Aku mengantar dimas ke bandara dengan di temani sopir pribadi dimas.
Ayah nya dimas telah menunggu di australia.*sampai di bandara*
Aku dan dimas turun memasuki bandara.
"Dimas pasti aku akan sangat merindukan mu" kataku.
Dimas melihatku dan meraih tangan ku."Aku juga nafa sayang, pasti aku juga merindukan mu tunggu ya jangan kelain hati,pasti aku akan tetap bersamamu mohon tunggu aku"
"Iya dim" aku menitik kan air mata dan dimas menarik tangan ku kepelukan nya,aku larut dalam pelukan dimas semua air mata aku tumpah kan.
"Padahal baru beberapa minggu jadian udah di tinggalin aja" kataku.
"Hemm maaf ya ini demi masa depan kita juga nantinya fa i miss you fa"
"Miss you to dimm"
Dimas mencium keningku😘,yang menambah hati berat mengenai kepergian dimas.(Fly bngt).
Dimas berjalan menuju pintu masuk bandara.
Aku menatap punggung dimas yang berlalu dan lenyap di segrombolan orang-orang.*aku pulang*
Di dalam kamar aku menatap terus foto dimas tak terasa menitik kan air mata yg berat.
*2 hari kemudian*
(Kringg) suara telefon berbunyi.
Aku segera mengangkat telfon itu.
"Hallo"
"Nafa"
"Dimass" kata ku semangat.
"Iya ini aku,kamu apa kabar sayang"
"Aku baik-baik aja, kamu??"
"Alhamdulillah baik,eh kamu catet no hp aku ya, entar aku vc di ponsel"
"Iya"
(.............)*video call*
"Hai"
"Iya kamu lagi apa??" Tanya dimas
"Lagi nyantai"
"Oh"
Mereka saling menatap lama.
Dimas MELIHAT darah keluar dari hidung nafa."Itu ada darah di hidung kamu"
"Hah?"
Nafa memegang hidung nya dan memastikan."Ya sudah aku tutup dulu telfon nya"
Nafa menutup telfon nya.cepat tanpa ada jawaban terlebih dahulu dari dimas.
Dan menuju ke kamar mandi membersih kan darah yang keluar dari hidung nya.#baca terus guys