Hai gengs, maaf ya cerita ini akan aku ubah rattingnya menjadi 'dewasa' karena part depan sudah mulai ada adegan yang tidak diperuntukkan untuk kalian yang di bawah umur.
Sama aku mau minta tolong ya gengs untuk vote, komen, dan rate cerita aku di lomba cabaca. Yang judulnya Jamais Vu. Terima kasih...
Jangan lupa baca ceritaku yang lainnya, ya.
***
"Kalian," peramal itu menunjuk ke arah Henry dan Ye Eun yang masih diam. "Aku melihat garis jodoh dari hubungan kalian."
Ye Eun dan Henry saling melempar pandang, kemudian tersenyum. Mereka saling menunjuk dan berkata, "Kita?" secara bersamaan.
Yeon Hee langsung kehilangan sisa tawa untuk mengejek nasib Jun Jin yang gagal menjaili peramal. Gadis itu langsung menunduk dan menyembunyikan kepalan tangan di sisi kiri kanan tubuhnya. Lalu, Kyu Hyun secara refleks menatap Yeon Hee. Tanpa berpikir panjang, pria tampan ini menggenggam kepalan tangan Yeon Hee yang sebelumnya tertutup jas miliknya. Alasan Kyu Hyun melakukannya juga semata-mata untuk mengalihkan sesuatu perasaan lain dalam hatinya.
"Tapi hanya sekilas saja."
Mendengar itu, Yeon Hee mengurai kepalan tangannya dan membalas genggaman tangan Kyu Hyun. Kepalanya yang tertunduk, kini sudah ia angkat dan pandangan keduanya bertemu. Ada gurat senyum di wajah Yeon Hee untuk Kyu Hyun, seolah ia menyampaikan kelegaannya dan bahagia mendengarkan lanjutan ramalan untuk Henry dan Ye Eun. "Kita masih memiliki kesempatan," ucap Yeon Hee tanpa bersuara.
Kyu Hyun hanya berkedip dengan santai.
"Dan kalian—"
Semua pasang mata kemudian berpindah untuk menatap Kyu Hyun dan Yeon Hee yang masih tenggelam dengan dunia mereka. Kemudian, Jun Jin menyenggol bahu sang adik dan berkata, "Hei, Peramal Sol akan meramal kalian."
Kedua tersangka langsung mengerjap.
"Aha ... jangan-jangan kalian diramalkan akan berjodoh? Ohooo." Jun Jin berbicara dengan heboh dan tidak tahu malu, membuat Yeon Hee menginjak kaki kakaknya menggunakan ujung sepatu bertumit tinggi miliknya.
"Astaga sakit, anak nakal!" umpat Jun Jin.
"Ya, kalian akan berjodoh. Ikatan yang kuat."
Baik Kyu Hyun ataupun Yeon Hee, langsung melempar pandang dan melebarkan mata mereka. Sebuah ramalan yang tidak pernah mereka perhitungkan.
"Jangan bercanda, Tuan peramal."
Yeon Hee masih memasang ekspresi bingung setelah mengajukan protes. "Ah ... mungkin jodoh yang Anda maksud karena kami menjadi teman sejak kecil. Mustahil kalau saya dan Kyu Hyun ... astaga ... itu tidak mungkin."
Peramal itu menggeleng. Ditatapnya Kyu Hyun dan Yeon Hee secara bergantian. Tatapan yang sangat tajam hingga membuat Yeon Hee cukup takut untuk balas menatap mata si peramal. Kemudian, peramal itu mengambil selembar amplop dan memberikannya pada Kyu Hyun. "Tidak ada yang tidak mungkin. Jodoh kalian bukan hanya dalam pertemanan, tapi juga sebagai pasangan hidup. Selamanya. Simpan amplop ini baik-baik, kurang lebih satu tahun lagi kalian akan membutuhkannya."
Secara naluriah, pasangan yang diramalkan ini kembali melempar pandang. Tatapan mereka secara bersamaan pula, berpindah dan tertuju pada amplop yang ada di tangan kanan Kyu Hyun. Penolakan mereka tampak berdasar, karena keduanya sama sekali tidak memiliki ketertarikan satu sama lain. Namun, ramalan yang tampak mustahil itu juga mampu membuat bulu kuduk mereka berdiri. Peramal di depan mereka itu tampak meyakinkan dengan segala aura mencekam yang ditebar oleh pria paruh baya—yang bersembunyi dalam riasan kelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Cho Kyu Hyun] Breaking the Forecast
FanfictionDiramalkan akan sesuatu yang tak pernah dibayangkan dan diharapkan membuat Ji Yeon Hee dan Cho Kyu Hyun sepakat untuk mengubah ramalan. Jika Kyu Hyun tak pernah memercayai ramalan, lain halnya dengan Yeon Hee. Sebuah amplop dari peramal bahkan langs...