Di arah mata angin, rimbun kelabu menyirat
Dibawanya kelamunan hampa bekas kemarin
Yang rasanya sudah pahit dan kecut
Aku masih menangisi yang pergi di bawa senja
Masih mengenang rasa yang aku buat sendiriIa pergi dikenangan lama
Ia pergi meninggalkan aku yang merindukannya
Dari jutaan emosi dijadikan air mata
Menggenang tak mau mengalir
Dari rindunya aku kepadanya dijadikan kehancuran yang tak sembuh
Bagiku, sungai disana lebih tenang dari hatiku
Aku kehilangan, sangat kehilangan
Aku kesepian, sangat merindunya
Kini dengan aku yang kehilangan
Mungkin rembulan sudah menjaganya
KAMU SEDANG MEMBACA
S e l e p a s
PoetryHanya sekantong puisi ini yang kubuat untuk merindu mu Meski selepas sore.. Kamu sudah lenyap dan memuai