidung.Wangi maskulin dari tangan lelaki itu masih melekat pada tangannya yang dingin dan pucat saat ini.Dia mengukir seulas senyuman tipis.

Wangi yang ia sukai...

Ingat akan waktu gadis itu segera memaksakan tangannya yang kram untuk mengetik dipapan keyboard.Ia masih kuat.Tou-channya juga selalu kuat untuknya dan Kaa-chan nya.Walau kedua orang tuanya sudah meninggal,dia tidak ingin patah semangat.Dia memang dari klan kecil namun masih berusaha menghidupi diri sendiri dengan usaha dan kerja kerasnya.

Jam yang terpajang rapi didinding putih-hitam itu menunjukan pukul 10 : 23.Jam istirahat makan siang di kantor sudah datang beberapa menit yang lalu.Namun gadis pirang ini tetap saja ngotot ingin pekerjaannya segera selesai supaya nggak kerja lembur malam nanti.

Seseorang membuka pintu ruangan gadis pirang itu dengan keras sehingga menimbulkan bunyi braakk...yang memenuhi ruangan sunyi itu.Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu,apalagi mengatakan sesuatu,seseorang masuk begitu saja keruangannya.Mendekati ino,gadis pirang yang masih sibuk berkutat dengan komputernya.

Namun sepertinya ino tak mendengar bunyi itu sama sekali,bahkan dia tidak merasakan kalau ada kehaditan seseorang disekitarnya saat ini.Gadis itu hanya tau kalau dirinya sekarang sedang sendirian diruangannya sambil mendengarkan lagu Wind Flowers melalui earphone nya.

Seorang gadis berambut pink pendek,siapa lagi kalau bukan orang yang membuka pintu dengan kasar tadi? Gadis manis itu menghampiri sahabatnya yang masih saja tak menyadari keberadaannya diruangan itu.Gadis pink itu menarik narik earphone yang masih saja menutup telinga gadis pirang tadi.

Ino,gadis pirang yang merasa terusik menolehkan kepalanya menatap gadis bersurai pink baby sesuai dengan namanya.Sakura."Ada apa Jidat?"tanya ino lalu menolehkan kembali pekerjaannya.Gadis bernama Sakura Haruno itu mendengus sebal,dia menatap sahabatnya jengkel.

"Ck,ck,ck,Pig!"Dia mendecih sebal,menyilangkan kedua tangannya dibawah dada." Apa jidat?"ino sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari komputernya.Hanya merespon sekenanya."Iih!Ayo makan siang!Waktunya nanti habis loh!"sakura menarik narik salah satu tangan ino yang asyik mengeser geserkan mouse komputer hitamnya.

Rain With My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang