2 - The Queen

119 23 7
                                    

Tringg Tringgg

Alarm ponsel sepertinya tidak bersahabat dengan kondisi Kinan yang masih mendengkur dengan rambut acak-acakan diatas kasur kesayangannya.

"Argghhh" suara Kinan yang tampak lemah lesu baru saja terdengar.

Kinan mendudukkan dirinya di atas kasur sambil mengusap-usap matanya yang masih tertutup rapat. Ia membuka lockscreen ponselnya terlihat banyak notifikasi masuk dari semua media sosial yang dia miliki. Malas untuk membukanya, Kinan hanya melirik jam ponselnya yang menunjukkan 30 menit lagi gerbang sekolah akan segera ditutup.

Kinan memasuki kamar mandi dan segera keluar untuk mengambil seragam putih abu-abu nya dan memakainya.

Sehabis berpakaian, Kinan berdiri tegak didepan cermin kamarnya sambil menatap manis gaya berpakaiannya yang modis tersebut.

"Tinggal sedikit sentuhan lipstik merah muda dan yaa, fantastic." ucapnya sambil menorehkan lipstik rasa stroberi dibibir mungilnya.

Kinan mengendarai mobilnya dengan kecepatan standar. 10 menit perjalanan sudah cukup untuk sampai di sekolah internasional yang dimasukinya.

"Sekolah internasional macam apa ini. Kenapa masih banyak anak sekolah dengan gaya berpakaian jaman old seperti itu." sindir Kinan cukup jelas.

Kinan berjalan lihai melewati koridor sekolah. Banyak anak murid dari berbagai macam tampilan sedang memperhatikannya. Tanpa menghiraukannya, Kinan berjalan dengan percaya diri melewati kelas-kelas di sekolah barunya ini.

"Hm, norak banget sih. Gak bisa ya santai dikit apa, lihat calon queen of high school internasional ini." ucapku dalam hati.

Menuju ke ruang guru untuk menemui kepala sekolah yang sudah memiliki janji untuk berbincang sedikit tentang pengalaman masa sekolah Kinan dulu. Kinan sekolah di Spanyol hanya waktu SMP dan SMA kelas 1.

Bu Yani mengantarkan Kinan memasuki kelas IPA yang memang cocok untuknya. Bu Yani mempersilahkan Kinan untuk memperkenalkan dirinya didepan kelas.

"Hai friends, kenalin nama aku Kinan Faradita, panggil saja Kinan. Aku murid pindahan dari Spanyol. Aku sempat bersekolah disana waktu SMP dan SMA kelas 1, jadi untuk seterusnya aku bakalan belajar disini." ucapku dengan nada santai.

"Widihhh, cantik jugaa nih. Udah punya pacar belum?" teriak salah satu cowok yang sedang bergerombol di belakang kelas.

"Diam kalian, jangan berisik. Silahkan Kinan cari bangku kosong untuk diduduki." kata Bu Yani

Kinan melihat sekeliling bangku dari depan ke belakang. Mata Kinan mendadak berhenti ketika melihat bangku kosong yang berada disebelah seorang murid perempuan yang terlihat cukup ramah. Ia menghampiri bangku kosong itu, dan mendaratkan tubuhnya disana.

Kinan mulai membuka bicara dan menyapa teman sebangkunya itu,

"Hai. Sorry, gue main duduk aja disini, oh iya by the way, nama lo siapa? " tanyaku ramah.

"Gue Jihan Larensia, panggil aja Jihan. Salam kenal"

Mendengar jawabannya yang cukup baik, Kinan menganggukan kepalanya singkat. Tak lama kemudian, jam pertama kelas barunya akan dimulai, Kinan menyiapkan peralatan tulis seadanya yang ia bawa.

****

Kring Kringg..

Bel istirahat high school internasional sudah berbunyi, jam pelajaran kelas pertama sudah selesai. Kinan bersama Jihan berjalan menuju kantin, betapa ramainya isi kantin di sekolah baru nya ini. Mereka membeli sejumlah makanan dan minuman ringan, kemudian berjalan kembali mengelilingi sekolah ini. Kinan melihat gerombolan cowok yang sedang mengobrol di parkiran samping sekolah. Jihan melirik ke arah Kinan, tanpa disadari Jihan mulai bercerita tentang gerombolan cowok disana yang dikenal dengan Perfboy yang artinya Perfect Boy. Mereka beranggotakan : Kevin, Gino, Ethan dan Evan. Kebetulan Ethan dan Evan adalah saudara kembar. Mereka berasal dari golongan orang kaya di sekolah ini. Orang tua mereka juga termasuk donatur yayasan High School International.

"Seberapa hebat sih mereka?" tanya Kinan dalam hati.

Mendengar sedikit informasi tentang Perfboy membuat jiwa stalker Kinan tumbuh kembali. Rasa ingin tau Kinan kepada mereka sudah menjadi-jadi.

"Han, boleh minta id line salah satu dari mereka nggak? " tanya Kinan tiba-tiba.

"Gue ada, ntar gue kirim. Ponsel gue ketinggalan di loker. Ngomong-ngomong ada urusan apa sama mereka, kok lo butuh line salah satu dari mereka? "

"Nggak kok. Cuma mau add aja. " jawab Kinan menyembunyikan.

"Oh."

Bel masuk sudah berbunyi. Para siswa segera memasuki kelas mereka masing-masing. Apalagi anak IPA yang memang tergolong sebagai anak rajin dibanding yang lain. Anak IPA juga tergolong pandai bereksperimen. Guru sudah memasuki ruangan kelas, 30 menit sudah pelajaran berlangsung tiba-tiba datang gerombolan cowok yang membuat mata Kinan membulat sempurna, mereka adalah Perfboy yang dengan santai nya memasuki kelas begitu saja, guru pun mempersilahkan mereka masuk begitu saja. Mungkin mereka termasuk golongan yang berpotensi tinggi dalam kemajuan yayasan sekolah ini.

Kinan memandang salah satu dari mereka. Dia adalah Kevin, ketua dari geng Perfboy. Entah mengapa, Kinan melihat Kevin memiliki perfom yang menjadi daya tarik tersendiri di mata Kinan.

Kisah Kinan akan berlanjut untuk mencari tau semua tentang geng populer tersebut.

-----------------------
Thanks for reads this part.
Don't forget vote&comment.
Semoga part selanjutnya bisa lebih baik♡♡

@betaafn

What A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang