Chapter 2: Penasaran

24 4 8
                                    

Kaka pov

Gue langsung duduk di bangku jeretan belakang tepat di dekat siswi yang cukup bikin gue penasaran. Gue berusaha buat tidak terlalu peduli dengan situasi ini. Akhirnya gue fokus untuk memperhatikan bu Nisa mengajar.

tettetetet

SKIP ISTIRAHAT

Gue tetap berada di dalam kelas. Gue masih penasaran apa yang di lakukan siswi itu. Tiba - tiba......

"Hai - hai, nama kamu siapa? Namaku Park Arin." ucap Arin

Anak itu tetap diam dan tidak membalas omongan itu sedikitpun. Anak itu malah pergi meninggalkan Arin. Arin yang sadar akan itu pun langsung mengikutinya. Gue juga malah mengikutinya, karena rasa penasaranku. Gue mensejajarkan langkah gue dengan Arin. Arin yang mengetahui keberadaan gue pun mengangguk mengerti akan situasinya. Gue dan Ari mengikuti siswi itu. Sesampainya kami mengikutinya rupanya siswi itu masuk ke dalam ruang musik. Dari luar kami mendengarkan latunan Piano yang dimainkannya. Kami menikmatinya, tapi sepertinya lagu sedih yang mengingatkan akan hal buruk atau menyedihkan. Lagunya begitu pilu di dengar. Gue dan Arin berencana alan mengawasi dan berusaha untuk mencoba berteman dengan siswi itu, dan mencari tentangnya. Tiba - tiba ada suara tangis yang begitu sedih. Yaa dia menangis, siswi itu menangis saat melantunkan piano itu dan memainkan salah satu lagu yang menyayat hati.


Gaby ~ Tinggal kenangan

Dia terisak di tangisnya. Gue dan Arin mendengarnya menjadi ikut sedih. Entah apa yang mendorong kami untuk merasakan kesedihan itu. Arin bilang bahwa ia mengingat siapa yang bisa memberi tahu tentang semua tentang siswi itu. Gue dan Arin pun langsung berlari kembali ke kelas, sebelum siswi itu mengetahui keberadaan gue dan Arin. Sesampainya kita di kelas, gue dan Arin langsung menghampiri orang yang di maksud Arin. Rupanya orang yang di maksud adalah teman sebangku Arin.

" eh Fan lo tau siswi yang di belakang itukan yang sendiri tuh." ucap Fanya

"Iya tau. Eh ada Krisna, kenalin nama gue Fanya Malik panggil aja Fanya." ucap Fanya

" iya fan." ucap Kaka

"Jadi lo nanyain itu ya Rin. Hmmm gmn ya!? Sebenarnya gue itu kasian sama dia, dia itu punya kemampuan bisa melihat hal gaib..." ucap Tanya

" maksud lo indigo." potong Kaka

"Iya, nah gara - gara kemampuan itu dia dianggap aneh dan dia sering di bully sama genk Beauty. Ditambah nggak ada yang mau temenan sama dia. Sebenarnya gue mau temenan sama dia, cuma gue nggak berani. Siapa pun yang dekat atau ketawan temenan sama dia bakal di bully dan di ganggu sm genk Beauty." jelas Fanya

" aduh jaman gini masih ada aja genk bully - bully begitu." keluh Arin

" kalau boleh tau, siapa nama anggota genk itu dan ada berapa orang? " ucap Kaka

" anggotanya ada 5 orang. Namanya Aurel, Bianca, Ghina, Sasa dan Lola. Ketua genknya adalah Aurel." ucap Fanya

KRISNA POV

Gue merasa ada yang melangkah melewati gue dan itu rupanya adalah dia.

"Oh iya, namanya siapa? " bisik Kaka

"Namanya itu Cinta Liora P, kalau lo nanya P nya itu apa, nggak ada yang tau dari maksud P namanya itu. " ucap Fanya

"hmmm, oh iya lo mau kan ikut kita buat cari informasi dan dekat sama cinta." tanya Kaka

"Ok gue terima." ucap fanya

Teetetettettetete

S
K
I
P

P
U
L
A
N
G

"eh yakin nih kalau kita bakal ngikutin Cinta? " tanya Fanya dan Arin

" iya gue yakin, emangnya kenapa? " tanya Kaka

" hmmm nggak! " ucap Arin

Akhirnya mereka sepakat mengikuti Cinta. Cinta berjalan kaki dari sekolah sampai halte bus. Saat ada bus datang, mereka mengira bahwa Cinta pulang menaiki bus, tetapi nyatanya salah. Sampai busnya pergi Cinta tidak kunjung naik ke busnya. Tiba - tiba ada mobil datang yang menghampiri halte dimana ada Cinta. Keluarlah 2 orang laki - laki. Satu orang membuka pintunya dan yang satu memaksa Cinta untuk masuk ke dalam mobil. Setelah itu mobil itu pergi begitu saja.
Kita pun mengikuti mobil tersebut, sampai saat tiba - tiba di tengah perjalanan....

Yahhhhhh hai kembali lagi nih, maaf ngeggantung. Riders maaf ya cuma bisa updatenya segini, apa lah daya author ini. Saya masih sekolah jadi maaf cuma segitu. Nggak panjang

Mistic SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang