prolog

11 3 0
                                    

Sesosok wanita paruh baya berjalan mendekat ke arah tempat tidur king size yang sedang ditempati oleh pemuda yang asik terlelap. Perlahan tangan halusnya mulai mengguncangkan tubuh pemuda itu agar terbangun.

"Raga bangun, sudah siang. Kamu sekolah kan hari ini?" Kata wanita tersebut

Raga yang merasa tidurnya terusik oleh seseorang langsung mengerjapkan matanya sambil berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam pupil matanya. Setelah pandangannya terfokuskan pada wanita paruh baya itu, seketika raut wajahnya berubah menjadi wajah yang tegas dan jauh dari kata pemandangan baik di pagi hari ini.

"Siapa yang bolehin anda masuk kamar saya?!" Katanya dengan nada yang tinggi

"Raga ini mama sayang, masih pagi kamu udah marah marah sama mama. Gak baik sayang"

"Pergi!" Titahnya dengan nada tegas membuat wanita itu menciut dan langsung melangkah ke arah pintu kamar yang berbau maskulin tersebut

"Mama tunggu kamu di meja makan ya" ucapnya sebelum benar benar pergi meninggalkan kamar putranya.

Setelah itu raga langsung bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap siap. Lima belas menit kemudian, rafa sudah siap dengan seragam sekolahnya dan langsung berangkat ke sekolah tanpa mengucapkan kata kepada mamanya.

Ditengah perjalanan, matanya menangkap sosok gadis cantik yang ia kenal. Dari kejauhan terlihat gadis itu sedang menunggu angkot yang lewat untuk pergi ke sekolah. Tak mau pikir panjang akhirnya raga mengendarai motornya ke arah gadis tersebut.

"Shana" panggilnya

Shana yang merasa namanya terpanggil menoleh dan menatap rangga dengan tatapan yang memelas

"Raga, aku mau ke sekolah tapi belum ada angkot yang lewat dari tadi" ucapnya dengan suara yang lembut.

"Ayo naik! Lo bisa lumutan nunggu angkot yang gak tau kapan adanya. Sepuluh menit lagi masuk. Jadi kalo mau mikir panjang gue tinggal" ajaknya dengan nada tanpa penolakan.

Shana & RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang