[Bukan Cinderella]

66 10 0
                                    

Hari itu,
kulihat kamu sangat sempurna.
Berdiri diatas panggung sana.
Dipandang puluhan pasang mata.
Diteriaki banyak wanita.

Kamu mulai memainkan alat musik favoritmu.
Mengiringi lagu yang dibawakan kawanmu.
Membuatku teringat pada kenangan kita sewaktu dulu,
yang malah membuatku semakin ngilu.

Kini diantara kita sudah berbeda.
Aku hanya sang 'biasa' yang mengharapkan kamu si 'luar biasa'.

Ah, seperti kisah Cinderella saja.
Sayangnya, aku tak punya sepatu kaca.
Pun ibu peri yang memberi kereta kencana.
Aku tetap menjadi sang biasa.

Tapi tuan, terimakasih pernah memberiku makna.
Pernah berdampingan ditemani senja.
Pernah bersusah payah menjalin cerita.
Meski akhir kisah ini tak seindah Cinderella.

Sekali lagi, terimakasih pernah memilihku.
Walau akhirnya rindu harus berganti sendu.

Aku pamit.
Semoga kamu bahagia dengan dia yang baru.
Dia yang kamu puja,
dan yang kamu anggap 'indah & sempurna'.

—makhlukbergincu

~cslost

KUPUKOPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang