Aku dan dimas berada di rumahku, ayah dan ibu sedang bekerja.
dimas sengaja datang untuk menemani ku."Dimas.."
"Hemm"
"Kamu bener bener mau ke australia ya??"
Tanya ku membuyarkan lamunan dimas.
"Iya sayang emang kenapa...oh mungkin kamu keberatan ya..ciee" celetuk dimas.(Emang sih keberatan)batin ku.
"Ah enggak kok.." jawabku bohong dengan tegas.
"Yeh ngaku aja kali"
"Enggak ya enggak dimas".
Dimas menghempas nafas berat nya.Dimas kembali melamun entah apa yang mengiang di otak nya.
"Dim" paggil ku
"Apa sayang kangen? Dari tadi manggil*"
"Apaan sih cuma manggil doang njing...panggil nya gak usah ada sayang nya""Kan aku sayang kamu...jadi ada dong panggilan sayang nya😍"
"Alay" jawab ku
"Gak papa lah sayang"
"Idih" jawab ku geli.
"Ikutan ke australia yuk." Ajak nya.
"Hah..enggak.karir aku tu di sini..aku udah diterima kuliah mana mungkin aku ngundurin diri gitu aja kan sayang, masih banyak orang yg sulit daftar dan test gak diterima...
aku adalah salah satu orang yg beruntung,aku di terima di universitas itu." Jawab ku."Iya iya calon guru😘" dimas mencium pipi ku...aku terkejut dan mendorong nya hingga dia jatuh.
"Aduhhh...sakit tau" dimas merintih kesakitan.
"Rasain makanya jangan coba coba...belum muhrim tau"
"Iya iya maaf"
Aku me mutar bola mataku malas."Dim pergi yuk" aku menarik tangan dimas keluar dari rumah ...aku ingin hari hari terakhir nya dengan dimas itu menyenangkan.
"Au au au jangan tarik tarik dong" dimas berteriak.
"Cepat nyalakan motor nya kita jalan jalan ya" pintaku.
"Engga ah" dimas menggoda.
"Ihh rese banget sih" aku mendengus kesal.
"Cium dulo dong" pinta dimas
"Ogah" jawab ku kasar.
"Ya udah gak jalan jalan"
"Ahh ayo dong...rasain nih"
Aku mencubit lengan nya dengan keras.
"Au au au iya iya tuan putri ampun ampun udah lepasin dong cubitan nya auuuu"
"Makanya jangan ngeselin"
"Iya iya maaf" merintih kesakitan.
Dimas menyetater motor nya aku naik dan pergi jalan jalan tanpa tujuan.
"Kapan...bisa kaya gini lagi ya" kata ku.
"Entar abis aku pulang dari australia aku akan melamar dan menikah hi mu😁""Garing".
"Yahh...garing kaya kripik ya"
(Glerrrr) gledek menggelar mengagetkan.Hujan turun membasahi ku dan dimas.
Dimas memang tak suka hujan dia suka panas,baginya hujan itu membuat nya ribet.
Dan sebalik nya
Aku sangat menyukai HUJAN,karna hujan membuat berbagai banyak kenangan."Kita meneduh yuk" ajak nya
"Enggak ah kita terjang saja sampai tubuh ku merasa dingin"
Jawab ku."Eh entar kamu sakit"
.."enggak kalo sakit kan kamu dokternya" jawab ku terkekeh.
Dimas hanya tersenyum dan menuruti permintaan ku.di tengah jalan hujan semakin deras.air nya mengenai pipiku dan rasa nya sakit,aku mencoba tak malu untuk yg kali ini, aku mendekap pinggang dimas,dan kulihat dari kaca sepion motor dimas tersenyum.aku menenggelamkan wajah ku di bahu dimas."Kamu dingin sepertinya kita disitu dulu ya"
Aku tak menjawabnya karna aku telah tertidur ditengah deras nya hujan.
Dimas meminggirkan motornya di depan halte yang sepi.Aku masih tertidur hingga dimas diam beberapa menit di atas motor.
"Emhh dim udah sampe ya"
"Ini di halte"
Aku turun dari motor dan duduk kursi halte."Sori aku tertidur"
"Iya gak papa..kamu cape ya?" Tanyanya.
"Enggak kok"
Dimas membuka jok motornya dan mengeluarkan sebuah jaket yang sangat tebal. Dan me nyampirkan di bahu ku.
Aku tersenyum dan memandang tajam dimas yg tengah larut memandang hujan."Baru kali ini fa aku suka hujan"
Dimas melihatku.
"Alasanya??"tanyaku.
"Karna di bawah hujan ada bidadari yg jatuh dan sayap nya yg basah membuatnya tak bisa terbang dan sekarang duduk di sampingku""Hah mana bidadari nya?"
"Kamu" ia menunjuk ku dengan gerakan kepala.Aku hanya tersenyum.
"Dimas kamu benar benar mau ke australia?".
"Iya fa ... aku meminta maaf akan hal ini...aku tau mungkin kita akan jauh...tapi aku percaya kamu akan menjaga hati Kamu dan setelah lulus nanti aku akan balik dan melamar kamu dan menikah." tarang nya"Apa nanti kamu akan jaga hati kamu?" Tanyaku memastikan
"So pasti lah fa..aku gak bisa berpaling dari kamu"
"Hemhhh"Dimas merangkul ku dan aku menyandarkan kepala ku di bahunya.
Tak berasa aku menitikkan air mata.
Aku tak berani melihat dimas,nanti kalo di liat aku nangis nanti dia bisa batalin kuliahnya ke australia.
Aku segera mengusap air mataku dan mengajak nya pulang.#baca terus guys#